RSS
Container Icon

Kirimkanlah Api-Mu! (Bala Keselamatan)

Untuk membuat hatiku yang lemah menjadi kuat dan berani,
Kirimkanlah api-Mu!
Untuk menyelamatkan dunia yang sekarat, kirimkanlah api-Mu!
Oh, aku meletakkan hidupku di altar-Mu,
Seluruh hidupku, seluruh milikku, saat ini,
Untuk memberikan persembahanku, aku berdoa:
Kirimkanlah api-Mu!

Bala Keselamatan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

The Heart of The Gospel (C.H.Spurgeon)

Spurgeon berkata,
Doa dengan begitu dahsyatnya menekan Penebus kita [Yesus]. Ia merasakan beban itu di Taman Getsemenai, di mana “Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” Tekanan penuh dari [dosa kita] datang atas-Nya ketika Ia dipakukan di kayu [Salib] terkutuk itu. Pada jam-jam kegelapan itu Ia menanggung dengan tanpa batas lebih dari apa yang dapat kita cerikatakan… kita tahu bahwa Ia menanggung malu kerena kita… “Lalu mereka meludahi muka-Nya.” Itu adalah penghinaan yang amat kejam… Kita tahu bahwa Ia menanggung sakit yang tak dapat dihitung atas tubuh dan pikiran-Nya: Ia kehausan, Ia berseru dalam penderitaan oleh karena ditinggalkan [Bapa], Ia mencurahkan darah-Nya, Ia mati. Kita tahu bahwa Ia menyerahkan nyawa-Nya kepada kematian… Namun di balik itu, dan melampaui semua ini, ada jurang neraka penderitaan yang tak terkira… “Penderitaan Mu yang tak terpahami”… penderitaan yang tak dapat dipahami. Ia… memikul sejumlah kesedihan yang tak dapat kita bayangkan. Saya tidak akan berkata lagi: itu adalah hikmat untuk menyelubungi apa yang tidak mungkin dijelaskan. Ayat ini menunjukkan selubung dan penyingkapan dari penderitaan-Nya, seperti dikatakan, “Dia telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita”… Tuhan membuat Dia yang secara sempurna tanpa dosa menjadi dosa karena kita: Itu berarti lebih rendah, lebih gelap, lebih menderita, dan lebih dari sekedar mati dari apa yang dapat Anda bayangkan… Salib dalam banyak aspek adalah pewahyuan penuh tentang murka Allah terhadap manusia berdosa bahkan dari pada [Neraka], dan api penyiksaan kekal. Orang yang mau memahami kebencian Allah terhadap dosa harus melihat Anak yang Tunggal [Yesus] berdarah baik tubuh maupun jiwa-Nya bahkan sampai mati… Ini lebih dari “ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah”; itu lebih dari “Allah telah meninggalkan dia”; itu lebih dari “ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya” : itu lebih dari semua deskripsi yang paling sugestif – “Dia telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita.” Oh betapa dalamnya terror itu, namun juga betapa tingginya kasih itu!

(C. H. Spurgeon, “The Heart of the Gospel,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1974 reprint, volume XXXII,hal. 390-391).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rumah Yang Sedih (William Gurnall)

Kristus tidak suka tinggal dalam hati yang sedih, seperti kita tidak suka tinggal dalam rumah yang gelap

William Gurnall

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Restoring The Altar (6)

Perhatikan bahwa karakteristik Kerajaan Allah dan bagaimana karakteristik itu sanggup menerangkan dan memberdayakan doa bagi api mezbah.

“Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga….”

Kerajaan dicirikan oleh KEHIDUPAN. Allah Bapa mementingkan kehidupan dan jiwa-jiwa yang terhilang. Dalam Yoh 3 dijelaskan, bahwa tanpa kelahiran baru, seseorang tidak mungkin dapat melihat Kerajaan Allah. Kepentingan Yesus adalah KESELAMATAN JIWA-JIWA. Ada yang belum mengenal Tuhan, ataupun yang sudah mengenal Dia yan perlu dimuridkan-keduanya sama penting bagi Kerajaan Bapa. Oleh karena kita harus melakukan juga Amanat Agung-Nya untuk menyuruh kita pergi dan menjadikan semua bangsa murid-Nya.

Kerajaan dicirikan oleh KeTuhanan Kristus. Allah Bapa sangat meninggikan Yesus, Dialah Raja dan Tuhan, Nama di atas segala nama. Ketika kita mendoakan “ Datanglah Kerajaan-Mu”, kita sedang mengatakan bahwa kita menerima KeTuhanan-Nya dan tunduk pada otoritas-Nya. Pertanyaannya adalah “apakah dalam hidup saya, saya sudah menjadikan Dia Tuhan dalam hidup saya? Apakah Dia Tuhan atas gereja saya? Apakah Dia Tuan atas segala keinginan saya, property, harta, karunia, cita-cita, talenta, masa lalu, masa kini, masa depan saya?”
Hal ini sangat menantang disaat kita berdoa “Datanglah Kerajaan-Mu” untuk benar-benar hidup dalam Kerajaan. Jika kita tidak menTuhankan Dia, maka kita menempatkan diri sebagai lawan dari Kerajaan itu.

Kerajaan dicirikan oleh PENGAMPUNAN.  Maksud dari khotbah pertobatan adalah pengampunan. Yesus selalu tergugah bukan dengan kemarahan tetapi dengan belas kasihan untuk memberikan pengampunan bagi yang berdosa, bahkan pada saat Dia disalibkan. Mengapa Dia melakukan hal itu? Jawabannya sederhana “Kerajaan-Ku adalah Kerajaan Pengampunan. Itulah sebabnya Aku mengorbankan nyawa-Ku. Itu sebabnya Aku menumpahkan darah-Ku”. Hambatan dari ibadah dan doa sejati adalah sikap yang tidak rela mengampuni.

Kerajaan dicirikan oleh KEHENDAK Yesus Kristus. Kerajaan Allah dan kehendak Yesus tidak mungkin dipisahkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS