RSS
Container Icon

Datanglah Sebagaimana Kamu Adanya

N : Pasti akan sangat menyenangkan jika bisa menjadi bagian dari mereka… orang-orang yg hidup dalam kemewahan, kebebasan, pesta, senang-senang tanpa beban. Bagiku itulah hidup yg sesungguhnya dan aku tercipta untuk itu! Aku ingin bebas menjalani dan menikmati hidupku yg cuma sekali ini dengan senang-senang. `Ga ada nyokap cerewet yg selalu ngomel, `ga ada bokap yg bisanya cuma nuntut aku jadi kayak gini lah…trus mesti kayak gitu lah… aku selalu jadi yg terkecil yg tidak bisa apa2, yg selalu diatur, yg tidak pernah dipercaya dan selalu dibanding-bandingkan. Ah…aku bosan dengan hidup yg menyedihkan seperti ini, kenapa aku harus hidup dalam tekanan orang-orang yg tidak pernah mengerti dan menghargai keberadaanku.
Hari itu adalah awal dari perubahan besar dalam hidupku yg awalnya sangat monoton dan membosankan. Waktu itu aku sedang duduk di tempat kesukaanku, di salah satu pojok kampus. 
Teman 1: hello..fren! ngapain bengong aja!

N : Aku tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi… dia bukan salah satu dari orang-orang yg biasa bersamaku, tapi dia salah satu dari orang-orang yg memiliki kehidupan yg selama ini aku idamkan, dan sangat mengejutkan dia mau ngobrol denganku.

Aku : oh..em.. aku. aku.. sedang nunggu.. ya.. sedang nunggu seseorang. Iya..sedang nunggu (gugup) Em..ada apa ya?
Teman 1: em nanti malam jam7ada pesta di rumah gue,datang ya! Pasti asik, gue jamin lu ga bakal nyesel. Ok..!
Aku : Ok…!
Teman 1: Bagus..! (berjalan menjauh, tapi berbalik lagi..) oya mau pulang bareng? Mungkin kita searah.
Aku : oh.. `ga usah aku lagi nunggu seseorang duluan aja. Oya thank`s banget ya undangannya…!
Teman 1: you`re welcome friend!

N : Tak ku sangka saat ini akhirnya datang juga. Ini saatnya… Akan kubuktikan bahwa aku juga bisa…mereka salah jika berpikir bahwa aku hanya anak kecil yg tidak bisa apa2. Aku tidak mau menjalani hidup menyedihkan ini lagi. 

Teman 2: hallo Dave...!
Aku : hai.. em sori apa kita saling kenal?
Teman 2: oh.. ya! Semester ini kita sekelas di 2 mata kuliah yg sama. Mungkin kamu `ga sadar, tapi setiap kali aku perhatikan kamu selalu murung dan sangat jarang jalan bareng teman2mu. Sori bukannya aku ingin ikut campur, tapi… aku ingin berteman denganmu. Oya aku punya undangan buatmu, datanglah kapan saja kamu mau, dan… lebih cepat lebih baik.
Aku : Thank you.
Teman 2: Ok kalo gitu aku pergi dulu. Jangan lupa datanglah segera…

N :Sambil berjalan pulang aku mengamati undangan itu. “Datanglah sebagaimana adanya kamu. Tidak perlu ditutup-tutupi, undangan apa ini? Aneh sekali” itulah yg kupikirkan tentang undangan itu. Sangat tidak menarik dan sedikitpun aku tidak pernah berpikir untuk datang ke sana, pasti akan sangat membosankan. Ah… sudahlah lebih baik siap-siap untuk acara nanti malam, itu pasti akan sangat menyenangkan dan aku tidak boleh melewatkannya.
N :Akhirnya aku datang juga, setelah 3 jam lebih mempersiapkan diri dengan segala sesuatu yg kuperlukan, kostum dengan gaya yg berbeda, uang, mobil…pokoknya semuanya sama seperti mereka. Karena sebentar lagi aku akan menjadi bagian dari mereka.
Teman 1: eh.. ayo masuk aja!
Aku : oh..ya thank you!!
(Musik diskotik, banyak anak muda, rokok dan alcohol. Semua adegan berjalan seperti kata-kata narator, sesuai instruksi)

N : Sejak saat itu semuanya berubah…sepertinya aku menemukan kehidupan yg sesungguhnya…`ga ada lagi Dave kecil yg selalu diatur, dituntut, tidak perna dipercayai, `ga ada lagi Dave yg menyedihkan. Sekarang aku bebas melakukan apapun yg ku mau, `ga peduli nyokap mo ngomong apa.. bokap mo marah kayak apa. Bagiku itu Cuma angin yg begitu cepat berlalu. Anjing menggonggong, kavila berlalu…semua itu `ga ngaruh…
Sekarang makian, tawuran, menipu dan berbohong sudah biasa buatku. Rokok, Brandy, Whisky, sudah jadi sahabat terbaikku selain mereka. Sesekali aku nyoba putau dan lainnya, tapi aku tidak begitu bodoh untuk sampe kecanduan. S`karang diskotik dan karoke sudah jadi rumahku, aku punya banyak teman dan pacar yg selalu berbeda setiap hari.
Aku terus menjalani semua itu, hal-hal menyenangkan yg penuh tantangan. Tanpa sadar aku mulai kehilangan banyak hal yg baik dalam diriku. Tapi saat itu aku tidak peduli, aku tidak memerlukan semua sifat dan hal baik yg menyusahkan itu. Itu hanya akan membuatku tidak bisa diterima dalam kelompok mereka. Sampai suatu saat… keluargaku hancur dan keadaan ekonomiku `ga stabil, mereka meninggalkanku dan akhirnya aku kehilangan semuanya… Aku mendapati diriku dengan pakaian yang buruk dan penuh dengan noda. Kehidupan yg selama ini ku nikmati dan sangat ku banggakan, ternyata membentuk aku menjadi seperti ini, kotor dan menjijikkan. `Ga ada yg bisa ku harapkan. Ya… inilah yg tertinggal hal-hal yg menyedihkan dan… Tiba-tiba mataku tertuju pada tas usangku. Tepat seperti yg kuduga, (hancur, tersungkur)

Aku : Ternyata aku masih menyimpan beberapa undangan yg sama dari beberapa orang yg sok kenal dan sok ramah itu. Ok, aku akan ke sana mungkin makanan di sana bisa membuat cacing di perutku diam, karena sejak kemarin aku belum makan apa-apa.


N : Akhirnya aku memberanikan diriku untuk mencari tempat yg alamatnya tercantum di undangan itu. Ada dorongan yg begitu kuat untuk pergi mencari tempat itu dan aku sadar itu bukan dorongan dari rasa laparku…(orang2 restoran siap-siap di panggung)
setelah beberapa jam mencari akhirnya aku menemukan tempatnya. Tapi…tidak mungkin… Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dalam ketidak percayaan. Tidak mungkin ini tempatnya. Sebenarnya, tidak mungkin aku diterima di sini. Aku sudah diberi undangan beberapa kali, oleh beberapa orang yang berbeda, dan baru saat ini aku memutuskan untuk melihat seperti apa tempatnya. Tapi tidak mungkin ini tempatnya. Dengan cepat aku melihat pada undangan yang ada di genggamanku. Aku memeriksa dengan teliti kata – katanya, “Datanglah sebagaimana adanya kamu. Tidak perlu ditutup-tutupi,” dan menemukan lokasinya. Ya… aku berada di tempat yang benar. Aku mengintip sekali lagi dan melihat sebuah ruangan yang penuh dengan orang-orang yang dari wajahnya terpancar sukacita. Semuanya berpakaian rapi, diperindah dengan pakaian yang bagus dan terlihat bersih seperti kalau mereka makan di restoran yang bagus. Dengan perasaan malu, aku memandang pada pakaianku yang buruk dan compang camping, penuh dengan noda. Aku kotor, bahkan menjijikkan.
Bau busuk ada padaku dan aku tidak dapat membuang kotoran yang melekat pada tubuhku. Ketika aku akan berputar untuk meninggalkan tempat itu, kata-kata dari undangan tersebut seakan-akan meloncat keluar, “Datanglah sebagaimana kamu adanya. Tidak perlu ditutup-tutupi.”
Aku memutuskan untuk mencobanya. Dengan mengerahkan semua keberanianku, aku masuk ke restoran itu dan berjalan ke arah wanita yang berdiri di dekat orang-orang itu.

