Tidak Adakah Bekas Luka? (Amy Carmichael)
Tidak adakah luka yang tersembunyi di kaki, tubuh, atau tanganmu?
Aku mendengar nyanyian mengenai kekuatanmu di negeri,
Aku mendengar pujian mereka mengenai engkau sebagai bintang yang tinggi,
Tidak adakah bekas luka pada dirimu?
Tidakkah ada luka pada dirimu?
Namun, Aku dilukai oleh tombak; tak berdaya,
Sandarkan Aku pada sebatang kayu untuk mati, dan dicabik-cabik oleh binatang bias lapar yang mengelilingi Aku, Aku pingsan;
Tidakkah ada luka pada dirimu?
Tiada luka, tiada memar?
Tetapi, sebagaimana Tuan demikian pula hamba.
Dan tertusuklah kaki orang-orang yang mengikuti Aku;
Namun, tubuhmu itu tetap utuh: dapatkah dia ikut berjalan jauh
Dia yang tidak memiliki luka maupun bekas luka?
Amy Carmichael
Hari Gelap (F.L Chapell)
Pertobatan Palsu (Charles Finney)
Saya berharap, saya dapat berhasil memberikan kesan ini dan bukan hanya bagi pikiranku sendiri, tetapi juga bagi pikiran semua saudara-saudara seiman yang lain bahwa kita tidak dapat mengharapkan kebangunan rohani yang sejati terjadi bila kita sendiri tidak dibangunkan - kerohanian yang sejati dan mendalam, memiliki perasaan yang sama dengan Tuhan – dipenuhi dengan doa, iman, kasih, dan kuasa Roh Kudus.
Charles Finney, Reflections on Revival
Jesus, I My Cross Have Taken
Ku hendak mengikut-Mu;
S’karang dunia tak mengikat,
Hanya Kaulah milikku.
Hilanglah segala nafsu,
Yang menyombongkan hati;
Tuhan dan surga bagiku,
Sungguh kaya ku kini.
(“Jesus, I My Cross Have Taken” by Henry F. Lyte, 1793-1847/
Terjemahan Nyanyian Pujian No. 180).
Is Your All on the Altar
Bertumbuh di dalam iman
Dengan sungguh-sungguh, dengan semangat berdoa;
Namun engkau tak temukan damai penuh,
Sampai semua diletakkan di atas altar. (Mari menyanyikan refren bersama saya)
Apakah engkau mau mengorbankan seluruh milikmu di atas altar?
Apakah Roh mengontrol hatimu?
Engkau hanya dapat memperoleh damai dan sukacita dan ketenangan
Ketika engkau menyerahkan tubuh dan jiwamu kepada Dia
(“Is Your All on the Altar?” by Elisha A. Hoffman, 1839-1929).
Bangunkanlah Mereka! (Leonard Ravenhill)
Tapi disini kami terhenti dalam lumpur kemalasan,
Umat-Mu menjadi gemuk, puas, dan bertambah harta bendanya,
Marah bila kami mendorong mereka bangun dari suasana hati mereka.
Ampuni mereka, Bapa, ampunilah!
Bangunkanlah mereka! Dan biarkanlah mereka hidup dalam kuasa Pentakosta
Jika tidak, maka anugerah-Mu tidak dapat bekerja saat ini.
Sebelum Engka datang dan menjemput mempelai wanita yang tak bercacat,
Kami percaya Engkau akan mendatangkan arus kebangunan rohani di dunia ini!
Sajak Jemaat Modern (Api Kudus)
Pada jam sepuluh di suatu Minggu pagi;
Seorang anggota jemaat yang kurus, duduk dengan sayu dan sedih
Tiba-tiba dia bangkit dan menemukan
Seorang Kristen yang kelihatan lapar;
Dia memegang tangannya, menuntunnya ke pinggir,
Dan menanyakan sebuah pertanyaan secara langsung:
“engkau telah membaca Firman; engkau mengetahui isi Buku itu:
Janji-janji itu telah jelas. Tetapi apakah engkau telah melihat Allah yang hidup?
Apakah engkau telah menemukan-Nya disini?
Apakah engkau telah mengalami kepenuhan Roh Kudus..Kuasa Roh-Nya,
Gelombang yang besar, angin yang menderu,
Api yang menghanguskan?
Apakah masih ada sesuatu yang engkau cari,
Begitu tinggi, begitu lebar, begitu dalam?
Apakah engkau menjadi frustasi?
Apakah gereja membuatmu tertidur?
Jika demikian dengarkanlah, hatimu telah siap;
Aku akan menceritakan kisahku,
Ceritaku ini adalah ceritamu juga,
Dan ini merupakan kisahmu..
Selama tiga puluh tahun aku di gereja,
Kelihatannya seperti satu pertunjukan yang bagus.
Tetapi sekarang aku harus bertemu dengan Allah-
Tahukah engkau kemana aku harus mencari?
Aku terperangkap dalam saat-saat penyembahan yang biasa saja,
Puji-pujiannya telah menjadi dingin;
Kotbahnya kering dan berdebu,
Pangajarannya basi seperti jamur!
Tiap kebaktian terasa seperti diulang-ulang,
Lagu-lagunya terdengar sama semua;
Nubuat-nubuatnya tidak benar-
Tidak layak disebut nubuatan!
Kata-kata, lebih banyak perkataan- ada dimana-mana,
Oh, tapi semuanya tidak menyenangkan!
Kata-kata, lebih banyak perkataan-ada dimana-mana,
Tapi tak satupun yang bermakna!
Hadirat Allah tidak ada di tempat kami,
Jelas bahwa kami berada dalam rutinitas;
Aku haus akan kebangunan rohani-
Kerinduan ini menyala-nyala dalam jiwaku!
Damai Yang Sempurna (George Wade R)
Dikasihi dengan kasih tak berkesudahan,
Dipimpin oleh kasih karunia yang gemar untuk mengenal,
Nafas Roh dari Surga,
Kau telah mengajarku demikian.
O, betapa damai yang sempurna!
O, kekudusan yang mempesonakan!
Dalam kasih yang tak henti,
Aku milik-Nya dan Dia milikku.
Langit biru, bumi menghijau,
Sesuatu hidup setiap warna
Orang fasik tak dapat melihatnya:
Burung berkicau riang, bunga bersinar indah,
Sejak ku tahu, dan sekarang ku tahu’
Aku milik-Nya dan Dia milikku
Menghakimi Tuhan
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi,
kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. Matius 7:1-2
Tanpa disadari, seringkali kita menjadi hakim atas saudara kita, dengan cepat kita menyimpulkan sesuatu yang menganggapnya sebagai kebenaran, tetapi sebenarnya itu adalah penghakiman kita.
Mengapa kita suka menghakimi? Karena kita tidak puas dengan orang tersebut?
Mengapa kita tidak puas dengan orang tersebut? Karena kita merasa lebih dan sombong dari orang itu, atau karena sebenarnya anda tidak puas juga dengan diri sendiri, jadi kita menghakimi diri sendiri, menetapkan standar untuk diri dan menerapkannya kepada orang lain juga, maka…terjadilah PENGHAKIMAN.
Penghakiman adalah hak Tuhan, bukan manusia, kecuali oleh kehendak Allah, Dia menetakan suatu lembaga pengadilan bagi manusia dibumi lewat pemerintahan yang ada. Jika penghakiman kita tidak benar, maka akan menjadi fitnah, gosip, dan semua yang jahat akan terjadi. Ya, seringkali karena untuk memuaskan keinginan atau hawa nafsu kita sendiri, kita menghakimi orang lain, juga diri sendiri, sengaja ataupun tidak sengaja.
MENGHAKIMI TUHAN?
Pernahkah anda melakukannya? Ternyata ini juga sering kita lakukan dan menganggap hal itu biasa. Kita sering berprasangka buruk dan berpikiran negatif tentang Dia saat kita menderita, tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, lalu kita mengambil sebuah pernyataan, kesimpulan, dan bahkan mencela Dia dengan lidah kita “Oh, Bapa, Engkau tidak adil padaku!, Kau jahat, Kau tidak memperhatikanku! Engkau mencintai dia, tetapi kau kurang mencintaiku!,…” dan masih banyak daftar kata-kata dan kesimpulan yang kita buat saat-saat masa sulit dalam hidup kita. Tetapi terkadang kita tidak menyadarinya! Kata-kata celaan, penghakiman keluar dari hati kita kepada Dia, tanpa mau mendengar penjelasan-Nya terlebih dahulu!
Jika seorang teman terlambat datang pada acara yang sudah disepakati, lalu sahabat yang sedang menunggunya tiba-tiba marah besar dan menganggap teman yang terlambat itu tidak lagi mau menjadi temannya, tidak mengasihinya, tanpa mau mendengar penjelasan teman yang terlambat itu karena terjadi kecelakaan mungkin, atau ada kejadian yang lainnya…maka sesungguhnya penghakiman sudah terjadi dan kita sedang melanggar kebenaran Firman Tuhan, bukan?
Kebodohan Orang Yang Terpilih
Galatia 3:3-4 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!
Paulus juga mengingatkan pada jemaat di Galatia setelah mereka pernah mengalami Kristus, hidup dalam kemerdekaan, janganlah mau diperhamba lagi olah roh duniawi! Jadi apakah bisa kita yang sudah mengenal Dia, menjadi budak roh jahat lagi? Sangat bisa! Oleh karena hati-hati dalam menjaga hidup kita dan kembali kepada kemurnian dan hiduplah oleh Roh.
Bukankah kita juga sering melakukan kebodohan itu? Simson yang terpilih, melakukan kebodohan dengan wanita-wanita dan melecehkan urapan Roh, Daud melakukan kebodohan dengan perjinahan dan pembunuhan berencana, Abraham melakukan kebodohan juga dengan berbohong saat ketakutan dan mengakui Sara sebagai adiknya, juga Ishak melakukan hal yang sama pula seperti bapaknya itu. Nuh melakukan kebodohan dan mabuk sehingga anaknya berbua dosa, Saul Raja pertama Israel melakukan kebodohan dengan terus iri dan cemburu pada Daud yang menghancurkan dirinya sendiri. Banyak kisah lainnya lagi tentang kesalahan dan bahkan dosa yang dibuat orang-orang pilihan Bapa disaat kebodohannya.
Saat saya merenungkan diri saya, saya tidak ada bandingannya dengan semua pahlawan iman itu juga ribuan mempelai Kristus yang tersebar dimuka bumi ini, yang begitu mencintai Bapa dan rela melakukan apa saja. Oh andai saya bisa seperti itu! Itu selalu jadi kerinduan saya untuk mendapatkan bagian dari sejarah yang mulia di kekekalan. Saat saya merenungkannya, Roh Kudus mengingatkan bahwa setiap kita sudah dipilih dan bisa menjadi seorang pilihan dan pahlawan Bapa, kita bisa mengambil bagian dalam sejarah karena Bapa sudah menghendaki itu.
Meteraikan Aku
Inilah hatiku, Oh ambil dan meteraikanlah, Meteraikan dari tahtaMu di atas..
Indahnya Persatuan (John Fawcett)
Diberkatilah tali yang mengikat hati kami dalam Kasih Kristus..
Persekutuan pikiran menyerupai yang ada di Atas..
Dihadapan tahta Bapa, kami mencurahkan doa;
Ketakutan, harapan, keinginan terpadu,
Kekuatan dan penghiburan kami.
Kami saling membagi kesedihan; saling menanggung beban
Dan sering setiap orang mengalirkan tetes ai mata simpati.
Ketika kita tercerai berai,
Menimbulkan pedih di hati;
Namun ketika kita bersatu padu, pengharapan akan kemuliaan bangkit
Juga keberanian kita.
Ketika penantian terbit lagi..
Dan kerinduan akan Hari itu.
Dari kesedihan, kerja keras dan kesakitan, kemerdekaan akan dosa;
Dan kasih sempurna serta persahabatan yang memerintah, dalam kekekalan.
Jangan Biarkan Aku Menggumpal (Amy Carmichael)
yang membuka panti asuhan dan mendirikan sebuah misi di Dohnavur dilayani. Dia di India selama lima puluh enam tahun tanpa cuti dan menulis banyak buku tentang pekerjaan misionari
Didorong oleh keberanian, menjadi misionari anak pelacur kuil di Dohnavur India, mengalami kecelakaan umur 64 tahun dan lumpuh, tetapi dia tetap melayani Tuhan dengan cara lain. Menulis banyak buku, dan akhirnya Yesus melawat Dohnavur.
Dari ketakutan untuk menjangkau, Dari kegentaran untuk mendaki
Dari diri sendiri, Oh Kapten, bebaskan, TentaraMu yang akan mengikut Engkau
Dari kasih yang lembut, Dari pilihan yang mudah, melemahkan,
Bukan demikian roh diperkuat, Bukan ini jalan ke penyaliban, Dari semua yang mengaburkan Kalvari
Oh Anak Domba Allah, bebaskan aku, Berikan kasih yang menuntun jalan
Iman yang tidak tergoyahkan, Pengharapan yang tidak mengecewakan
Kerinduan yang membakar seperti api, Jangan biarkan aku menggumpal, Penuhi aku, O Api Allah!
Satu Jiwa Di Anworth (Anne Ross Cousin)
Oh Kristus, Dialah sumber kehidupan, Mata air kasih yang dalam dan manis!
Pada lautan luas kemurahanNya membentang, Dan kemuliaan –diam dalam kemuliaan
Pada negeri Imanuel, Mata Pengantin wanita tertuju bukan pada pakaiannya
Namun pada wajah Kekasihnya; Saya tidak terpukau pada kemuliaan
Namun kasih karunia Rajaku;Bukan pada mahkota, Namun pada tangan yang berlobang paku
Anak Domba Yang Mulia, Pada Negeri Imanuel......................
Kota Anworth di sisi Solway... Bagiku engkau tetap indah!
Walaupun aku berdiri di ambang sorga
Aku tetap meneteskan air mata bagimu..
Oh! Jika satu jiwa dari Anworth Menjumpaiku pada lengan kanan Allah,
Sorgaku menjadi dua Dalam negeri Imanuel!
Ditawan Oleh Kasih (William Res)
Inilah kasih, luas bagai lautan, asih lemah lembut bagai air bah,
Membasuhku dengan Darah-Nya yang mulia,
Siapa yang dapat berhenti menyanyikan pujian? ia tidak pernah dilupakan sampai selama-lamanya
Pada bukti penyaliban, terpancar dalam dan luas, melalui rahmat yang melimpah..
Mengalir karunia dan kasih seperti sungai deras, tercurah tak henti-hentinya dari Atas
Dan damai surgawi serta keadilan sempurna adanya, Menjamah dunia yang berdosa di dalam kasih..
Biarlah aku merasakan kasih-Mu, mengasihi Engkau seumur hidupku, ku mau mencari Kerajaan-Mu saja..
Dan hidupku memuji-Mu, Hanya Engkaulah kemuliaanku, Tiada satupun di dunia yang kuingini
Engkau telah membasuh dan menyucikanku, anya Engkau yang membebaskanku
Dalam kebenaran-Mu Engkau menuntunku, melalui Roh-Mu dalam Firman-Mu
Ketika aku percaya kepada-Mu Tuhanku, kepenuhanMu melingkupiku, dalam kasih dan kuasa-Mu didiriku
Tak terhingga, penuh dan tak terbatas, saat ku berseru pada-Mu,
Mengenal-Mu Tuhan
Semua ini berharga bagi dunia, Dan berusaha untuk memilikinya
Semua yang pernah kuanggap menguntungkan, Telah kuanggap rugi
Sia-sia dan tak berharga sekarang,Dibandingkan dengan ini
mengenalMu, Yesus..mengenalMu, Tak ada yang lebih besar daripada itu
Engkaulah segalanya bagiku, Engkaulah yang terbaik
Engkaulah kesukaanku, kebenaranku, Dan aku mencintaiMu, Tuhan.
Catatan Harian Mother Teresa (8)
MENURUTMU, SIAPAKAH AKU INI?
(Matius 16:15)
Engkau Tuhan.
Engkau Tuhan yang berasal dari Tuhan
Engkaulah Yang Dilahirkan, bukan yang dihasilkan.
Engkaulah Yang Satu Zat dengan Bapa.
Engkaulah Putra Tuhan yang hidup.
Engkaulah Pribadi Kedua dalam Tri Tunggal MahaKudus.
Engkaulah yang satu dengan Bapa.
Engkau berada dalam Bapa sejak awal mula.
Segala sesuatu dibuat oleh-Mu dan oleh Bapa.
Engkaulah Putra terkasih yang memperoleh perkenan dari Bapa.
Engkaulah Putra Maria, yang dibuahi oleh Roh Kudus dalam rahim Maria.
Engkau yang terlahir di Betlehem.
Engkau yang dibungkus kain lampin oleh Maria.
Dan dibaringkan dalam palungan beralas jerami.
Engkau yang dihangatkan oleh nafas keledai.
Yang membawa ibu-Mu sewaktu mengandung-Mu dalam rahimnya.
Engkau Putra Yosef, sang Tukang Kayu, seperti dikenal oleh orang Nazaret.
Engkau manusia biasa yang tidak terpelajar, yang dihakimi oleh cendekiawan Israel.
SIAPAKAH YESUS BAGIKU?
Yesus adalah Sabda yang menjadi daging.
Yesus adalah Roti Kehidupan.
Yesus adalah Tumbal yang dipersembahkan di Kayu Salib demi dosa-dosa kita.
Yesus adalah Kurban yang dipersembahkan pada setiap Misa Kudus demi dosa-dosa dunia dan dosa-dosaku.
Bunga Berduri Yang Indah
Sandra masuk ke dalam toko bunga dengan langkah berat.Ia sedang mengalami hal berat dalam kehidupannya. Ketika ia sedang hamil empat bulan pada kehamilannya yang kedua, sebuah kecelakaan mobil merengut nyawa janinnya.
Pada minggu "Thanksgiving" ini, ia mungkin akan melahirkan seorang putra jika kecelakaan itu tidak terjadi. Ia sangat sedih, benar-benar terpukul atas kejadian itu. Tetapi sepertinya, kejadian itu belum cukup, perusahaan di mana tempat suaminya bekerja, menugaskan suaminya untuk bekerja di bagian cabang. Kemudian, adik perempuannya, yang ketika masa liburan tiba selalu mengunjunginya, menghubunginya karena ia tidak dapat berkunjung pada liburan kali ini.
Bangkitkan Kami (Elizabeth Porter Head)
O Nafas Kehidupan, datanglah melanda kami,
Bangkitkan Gereja-Mu dengan kehidupan dan kuasa;
O Nafas Kehidupan, tahirkan dan perbaharuilah kami,
Dan bawalah Gereja-Mu untuk memasuki waktu-waktu ini..
O Angin Tuhan, tekuklah kami, patahkan kami,
Hingga dengan kerendahan hati kami mengakui kebutuhan kami;
Didalam kelembutan-Mu, Engkau membentuk kami,
Bangkitkan, pulihkan, sebab inilah yang kami mohon.
O Nafas Kasih, berembuslah ke dalam hati kami,
Perbahruilah pikiran, keinginan, dan hati kami;
Datanglah Kasih Kristus, menyegarkan untuk member kemenangan,
Bangkitkan setiap bagian dari gereja-Mu
O Hati Kristus, hancur karena kami,
Disanalah kami menemukan kekuatan dan perhentian kami;
Hati kami yang hancur sekarang dipulihkan,
Dan biarlah gereja-Mu yang menanti-nantikan Engkau diberkati.
Bangkitkanlah kami, Tuhan! Apakah semangat yang memudar
Sementara ladang telah matang dan menjadi kuning?
Bangkitkanlah kami, Tuhan, dunia telah menunggu..
Lengkapilah gereja-Mu agar dapat memberitakan terang-Mu
Bakar Hatiku! (Daniel Steele)
Raja Mulia (Lagu)
By : Evie mehita
Penjaga Kaki Dian
itulah yang harus dikatakan berkaitan dengan Rumah atau Bait Tuhan yang sedang dibangun diatas gereja dan bumi ini. Bapa merindukan setiap gereja-Nya bangkit dan melakukan kehendak-Nya, dan kehendak-Nya itu akan terlaksana apabila gereja-Nya telah membangun sebuah Rumah bagi Tuhan di bumi ini “Datanglah Kerajaan-Mu dan jadilah kehendak-Mu, dibumi seperti di Sorga!”. Rumah Tuhan atau Kerajaan Allah harus datang dibumi, maka akan terjadi Terang Kemuliaan Tuhan yang menyinari semua kegelapan bumi dan terjadilah Kebangunan yang sejati!. Terlalu banyak diantara kita dan gereja-gereja Tuhan yang memanipulasi Tuhan dengan membuat kebangunan versi kerinduan masing-masing. Kegiatan, acara, KKR, metode, program, bahkan kepemimpinan yang sebetulnya sama-sama merindukan Kebangunan dan Kerajaan Allah nyata, tetapi dengan cara sendiri.
Kebangunan bukanlah perbuatan tangan manusia, itu hak Bapa sepenuhnya, tetapi Dia membutuhkan hamba-hamba yang dapat dipercaya untuk menyatakan Terang itu saat Dia menghendakinya, kapanpun, dan dimanapun. Nah, mencari pekerja seperti itulah yang sulit bagi Tuhan! Bagi Tuhan melawan kegelapan dan merebut dunia ini ditangan Iblis sangatlah mudah, tetapi Bapa selalu merindukan anak-anak-Nya bangkit bersama-Nya, berperang disisi-Nya dan mendapat kehormatan bersama Dia dalam kekekalan. Apakah anda merindukan kebangunan? Oh, saya sangat sangat merindukan-Nya. Sejak mendengar dan belajar apa itu kebangunan, saya selalu memimpikan itu akan terjadi tepat didepan saya, saya rindu melihatnya! Pertobatan, kemenangan, Kerajaan Allah dinyatakan tanpa kecurangan manusia! Tetapi saya tidak hanya mau menjadi penonton, saya rindu jika diijinkan-Nya, melayani dan dipakai-Nya sebagai alat Kebangunan itu!
Harga Sebuah Pengalaman
Pernahkah anda mengalami saat-saat seperti itu?
Jika sekarang anda sedang mengalaminya, maka anda perlu membaca artikel ini, karena mungkin ini akan membukakan mata kita. Bahayanya saat anak-anak Bapa yang dicintai merasa menderita, lalu merasa Bapa tidak mencintainya lagi, merasa Bapa jauh, merasa Bapa suka dia menangis dan terus menderita, berada dalam pencobaan dan kesesakan.
Benarkah Bapa seperti itu?
Sebenarnya yang kita alami sekarang adalah hasil taburan masa lalu kita, entah itu baik ataupun buruk. Jangan tergesa menghakimi Tuhan dan putus asa dalam keadaan kita, karena ternyata Dia sudah mendengar doa kita. Dia sedang menjawab doa kita. Dia tidak pernah melupakan doa kita.
Mari kita mengingat kembali sebelum hari-hari yang anda katakan “buruk” itu datang dalam dalam hidup kita, apa yang pernah menjadi doa anda?
Sewaktu saya berada di tahun awal SMU, saya mulai mengalami Kristus, Dia menyatakan kasih dan salib-Nya pada saya dan saya diingatkan tentang siapa Dia, siapa saya dan tujuan hidup saya adalah hanya untuk Dia. Sejak itu hidup saya berubah, itulah cinta mula saya kepada-Nya. Semua tampak indah, saya menginjili teman sekelas dan menginjili orang gila di jalanan dekat rumah, saya mendoakan pembantu rumah tangga yang saya temui dan membawanya pada Kristus dan mendoakannya sampai dia mengalami Kristus sendiri. Oh..banyak sekali pengalaman di masa mula-mula saya mulai dijumpai-Nya! Tidak pernah terlupakan saat-saat indah bersama-Nya. Saya mengingat doa saya waktu itu. Setiap hari saya berlutut dan menangis dikamar orang tua saya dan mengunci kamar, membuat seisi rumah kebingungan. Dengan bertumpu dengan lutut dan kepala, saya berseru dan menangis pada-Nya”Penuhi aku Roh Kudus..aku sangat rindu Kau penuhi aku! Aku merindukan-Mu! Pakailah aku! Pakailah hidupku!”
Penjaga Kaki Dian
itulah yang harus dikatakan berkaitan dengan Rumah atau Bait Tuhan yang sedang dibangun diatas gereja dan bumi ini. Bapa merindukan setiap gereja-Nya bangkit dan melakukan kehendak-Nya, dan kehendak-Nya itu akan terlaksana apabila gereja-Nya telah membangun sebuah Rumah bagi Tuhan di bumi ini “Datanglah Kerajaan-Mu dan jadilah kehendak-Mu, dibumi seperti di Sorga!”. Rumah Tuhan atau Kerajaan Allah harus datang dibumi, maka akan terjadi Terang Kemuliaan Tuhan yang menyinari semua kegelapan bumi dan terjadilah Kebangunan yang sejati!. Terlalu banyak diantara kita dan gereja-gereja Tuhan yang memanipulasi Tuhan dengan membuat kebangunan versi kerinduan masing-masing. Kegiatan, acara, KKR, metode, program, bahkan kepemimpinan yang sebetulnya sama-sama merindukan Kebangunan dan Kerajaan Allah nyata, tetapi dengan cara sendiri.
Kebangunan bukanlah perbuatan tangan manusia, itu hak Bapa sepenuhnya, tetapi Dia membutuhkan hamba-hamba yang dapat dipercaya untuk menyatakan Terang itu saat Dia menghendakinya, kapanpun, dan dimanapun. Nah, mencari pekerja seperti itulah yang sulit bagi Tuhan! Bagi Tuhan melawan kegelapan dan merebut dunia ini ditangan Iblis sangatlah mudah, tetapi Bapa selalu merindukan anak-anak-Nya bangkit bersama-Nya, berperang disisi-Nya dan mendapat kehormatan bersama Dia dalam kekekalan. Apakah anda merindukan kebangunan? Oh, saya sangat sangat merindukan-Nya. Sejak mendengar dan belajar apa itu kebangunan, saya selalu memimpikan itu akan terjadi tepat didepan saya, saya rindu melihatnya! Pertobatan, kemenangan, Kerajaan Allah dinyatakan tanpa kecurangan manusia! Tetapi saya tidak hanya mau menjadi penonton, saya rindu jika diijinkan-Nya, melayani dan dipakai-Nya sebagai alat Kebangunan itu!
Dipakai Kurang Atau Dipakai Lebih
Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. 2 Tim 2:20-21
Bayangkan anda adalah sebuah barang dalam sebuah Kerajaan yang sangat besar, mari berandai-andai, kira-kira anda ingin menjadi apa? Lukisan cantik? Yang dipandangi terus oleh Sang Raja, atau ingin menjadi kursi cantik di tahta Raja yang memiliki kemegahan dan kebesaran? Menjadi karpet alas Raja berjalan setiap harinya? Sebutkan satu benda yang ada di pikiran anda sekarang.
Setelah anda menemukan benda itu, temukan alasan mengapa anda memilihnya.
Mungkin ada alasan yang egois, seperti agar aku dilihat banyak orang, indah dan cantik, mungkin ada juga alasan yang penuh kerendahan hati, jika perlu aku tidak perlu dilihat siapapun..mulia sekali!
Tetapi anda dan saya ketika dilahirkan dibumi ini, tidak bisa memilih anda akan jadi apa. Itu sudah ditetapkan-Nya sejak semula. Ada yang lahir dengan satu tangan, ada yang terlahir cantik dengan kulit putih atau kulit hitam, ada yang terlahir tak dapat berbicara dan banyak lagi lainnya. Apakah Tuhan tidak adil? Oh, siapa kita yang sering menanyakan keadilan Tuhan? Keadilan-Nya tidak bisa dinilai oleh manusia kecil seperti kita, itu masih menjadi rahasia-Nya.
Anda memang tidak dapat memilih anda menjadi apa dibumi, tetapi anda dapat menentukan apakah anda dapat dipakai Bapa lebih atau dipakai-Nya kurang, atau bahkan tidak dapat dipakai sama sekali, ya tentu saja jika itu rusak dan tak dapat diperbaiki lagi. Bapa Pemilik segala sesuatu merindukan semua anak-Nya menjadi hamba dan Alat Kerajaan-Nya, untuk kemuliaan nama-Nya, seperti benda-benda yang diletakkan dalam Kerajaan-Nya itu. Seberapa besar anda rindu untuk dipakai oleh Sang Pencipta anda? Benda ciptaan akan merasa berguna jika dia dapat berguna bagi Penciptanya. Ponsel dipakai untuk menelpon, bukan untuk memukul paku didinding, sedangkan meja adalah tempat untuk menulis, bukan untuk duduk. Semua benda diciptakan-Nya dengan tujuan masing-masing. Jika benda itu tidak menggenapi tujuan penciptaannya maka benda itu tidak akan berguna dengan maksimal.
Diberkatilah Kau Tuhan (Lagu)
By: Evie Mehita
Catatan Charles Wisley
Ambillah cinta akan dosa
Bebaskan hati kita
Berikan aku iman yang dapat memindahkan,
Dan meratakan gunung menjadi sebuah dataran
Berikan aku cinta berdoa seperti anak kecil,
Yang rindu membangun rumahMu lagi
KasihMu yang menguasai hatiku, dan semuanya ditelan oleh jiwaku
Curahkanlah api pemurnian,
Bangkitkan nyala kasih yang mulia,
Pada mesbah hati kami yang jahat!
Biarlah kemuliaan-Mu membakar
Dengan kilatan yang tak terpadamkan;
Dan menggetarkan..
Dalam doa merendahkan hati dan pujian segenap hati.
Yesus teguhkan keinginan hatiku
Bekerja, dan berbicara, berpikir bagi-Mu;
Aku mau menjaga api kekudusan dalamku,
Kobarkan karunia-Mu dalamku.
Siap bagi semua kehendak-Mu yang sempurna,
Bertindak dalam iman dan kasih,
Sampai kematian yang mengakhiri.
Dan jadikan pengorbanan sempurna
Lapar Akan Tuhan (Ellen Laksmi Goreh)
The Secret of His Presence
Dalam dekapan hadiratNya,
Betapa jiwaku suka sekali bersembunyi
O, betapa berharganya pelajaran yang saya pelajari disamping Yesus
Kekuatiran dunia tidak dapat menggoyahkanku,
Tidak ada pencobaan yang dapat membuatku putus asa
Karena pada waktu setan datang menggoda aku,
Ke tempat persembunyian itulah aku pergi
Ketika jiwaku lemah dan dahaga,
Dibawah naungan sayapNya,
Ada tempat berteduh yang sejuk dan menyenangkan
Dan sebuah sumber air yang segar dan jernih,
Dan Juru Selamatku beristirahat di sebelahku
Sambil kami menikmati persekutuan yang manis,
Jika aku mencoba, aku tidak dapat menemukan apa yang Ia katakan ketika kami bertemu..
Hanya ini yang aku tahu; aku katakan padaNya
Segala kekuatiran dan kesusahan dan ketakutanku;
O, betapa sabarnya Ia mendengarkanku!
Dan jiwaku yang letih lesu Ia sukakan;
Apakah engkau berpikir Ia tidak pernah menegurku?
Maka Ia bukanlah Teman yang sejati,
Jika Ia tidak pernah sekalipun menyatakan kepadaku dosa-dosaku yang pasti dilihatNya!
Apakah kau ingin tahu betapa manisnya rahasia dari Tuhan?
Pergilah dan bersembunyilah di bawah naunganNya
Inilah yang akan menjadi upahmu;
Dan apabila engkau meninggalkan kesunyian dari tempat pertemuan yang bahagia itu,
Engkau akan memancarkan sinar kemuliaan Dari Sang Raja diwajahmu..
Catatan Harian Mother Teresa (7)
Utuslah Aku (David Brainerd)
“Ini saya, Tuhan, utuslah saya, utuslah saya sampai ke ujung bumi; utuslah saya kepada bangsa kafir yang liar dan ganas di padang belantara; utuslah saya menjauhi segala sesuatu yang dinamakan kenyamanan di bumi, atau kenyamanan duniawi; utuslah saya bahkan kepada maut sekalipun, bila itu dalam pelayanan bagi-Mu dan untuk memperluas kerajaan-Mu,” tulis seorang pemuda dalam buku hariannya. Kelak di kemudian hari, buku hariannya tersebut — “The Memoirs of the Rev. David Brainerd” —
menginspirasi ratusan orang termasuk William Carey, Henry Martyn, Robert M`Cheyne, dan lain-lain untuk menjadi misionaris ke berbagai belahan dunia.
Catatan Harian Mother Teresa
Setiap panggilan memiliki harga yang haris dibayar oleh setiap Pemburu Tuhan, mereka merasakan kasih yang dalam dari Sang Pemberi Kehidupan dan memberikan kehidupan mereka sebagai gantinya karena mereka tahu bahwa hidup mereka sudah menjadi milik dari Dia.
SELAMAT TINGGAL
Kutinggalkan rumah yang kusayangi
Dan tanah kelahiranku yang permai
Ke Benggala yang panas dan gersang
Nun jauh di pantai sana.
Kutinggalkan teman-teman lamaku
Kutinggalkan keluarga dan rumahku
Hatiku menghelaku ke depan
Tuk melayani Kristusku.
Selamat tinggal bunda terkasih
Semoga Tuhan senantiasa bersamamu
Kuasa yang lebih tinggi menghendaki aku
Tuk pergi ke India yang panas dan kering.
Kapal bergerak perlahan-lahan ke depan
Meninggalkan buih-buih ombak di buritan,
Ketika untuk terakhir kalinya kupandang
Pantai Eropa tersayang di sana.
Berdiri dengan berani di geladak
Dalam kegembiraan, dalam kedamaian hati,
Kebahagiaan murid kecil kristus
Calon mempelainya yang baru.
Di tanggannya sebuah salib besi
Tempat sang Juru Selamat bergantung,
Sementara jiwanya masih bergejolak
Merenungkan pengorbanan pedihnya.
“Ya Tuhan, terimalah pengorbanan ini
Sebagai tanda cintaku,
Tolonglah aku ciptaan-Mu
Untuk memuliakan nama-Mu!
Sebagai balasan, aku hanya meminta-Mu,
Bapa kami semua yang paling baik :
Perkenankan aku menyelamatkan setidaknya satu jiwa…
Yang telah Engkau ketahui.”
Sehalus dan semurni embun di musim panas
Air mata hangatnya yang lembut mulai menggalir,
Menyiram dan menyucikan
Pengorbanan yang memedihkan.
Catatan Harian Mother Teresa (5)

“ Andai engkau tahu betapa bahagia aku, sebagai mempelai kecil Yesus. Tak seorangpun, bahkan mereka yang sekarang ini sedang menikmati kebahagiaan duniawi yang tampaknya sempurna, membuatku iri sebab aku menikmati kebahagiaan yang utuh, bahkan sewaktu aku harus menderita demi Mempelaiku tercinta”
“ Hanya ketika kita menyadari ketiadaan kita, kekosongan kita, Tuhan dapat mengisi kita dengan Diri-Nya sendiri. Ketika kita menjadi penuh dengan Tuhan, kita dapat memberikan Tuhan kepada orang lain, sebab dari kepenuhan hatilah mulut akan berbicara”
“Penderitaan, kesakitan, kegagalan, tidak lain adalah ciuman Yesus, sebuah tanda bahwa engkau telah menjadi begitu dekat dengan Yesus di Kayu Salib sehingga Ia dapat menciummu…jadi, anakku, berbahagialah…jangan takut..tersenyumlah lagi…bagimu ini adalah sebuah kesempatan paling indah untuk menjadi milik Yesus secara penuh”
Catatan Harian Mother Teresa (6)
“ Bagi Tuhan yang baik, tak ada yang remeh karena Ia begitu besar sedangkan kita begitu kecil – itu sebabnya Ia membungkuk dan bersusah payah menciptakan halhal remeh bagi kita. Untuk memberi kita kesempatan membuktikan cinta kita kepada-Nya. Karena Ia menciptakan hal-hal itu, semua itu sangat hebat. Ia tidak dapat membuat apapun yang kecil; hal-hal itu tak terhingga. Karena itu, anak-anakku yang kusayang, setialah pada praktik cinta yang remeh, pengorbanan yang remeh, dan penyangkalan diri yang remeh – pun kesetiaan yang remeh pada aturan, yang akan membangun kehidupan suci kalian – yang menjadikan kalian seperti Kristus. Jangan mencari yang besar-besar, cukup mengerjakanyang kecil-kecil dengan cinta yang besar. Makin kecil yang kita hadapi, harus makin besar cinta yang kita berikan”
“Yesus ingin saya mengatakan kepada kalian lagi..betapa besar cinta-Nya kepada tiap orang diantara kalian – lebih daripada yang dapat kalian bayangkan..Ia tidak hanya mencintai kalian, lebih dari itu…Ia merindukan kalian. Ia kehilangan kalian ketika kalian tidak mendekat kepada-Nya. Ia haus atas kalian. Ia selalu mencintai kalian, bahkan ketika kalian tidak merasa layak..”
“Buah keheningan adalah doa..
Buah doa adalah iman..
Buah iman adalah cinta..
Buah cinta adalah pelayanan..
Buah pelayanan adalah damai..”
Cinta-Mu Pulihkanku(Lagu)
By: Evie Mehita
Membebaskan Tawanan Roh(Doa pelepasan)
- Tidak semua orang yang dirasuki iblis, siap untuk menjalani pelepasan. 3 faktor mempengaruhi ini : kesediaan atas kemauan diri sendiri si korban, kesiapan jiwa pelayan, dan lemahnya keadaan setan.
- Kepercayaan juga merupakan hal yang penting. Apakah si korban mempercayai pelayan? Apakah ia juga mempercayai Tuhan? Kemauan si korban merupakan tempat pertempuran pelayan itu berlangsung. Sedikit keraguan saja dapat berarti kekalahan.
- Perlu diingat : penolakan terhadap peristiwa yang pernah terjadi itu memberikan hak bagi iblis untuk tinggal di dalam dia, trauma juga.
Nama Jehoha dan Arti Warna
Perjamuan Kudus dan Pentahiran
Persekutuan dengan Tubuh dan Darah Yesus dengan Perjamuan Kudus (Zef 1:7, Maz 23:5, Yoh 15:4, Ib 10:5). Perjamuan Kudus dapat kita adakan secara berkelompok/sendirian. Baik untuk menghadapi masalah pribadi, atau pelayanan doa, pelepasan, dll.
KUASA DALAM TUBUH YESUS
1. Membangkitkan kita pada akhir jaman (Yoh 6:54).
2. Membangkitkan dan membebaskan tubuh kita dari penderitaan dan sakit (1 Petrus 2:24).
3. Membebaskan dan membangkitkan pikiran dari kebodohand an penolakan akan Tuhan (2 Kor 10:5).
4. Membebaskan dan membangkitkan hati kita dari kejahatan dan mengasihi Tuhan (2 Kor 3:16).
5. Membebaskan dan membangkitkan iman kita menjadi hidup (Yoh 639-40).
6. Memberikan pewahyuan baru (Luk 24:30-32).
Jangan Biarkan Aku Pergi
Ketika saya merenung kembali perjalanan saya dengan Bapa, saya semakin menyadari keberadaan saya. Seringkali kita tanpa sadar, begitu mudahnya menjauh dari kasih karunia-Nya, begitu mudahnya kita melupakan perjanjian dengan-Nya bahwa kita mau menjadi milik-Nya dan mau mengikuti-Nya.
Ketika masalah datang, dan kesesakan, kepahitan, luka dan keletihan datang, kita seringkali menyalahkan Tuhan, berdebat dengan-Nya atas semua keputusan-Nya yang kita kira itu tidak tepat. Kita menjauh dari-Nya dan kesombongan, kebenaran diri telah menguasai kita.
Semakin saya berjalan dengan-Nya, ada kalanya saya semakin tidak memahami semua tentang Dia. Apa itu pertobatan? Apa itu penyerahan? Apa itu perjumpaan? Apa itu cinta? Semua tampak seperti bayangan.
MENJADI BUTA
Ya, kita telah menjadi buta. Dan Hal ini membuat kita terkejut karena kita tidak pernah menyadarinya. Saat kita mulai ijinkan sesuatu yang lain memasuki dan menguasai hati kita, semua yang bertentangan dengan kebenaran; iri hati, kecemburuan, keegoan, kesombongan, kepahitan, kebencian, mengasihani diri, kekotoran, dan lain sebagainya, semua itu telah menggerogoti jati diri kita yang sebenarnya didalam Tuhan. Dan setelah kita menyadarinya, keadaan kita sudah sangat terluka, terpuruk, dan tertawan...berada sangat jauh dari hadirat-Nya. Kadang kita berpikir bahwa ”saya baik-baik saja..saya bisa mengatasinya..saya akan berjuang kembali..” Kita berpikir bahwa kita sedang berada dalam hadirat Tuhan, tetapi sekali lagi, kita tertipu oleh perasaan dan pikiran kita sendiri.
Saya merenungkan, apa arti hidup dalam hadirat Tuhan? Di hadirat-Nya kita akan diubahkan, lalu mengapa kita belum juga berubah? Dihadirat-Nya akan ada kesembuhan?tetapi mengapa kita belum juga sembuh? Siapakah yang salah?
Saya, anda, atau Tuhan? Tentu saja Tuhan tidak pernah salah, walaupun kita selalu ingin menyalahkan Tuhan atas semua kelemahan kita dan ketidakpercayaan kita. Seharusnya kita malu...ya saya sangat merasa malu....ternyata kitalah yang menjadi buta dan menuduhkan semua kepada Bapa kita. Kita menjadi buta karena semua yang dari dunia mengalihkan pandangan kita tentang kesejatian Tuhan. Tiba-tiba kita menjadi pribadi yang berbeda dan kehilangan jati diri kita didalam Tuhan. Apakah Allah menciptakan kita sebagai orang yang kalah dan terpuruk? Saya percaya...saya percaya Dia menciptakan kita walau dalam kelemahan untuk membuktikan kekuatan-Nya. Tetapi kekuatan-Nya tak akan pernah dinyatakan selama kita masih menjadi buta dan sombong dengan kekuatan sendiri.
Kita tidak menyadari kebutaan dan ketelanjangan kita sendiri. Seperti anak yang terhilang dalam Lukas 15, dia menjauh dan semakin menjauh dari kasih karunia, semuanya diawali dengan kesombongan kita.
Akrab Dengan Yesus (4 Tingkatan Keintiman)
Kata-kata ini tidak diucapkan sebagai hardikan, tidak juga dengan rasa heran; Yesus menganjurkan Filipus untuk datang lebih dekat. Namun kita selalu menjadi pribadi yang paling lambat menjadi akrab dengan Yesus. Sebelum hari Pentakosta, para murid mengenal Yesus sebagai Pribadi yang memberi mereka kuasa untuk mengalahkan setan-setan dan mendatangkan kebangunan rohani (Luk 10:18-20). Itu merupakan keakraban yang sangat indah, namun masih ada keakraban yang lebih mesra menantikan mereka, “…Aku menyebut kamu sahabat..” (Yoh 15:15)
Persabahatan sejati jarang terjalin di dunia. Itu berarti menyamakan diri dengan seseorang dalam pikiran, hati, dan roh. Seluruh pengalaman hidup dirancang untuk menyanggupkan kita memasuki hubungan terakrab dengan Yesus Kristus. Kita menerima berkat-berkat-Nya dan mengetahui firman-Nya, tetapi apakah kita sesungguhnya mengenal Dia?
Yesus bersabda “Lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi..”(Yoh 16:7). Dia meninggalkan hubungan itu untuk menuntun mereka semakin dekat. Yesus bersukacita bila seorang murid meluangkan waktu untuk berjalan semakin dekat bersama Dia. Menghasilkan buah selalu ditunjukkan dalam Alkitab sebagai akibat nyata dari hubungan yang akrab dengan Yesus Kristus (Yoh 15:1-4).
Kelelahan Rohani
Iman Bukan Perasaan
Untuk beberapa saat, kita sadar sepenuhnya akan perhatian Allah terhadap kita. Tetapi kemudian, bila Allah mulai memakai kita dalam pekerjaan-Nya, kita mulai menunjukkan wajah untuk dikasihani dan hanya berbicara tentang pencobaan dan kesulitan kita. Dan sepanjang waktu Allah berusaha menyuruh kita melakukan pekerjaan kita seperti sosok tersembunyi yang tidak mendapat sorotan.
Tidak seorangpun dari kita yang mau tersembunyi secara rohani jika kita dapat mencegahnya. Dapatkah kita melakukan pekerjaan kita bila tampaknya Allah telah menutup pintu Sorga? Sebagian dari kita selalu ingin menjadi orang kudus yang bersinar cemerlang dengan lingkaran cahaya keemasan di kepala dan dengan pancaran ilham terus menerus., dan para pemercaya lain sepanjang waktu berurusan dengan kita.
Seorang kudus yang yakin akan dirinya sendiri tidak berharga bagi Allah. Dia tidak normal, tidak layak untuk hidup sehari-hari, dan sama sekali tidak seperti Allah. Kita hidup disini, untuk melakukan pekerjaan di dunia ini. Dan kita harus melakukannya dengan kuasa yang lebih besar agar bertahan dalam perjuangan karena kita telah dilahirkan dari atas.
Jika kita terus menerus berusaha mendatangkan kembali saat-saat ilham yang istimewa, itu merupakan tanda bahwa bukan Allah yang kita inginkan. Kita menjadi terobsesi dengan saat-saat Allah datang dan berbicara kepada kita, dan kita mendesak agar Dia melakukannya lagi. Akan tetapi, yang dikehendaki Allah adalah kita harus ”berjalan dengan iman”.
Berapa banyak diantara kita yang telah keluar dari gelanggang seolah-olah berkata ”Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi sampai Allah memperlihatkan diri kepadaku”
Dia takkan pernah melakukannya.
Beban Yang Salah vs Beban Yang Benar
Siapa manusia dibumi ini yang tidak memiliki beban dalam hidupnya? Tentu saja kita akan menjawab, tidak ada!. Semua manusia memiliki beban dalam hidupnya mulai dari masa kanak-kanak, duduk dibangku sekolah dan mengerjakan PR dan ujian, maupun di usia remaja dengan masalah-masalah lingkungan, keluarga, jati diri dan lawan jenis. Beban yang lebih matang dimiliki orang-orang dewasa dalam menanggung kehidupan yang berat ini. Tetapi apakah Allah Bapa mengutus kita didunia ini untuk menanggung semua beban-beban itu?
Jika kita mau membuka mata kita, maka kita akan melihat bahwa banyak orang dan mungkin diri kita juga, yang sedang memikul beban yang keliru.
BEBAN YANG SALAH
Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat. 1 Pet 3:17
Pernahkah anda berpikir tentang beban-beban yang keliru ini? Beban yang diperoleh manusia bukan karena kehendak Allah. Memang mengikuti Tuhan, ternyata ada jua penderitaan yang memang dikehendaki-Nya untuk membuat kita lebih mengenal-Nya dan menyatakan kemuliaan-Nya lebih luas lagi. Sedangkan beban yang keliru ini adalah semua jenis beban yang diakibatkan kesalahan manusia itu sendiri, karena kejahatan dan penentangannya akan Tuhan.
Bagaimana beban yang salah ini diperoleh? Ada 3 sumber kesalahan dan kejahatan manusia :
Aku Milik-Mu (Lagu)
Ajari Aku Bapa (lagu)
By: Evie Mehita
Tawanan Roh
Kutuk
( Ulangan 11 : 26-28 )
APA YANG TERJADI BILA HUKUM TUHAN DILANGGAR ?
Memberikan hak yang sah bagi setan untuk menguasai kita atau atas seseorang dalam membangun penguasaannya atas negeri, atau daerah tertentu.
ASAL USUL KUTUK :
1. Kutuk atas tanah sebagai akibat langsung dari dosa atau sebagai kutukan dari pemimpin. Contoh : kutuk
dari pemimpin terhadap Yerikho (1 Raj 16:34), tanah tersebut dijadikan tempat melakukan dosa, tanah
darah.
2. Sebagai akibat melanggar hukum Allah (Ul. 27, 28)
3. Oleh perkataan niat jahat manusia. Contoh : Usaha Balak untuk mengutuk Israel (Bil 22:5-6)
4. Sebagai akibat ucapan yang dibuat tokoh-tokoh yang berotoritas bahkan tanpa niat jahat (Amsal 18:21,
Yak 3:9)
5. Dosa keturunan, kutuk nenek moyang (Kel 20:3-6, Ul 27:15)
- Kutukan anak sulung (Kain Kej 4:1-16, Anak Firaun Kel 4:22-23, Ismael yang kehilangan hak
anak sulung sehingga iblis merusak hak anak sulung di Israel)
- Kutukan pemimpin Negara, gembala siding, ortu, suami, diri sendiri, kuasa gelap
- Kutukan dari Tuhan : jika kita tidak taat (Ul 27:15, Bil 5:1-31, Mal 2:2)
- Kutukan dari Tuhan karena suka bergosip (Yos9:1-27), mengakui allah lain (Ul 11:8),
- selingkuh (Bil 5:1-31), Tidak mau memberi pada orang miskin (Ams 28:27), Tidak mau
mendengarkan Tuhan (Mal 2:2), Tidak memberi persembahan (Mal 3:8b-9), istri yang
dominant menyembabkan keimaman hancur, anak menjadi pemberontak, lesbi, homosex,
mengandalkan diri sendiri (Yer 17:5), dll
- Kutukan pemimpin Negara (Yosua 6”26, Kel 4:22-23, Kel 12:29-36
- Kutukan gembala sidang (Mat 18:15-18): orang yang tidak mau lagi digembalakan dan
lepas dari tudung gembala
- Kutukan suami (Kej 31:31-32) Yakub kepada rachel
- Kutukan orang tua kepada anak (Kej 9:18-28) Nuh mengutuk Ham, penolakan dari
kandungan/memilih jenis kelamin anak, perceraian ortu, penolakan karena ditinggal terus
menerus, diadopsi orang lain,
- Kutukan pada diri sendiri (Mat 12:36-37)
- Jika keluarga selalu tidak bahagia, istri tidak bisa punya keturunan/ mandul : karena kutuk,
bisa dari orang berwibawa, dari orang lain/diri sendiri.
- Kutukan kuasa gelap, seperti dukun-ukun, peramal, medium (pemanggil arwah), tukang
suanggi (bisa menjelma jadi binatang, dll)
Kepalsuan Di Gereja Akhir Zaman
Salah satu fungsi gereja adalah memperingatkan, menegur manusia dari dosa. fungsi tersebut merupakan kenabian yang harus tetap dipegang teguh oleh gereja di akhir zaman. Banyak tanda telah menunjukkan akan kedatangan Tuhan yang kedua kali yang semakin dekat. Di akhir zaman ini pulalah akan terjadi banyak hal yang membahayakan dan mengerikan dalam gereja Tuhan. Kitab Ibrani mengingatkan kita akan goncangan yang akan terjadi di dunia dan gereja Tuhan sendiri (Ibrani 12:26-28). Kita sangat perlu mewaspadai bahaya penyimpangan demi penyimpangan yang sudah dinubuatkan dalam Firman Allah, agar kita terhindar dari penyesatan. Bapa memberikan kepada generasi akhir ini suatu janji lawatan pemulihan dan gelombang pemurnian yang akan membasuh dan membakar setiap umat-Nya, agar umat-Nya murni, bersih, dan tak bercacat menjadi mempelai Kristus yang sempurna.
PEMBOROSAN BESAR-BESARAN
Beberapa waktu lalu, Bapa berkata pada saya “Gereja-Ku telah melakukan pemborosan besar-besaran!”. Saya terkejut, tetapi Bapa menerangkan kepada saya bahwa di akhir zaman ini, banyak gereja Tuhan atau Tubuh Kristus sendiri yang melakukan banyak hal besar dan “mahal” buat Tuhan, tetapi sesungguhnya tidak ada Tuhan sendiri dalam ibadah itu! Mengerikan sekali, jika kita merasa sedang melakukan yang terbaik buat Tuhan, tetapi ternyata semua itu tidak ada gunanya, karena Dia tidak berkenan. Jadi, sebenarnya apa yang kita cari dalam kehidupan ini? Berkat? Pasangan? Kedudukan? Terkenal menjadi seorang hamba Tuhan? atau PERKENANAN TUHAN??
KARUNIA PERTOBATAN
Apakah anda rindu perkenanan Tuhan dan terjadinya Kebangunan Rohani? Pertobatan adalah kunci dari kebangunan rohani. Pertobatan yang sejati adalah dari Roh Kudus. Hal tersebut adalah karunia, bukan hasil usaha manusia. Seberapa pun kita meratap untuk dipulihkan tanpa Roh Kudus yang mengkaruniakannya, maka hal tersebut akan menjadi sia-sia. Mereka akan gagal. Jatuh dalam lubang dosa yang sama dan terus berputar dalam lingakran dosa yang tak terputuskan. Mari kita memohonkan karunia Pertobatan.
Karunia pertobatan merupakan murni inisiatif Tuhan. Karunia pertobatan bekerja saat kita berserah penuh kepada Bapa dan bapa memberikan kekuatan kepada kita untuk menaklukkan dosa (Filipi 2:13).
Pelayanan Malaikat
Kata malaikat berasal dari bahasa Latin, angelus, yang meminjam dari kata Yunani angelos, yang berarti “utusan”. Kata terdekat dalam bahasa Ibrani untuk malaikat adalah, mal’ach Templat:Strong, yang juga berarti “utusan”.
Malaikat adalah “Roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan” (Ibrani 2:5-7; 1 :13 -14).Pertama-tama kita harus mengingat bahwa injil ini bicara mengenai Yesus Kristus dan manusia.
Malaikat adalah mahluk rohani yang tidak dapat diurai, tidak dapat dilihat (real), dan tidak berubah (bdk. Mat.22:30). Di samping itu keberadaan malaikat tidak terikat kepada ruang dan waktu. Namun demikian, malaikat memiliki akal budi, kecerdasan, kecepatan, dan kekuatan untuk berbuat, bergerak dan berbicara (bdk. Yud. 6; Luk. 2:9-15; II Tes. 1:7; II Raj. 19:35), akan tetapi dalam semuanya itu malaikat tetap bergantung dan tunduk kepada Allah Penciptanya. (bdk. Dan. 7:10).
Mengapa Begitu Tuhan??
Apakah pertanyaan semacam itu sering terlintas di pikiran kita merasa bahwa Tuhan kurang adil dan bahkan tidak adil kepada kita? Menurut anda apakah arti keadilan Tuhan? hal ini sangat sulit untuk didefinisikan. Adil bukanlah sama rata dan sama rasa...tetapi adalah adalah porsi yang cukup sesuai kebutuhan masing-masing, yes...dan untuk mengalami hal ini mungkin adalah hal yang cukup sulit untuk kita terima...manusia cenderung iri hati dan marah saat tidak mendapat apa yang diinginkannya.
Suatu saat Yesus sedang mengajar dan memberikan perumpaan tentang orang-orang upahan yang bekerja di kebun anggur seorang tuan kebun (Matius 20:1-16)
TUAN RUMAH MENCARI
Inisiatif selalu datangnya dari Bapa. Dia seperti Tuan Rumah Kerajaan Allah yang rindu mengundang orang-orang untuk bekerja di ladang-Nya, di kebun anggurnya, yaitu dunia ini. Pagi-pagi benar, suatu petanda bahwa Dia serius dan bersemangat untuk menemukan para pekerja itu. Di pagi hari itu, Dia menemukan pekerja-pekerja untuk kebun-Nya, ya, dan Dia mempekerjakan mereka dengan baik, sehingga sesuai kesepakatan memang mereka akan mendapat upah 1 dinar/hari. Pukul 09.00 pagi dan pukul 12.00 siang, di Tuan Rumah juga masih tetap berkeliling mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggur-Nya. Ditemukanlah pekerja-pekerja yang dari pagi kerjanya adalah pengangguran alias tidak ngapa-ngapain! Ya, Pagi hari menandakan permulaan dimana semua orang harusnya mulai bekerja. Tetapi hari mulai siang, banyak orang-orang di pertengahan zaman atau waktu yang ditentukan Bapa, juga tetap bersantai dan menjadi pengangguran di dalam dunia. Hal ini bukanlah mempersoalkan masalah kita bekerja secara fisik, tetapi lebih ke arah secara rohani, yaitu bekerja bagi Kerajaan Allah. Para pekerja yang dari pagi menganggur itupun akhirnya mau untuk bekerja di kebun dan merekapun mendapat upah sedinar sehari. Lalu hari mulai petang,, pukul 17.00, ini adalah saat jam pulang kantor! Ya, dimana yang sudah bekerja seharian full merasa kelelahan, dan ingin segera pulang tanpa mengalami beban-beban pekerjaan...tetapi justru hari sudah mulai malam, si Tuan Rumah tidak berhenti bekerja, Dia tetap mencari pekerja-pekerja lagi dan ditemukanlah orang-orang yang mau bekerja walau sudah petang, dan merekapun mendapat satu dinar walau hanya bekerja beberapa saat saja.
Kisah Besi dan Air
Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan menang" Besi dan air pun mulai berlomba : Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di sana sini karena melawan batu-batuan itu.
Dibawah Bayang-Bayang Orang Lain
Mazmur 141 :8
Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!
Pernahkah anda bermain-main ketika masih kcil untuk mengikuti bayangan orang lain? Atau menginjak bayangan orang lain? Ya, itu pernah saya lakukan sewaktu masih kecil. Tentu orang yang hidup di bawah baying-bayang orang lain akan tidak menyenangkan, karena kita tidak dapat bergerak dengan bebas, semuanya harus mengikuti pribadi yang memiliki bayangan tersebut. Hari ini kita mau merenungkan ebrsama, siapakah yangs edang kita ikuti? Yang kita pandang dan sedang kita ikuti bayangannya? Apakah kita sedang ada di bawah bayang-bayang kakak kita yang sukses dan selalu jadi kebanggaan orang tua sehingga dalam pertumbuhan kita, kita tidak dapat maksimal, karena selalu melihat dan ingin menjadi seperti dia. Atau mungkin sahabat anda yang selalu anda lihat, jika dia sedang menghasilkan sesuatu prestasi, kitapun ingin seperti dia, saat dia berhasil dalam satu pekerjaan A, kita mengikuti pekerjaan itu. Sayapun pernah mengalami hidup dibawah bayang-bayang orang lain. Tanpa sadar, bukan Pribadi Yesuslah yang menjadi acuan dan motivasi saya, tetapi pribadi lain yang selalu saya tiru. Ini membuat saya tidak aman, tidak nyaman untuk menjadi diri saya sendiri. Dan tentunya tanpa jati diri kita yang jelas, kita tidak dapat mengalami pertumbuhan.