Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. Yakobus 1:19-21
Siapa sih yang dak suka berkata-kata? semakin ramai, semakin asyik!
Tapi Firman Tuhan berkata bahwa memang kita tidak bisa menghalangi apa yang kita dengar, bisa berita buruk, berita negatif, prasangka orang, gosip, dan lain sebagainya. Namun kita belajar untuk tidak langsung BEREAKSI atas apa yang kita dengar. Lambat berkata-kata, lambat marah.
Sebelum kita bereaksi, cobalah kita memikirkan dahulu apa yang kita dengar dengan kepala dingin, dengan demikian kita dihindarkan dari DOSA AMARAH.
Sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah
Benar sekali! kenapa kita tidak boleh marah dan bicara sembarangan? karena amarah yang lahir dari kedagingan kita, tidak pernah mengerjakan KEBENARAN di hadapan Bapa. Ini adalah DOSA.
Benar juga, bahwa Tuhan di Perjanjian Lama seringkali menunjukkan amarah-Nya pada bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Mengapa? karena TUHAN adalah TUHAN, dan Dia berhak marah apabila umat-Nya melakukan dosa demi dosa. Karena AMARAH TUHAN didasarkan pada kasih, keadilan, kebijaksanaan, kebenaran dan memiliki tujuan.
Coba renungkan sesaat...
Lalu bagaimana dengan amarah anda??
KISAH RAJA SAUL
1 Samuel 20:27-34
Saul menjadi sangat marah pada Daud dan ingin membunuhnya karena dimulai dari hal yang kecil.
1. Saul merasa tidak aman dengan dirinya sendiri dan orang lain
2. Saul merasa gagal karena dibanding-bandingkan
3. Saul mempertahankan kesombongannya
dan banyak daftar buruk lain yang bisa anda tambahkan sendiri..
Raja Saul mendapatkan sebuah kesempatan yang luar biasa memimpin dan menjadi Raja pertama dari Umat Pilihan Tuhan. Namun dia tidak sanggup menjaga hatinya, sehingga dia tidak dapat menjaga ketetapan Tuhan atas dia dan bangsa yang dipimpinnya.
Sebuah kisah 1 Sam 18 begitu memicu Raja Saul saat bangsa Israel mengelu-elukan Daud melebihi Saul. Rakyat lebih menyukai Daud dan mencintainya lebih dari Saul.
SAUL MERASA IRI, TERANCAM, dan TIDAK AMAN.
PEMBANDINGAN
Siapa yang tidak pernah dibandingkan seumur hidupnya?
Kita di bumi terbiasa dengan HUKUM PEMBANDINGAN.
Dari kecil orang lain melihat kita bersaudara lalu berkata "Tuh! kakaknya jauh lebih cantik, atau adiknya lebih pintar, atau kelakuannya lebih baik, dan lain sebagainya.."
Ya! sejak kecil kita hidup dalam pembandingan! Sungguh tidak nyaman dibandingkan. Hal ini memicu hati kita untuk terluka, untuk berambisi, untuk mencapai sesuatu yang berdasarkan pembandingan itu.
AMARAH muncul dalam hati kita perlahan dan kadang kita tidak menyadarinya. Ada amarah hati yang dilampiaskan dengan perbuatan dan kata-kata, namun ada juga amarah yang dipendam..menunggu saatnya untuk diledakkan...ini sungguh mengerikan!
SEBAB AMARAH
1. Merasakan ketidakadilan. Entah ketidakadilan yang sebenarnya atau ketidakadilan yang berdasarkan pikiran manusia itu sendiri. Ada banyak orang benar-benar menderita mengalami ketidakadilan yang sebenarnya dalam hidup ini, namun ada banyak orang yang menilai keadilan sesuai kebenaran sendiri.
2. Frustasi. Mengapa anda marah? karena anda frustasi tidak mendapatkan apa yang anda inginkan.
3. Tersakiti. Banyak orang menjadi marah dalam hidupnya karena merasa tersakiti dan terluka.
4. Sifat bawaan atau pengalaman masa kecil yang menimbulan trauma.
Hati-hati dengan reaksi amarah yang belum kita bereskan. Ini akan merusak banyak hubungan. Reaksi-reaksi yang bisa muncul: marah dengan Tuhan, marah pada diri sendiri, dan mengasihani diri, mencari rekan senasib dalam amarah dan kepahitan, suka mencari kambing hitam, penyendiri, pemurung dan susah bekerjasama dengan orang lain.
Boleh dong saya marah!? Iri hati?
TUHAN vs TEMAN?
Begitu banyak orang yang punya tujuan hidup tapi tidak digerakkan cinta kepada Tuhan atau oleh Visi tetapi lebih karena perasaan...
Iblis sedang menyiapkan banyak jebakan perasaan...
Begitu mudahnya orang merasa jatuh cinta hanya karena merasa dekat...
Begitu mudahnya kita menjual hati ini kepada situasi...
Cinta yang dari Tuhan tidaklah buta... tetapi melihat dengan jelas....
Visi dari Tuhan tidaklah digerakkan oleh perasaan tapi komitmen!,
Bagaimana mungkin kita bisa memutuskan jika situasi kedekatan menipu kita?
Bagaimana mungkin kita dapat mencintai pria yang tidak pernah tertanam pada Hati Tuhan? Bagaimana mungkin kita bisa mencintai wanita yang tidak kenal pada Tuhannya?
Sebab sesungguhnya Tuhan tidak pernah berada dalam kisah cinta yg berawal dari hal yg salah.... tetapi karena kekerasan hati... Tuhan ijinkan ini terjadi...
dan seringkali kita..... banyak orang merasa terpanggil menjadi misionary... terdengar sangat rohani.... tetapi mereka belum dibentuk dan dipersiapkan dan bahkan belum memberikan hatinya untuk Tuhan!
Terkadang rasa suka dapat membuat kita merasa menjadi sangat rohani...... Hati-hati!
Saat-saat kita tidak dekat pada Tuhan... tetapi kita dekat dengan sahabat, teman, saudara kita...
kita bisa merasa sehati dengan pikiran mereka.... kita dibuat yakin dengan argumen-argumen pemikiran kedagingan yang memang lebih mudah diterima.....
Kita sering dimanipulasi perasaan kita karena sebuah hubungan tanpa berakar dalam pengenalan Kristus..... ini sangat jelas... keputusan kita untuk melayani bisa digerakkan oleh perasaan.... bukan kasih kepada Kristus....
Tuhan jelas memperingatkan hal ini.... Tuhan sedang memurnikan Gereja-Nya!
Tuhan menghendaki rasa cinta kita jauh lebih besar kepada Tuhan daripada pemimpin, saudara, teman, sahabat yang kita cintai, bahkan orang tua sendiri.....
Sering kali kita terperangkap dengan jebakan pikiran.... ingat dengan siapa engkau bergaul... engkau akan menjadi siapa? engkau bergaul dengan orang periang... engkau bisa menjadi periang.. engkau bergaul dengan orang yang pemarah.. engkau dapat menjadi pemarah.... engkau bergaul dengan orang yang penuh logika maka logika akan berkuasa atas dirimu, ketimbang pikiran Kristus!
Iblis selalu berkata.... "Hai! lihat tuh... akibat engkau pilih-pilih pekerjaan.... engkau pilih-pilih pasangan.... lihat para pemimpinmu! lihat saudara seimanmu...sampai sekarang tak kunjung dapat pekerjaan dan pasangan.... jadi ambil kesempatan ini!"
Tipuan klasik yang selalu berhasil.... karena tujuan kita adalah pekerjaan... tujuan kita adalah menikah dan bukan mimpi dan rencana Tuhan....tetapi jika kita menemukan yang pelayanan, pekerjaan, pasangan yang dari Bapa... betapa indahnya!