Pelayan: “Nama Anda, Tuan?” (bertanya dengan ramah dan tersenyum)
Aku : “Dave Anthony” (bergumam tanpa berani melihat ke atas)
Pelayan: “Baik, Tuan. Sebuah meja sudah dipesan atas nama Anda. Anda mau duduk?”
Aku : “Ya, tentu saja!”

N : Aku tidak percaya atas apa yang ku dengar! Pelayan itu mengantarku ke sebuah meja yang ada plakat dengan namaku tertera dengan tulisan tebal. Ketika aku membaca-baca menunya, aku melihat berbagai macam hal yang menyenangkan tertera di sana. Hal-hal tersebut seperti “damai”, “sukacita”, “berkat”, “kepercayaan diri”, “keyakinan”, “pengharapan”, “cinta kasih”, “kesetiaan”, dan “pengampunan”. Aku sadar bahwa ini bukan restoran biasa! Aku mengembalikan menunya ke depan untuk melihat tempat di mana aku berada. “Kemurahan Tuhan,” adalah nama dari tempat ini!

Pelayan: “Aku merekomendasikan sajian spesial hari ini. Dengan memilih menu special hari ini, Anda berhak untuk mendapatkan semua yang ada di menu ini.”
Aku : “Maksudmu, aku bisa mendapat SEMUA yang kubaca tadi? Ah…! Anda pasti bercanda!” (tertawa kecil)
Pelayan: “itu benar pak!” (menjawab dengan senyum ramah)
Aku : “ wow… Apa menu special hari ini?” (bertanya dengan penuh kegembiraan)
Pelayan: “Menu special hari ini adalah Keselamatan”
Aku : “Ok…! Aku pesan yang itu”

N: Kemudian, secepat aku membuat keputusan itu, kegembiraan meninggalkan tubuhku. Sakit dan penderitaan merenggut lewat perutku dan air mata memenuhi mataku.

Aku : “Tapi, lihatlah diriku. Aku ini kotor dan hina. Aku tidak bersih dan tidak berharga. Aku ingin mendapat semuanya ini, tapi aku tidak dapat membelinya. (sangat sedih)
Pelayan: “Tuan, Anda sudah dibayar oleh laki-laki di sebelah sana, semuanya sudah lunas dibayar. (tersenyum sambil menunjuk pintu masuk ruangan) “Namanya Yesus.”
(berbalik, menuju Yesus)

Aku : “Tuan, aku akan mencuci piring-piring atau membersihkan lantai atau mengeluarkan sampah. Aku akan melakukan apapun yang bisa aku lakukan untuk membayarMu kembali atas semuanya ini.” (dengan suara gemetar aku berbisik)

Yesus : (membuka tangannya dan berkata dengan senyuman)
“Anakku, semuanya ini akan menjadi milikmu, cukup hanya bila kamu datang kepadaKu. Mintalah padaKu untuk membersihkanmu dan Aku akan melakukannya. Mintalah padaKu untuk membuang noda-noda itu dan itu terlaksana. Mintalah padaKu untuk mengijinkanmu makan di mejaKu dan kamu akan makan. Ingat, meja ini dipesan atas namamu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah MENERIMA pemberian yang sudah Aku tawarkan kepadamu.”
Aku : “Tolong, Yesus. (tersungkur) Tolong bersihkan hidupku. Tolong ubahkan aku, ijinkan aku duduk di mejaMu dan berikan padaku sebuah hidup yang baru.”

(LAGU IJINKANLAH)
Yesus : (menatap dengan senyum yg menyejukkan)
“anak-Ku itulah yg selalu Ku-nantikan dari setiap anak-anak-Ku, hati-Ku selalu penuh dengan kerinduan untuk memulihkan mereka, tapi sangat sedikit dari mereka yg mau menanggapinya. Dan sekarang… engkau telah mengambil keputusan yg takkan pernah kau sesali jika engkau terus berjalan bersama-Ku ” (sambil keluar panggung dan ganti baju putih)

N :aku tidak menyadari tiba-tiba aku melihat pakaian putih bersih menghiasi tubuhku. Tubuhku tidak lagi kotor dan bau. Sesuatu yang aneh dan indah terjadi. Aku merasa seperti baru, seperti sebuah beban sudah terangkat dan aku bisa duduk di meja yg sama denganNya.

(Setelah kembali, duduk di meja yg ada tulisan namanya)
Yesus : “Anak-Ku, menu spesial hari ini sudah dipesan, sekarang Keselamatan menjadi milikmu.”
(tampak wajah bahagia)
Yesus : (berkata kepada semua orang)
Anak2Ku, Aku harap kalian bisa kembali ke sini sesering yg kalian inginkan, jika kalian membutuhkan bantuan lain dari Kemurahan Tuhan. Aku selalu rindu kalian meluangkan waktu sebanyak mungkin denganKu. Datanglah selalu…

N : Ketika waktu sudah dekat bagiku untuk kembali ke ‘dunia nyata’, Ia berkata padaku dengan lembut…

Yesus : “Dave, AKU MENYERTAI-MU SELALU…”
Dan kemudian, Ia berkata sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan…
Yesus : “Anakku, lihatkah kamu beberapa meja dan kursi yang kosong di seluruh ruangan ini?”(memandang ke ruang gereja)
Aku : “Ya, Tuhan. Aku melihatnya. Apa artinya?”
Yesus : “Ini adalah tempat-tempat yang dipesan untuk anak-anak-Ku yg lain, tapi mereka yang namanya tertera di tiap plakat ini belum menerima undangan untuk makan. Maukah kamu membagikan undangan-undangan ini untuk mereka yang belum bergabung dengan kita?”
Aku :“Tentu saja,” (dengan kegembiraan dan mengambil undangan tersebut)
(keluar panggung)

N: Aku berjalan masuk ke restoran “Kemurahan Tuhan” dalam keadaan kotor dan lapar. Ternoda oleh dosa. Asalku bagai kain tua yang kotor. Yesus menerimaku apa adanya dan membersihkanku. Aku berjalan keluar seperti orang yang baru… berbaju putih, seperti Dia. Aku menemukan diriku dan kehidupanku yg sebenarnya. Kehidupan yg bernilai dan bermakna dalam Yesus… karena Dialah penciptaku dan hanya Dialah yg tau untuk apa aku diciptakan. Hidupku takkan sama lagi, karena Dia yg memegang kendali maka semuanya akan jadi indah. Dan saat ini, aku menepati janjiku pada Tuhanku.
Aku akan pergi.,,,Aku akan menyebar luaskan perkataanNya.
Aku akan memberitakan Injil…
Aku akan membagikan undangan-undangannya.
Dan aku akan memulainya dengan kamu. Pernahkan kamu pergi ke restoran “Kemurahan Tuhan?” Ada sebuah meja yang dipesan atas namamu, semanya sudah lunas dibayar untukmu `nda peduli seburuk apapun kamu dan inilah undangan untukmu… “DATANGLAH SEBAGAIMANA KAMU ADANYA. TIDAK PERLU DITUTUP-TUTUPI dan TEMUKAN DIRIMU YANG SEBENARNYA” Karena Dia mengasihimu dan selalu menunggumu, datanglah segera…

(gubahan by Siske)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar