RSS
Container Icon

MENERIMA DAN MELEPAS

“Tanpa melewati proses melepas demi melepas..tak ada proses pendewasaan. Melepas akan bukti Kasih, Iman dan Pengharapan kita kepada Dia..”

Kita hidup..menghirup nafas..melepas nafas..
Itulah kehidupan. Tanpa proses menerima dan melepas maka tidak akan ada kehidupan. Bapa memberikan pelajaran berharga kepada kita ciptaan-Nya untuk tidak hanya menerima melainkan juga melepas. Alangkah indah apabila kita memahaminya bahwa kita mau menerima apa yang dari Bapa dan mau melepas apa yang Bapa minta kembali.

Jika bicara mengenai menerima, maka semua orang akan suka untuk menerima. Tetapi kata menerima juga bukan hanya menerima berkat-berkat yang sesuai dengan apa yang ada di pikiran kita sendiri..menerima artinya benar-benar mau menerima apa saja yang Bapa sudah siapkan dalam hidup kita. Menerima Kasih-Nya, menerima pilihan-pilihan dan kehendak-Nya, menerima berkat-berkat-Nya, kuk dan panggilan mulia-Nya, dan lain sebagainya. Menerima dan Melepas adalah satu Paket Ilahi yang akan kita semua alami. Ada hal-hal yang baru dapat kita terima apabila kita sudah mau melepas, ada juga yang kita terima tanpa imbalan apa-apa seperti kasih-Nya tanpa syarat kepada kita. Dia mencintai kita bukan karena kita baik, atau tanpa dosa, atau jika sudah menyenangkan Dia. Dia mengasihi kita sejak mulanya bukan karena siapa kita, namun Dia mengasihi kita karena Siapa Dirinya dan kita adalah milik kepunyaan-Nya.

MELEPAS. Proses melepaskan selalu mengambil tahapan yang berbeda-beda untuk setiap anak-anak Bapa, sebab Bapa yang paling tahu cara untuk mendidik tiap anak-anak-Nya.
Banyak orang menjadi curiga dan bahkan marah, kepahitan dengan Tuhan karena mereka dan kita tidak memahami tujuan dan maksud hati Bapa. Dia menginginkan kita melepaskan bukan untuk merampas kebahagiaan kita, namun menjaga kita agar tetap ada didalam kehendak, rencana dan didikan-Nya yang sempurna agar kita kelak dapat layak dihadapan-Nya dan bersatu kembali dengan-Nya.
Dia ingin kita melepas agar kita belajar bergantung sepenuhnya kepada Dia. Melepas..dan Percaya..
Melepas bukan berarti dipisahkan selamanya atau dipaksa menyerahkan sesuatu yang kita sukai dan menerima apa yang pasti tidak kita sukai. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Abraham melepaskan satu-satunya putra perjanjian yaitu Ishak. Bukan tanpa pertanyaan dan air mata, dia tentunya pasti bergumul dalam jiwa dan rohnya, namun dia menang atas dirinya dan pikirannya sendiri..ia melepaskan Ishak untuk ada dalam keputusan dan kehendak Bapa. Ini tidak mudah! Ishak adalah anak yang dijanjikan Tuhan sendiri. Mungkin akan lebih mudah menyerahkan anak yang bukan merupakan janji Tuhan yang dinanti-nantikannya puluhan tahun, daripada seolah Tuhan meminta kembali apa yang sudah pernah diberikan-Nya. Kelihatannya Tuhan tidak adil bukan? Kelihatannya Dia ingin bertindak semena-mena dengan memberi harapan, memberi, lalu sekarang…mengambil apa yang paling berharga..

IKATAN DIBUMI
"Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.  Lukas 14:26-27

Bapa memberikan ikatan-ikatan dibumi untuk kita tidak hidup sendirian dalam menjalani hidup yang fana ini. Dia mengajar kita lewat kehidupan bersama dan menggenapi rencana-rencana-Nya lewat ikatan-ikatan yang ada di bumi. Ikatan dibumi tidaklah semua buruk dan salah. Itu diberikan dan diijinkan oleh Bapa. Ada ikatan kasih antara orang tua dan anak, antara saudara, sahabat, kekasih, dan masih banyak lagi lainnya. Namun kita harus waspada, bahwa apabila kita terlalu terikat secara daging dengan mereka, justru akan menjauhkan kita dari kasih dan rencana Bapa. Kenapa bisa demikian? Pernahkah anda alami hal ini juga?
Ayat di atas bukan diberikan Bapa dengan maksud kita benar-benar membenci mereka dan meninggalkan mereka. Namun, makna “membenci” di atas adalah menyerahkan mereka kepada Tuhan, mempercayakan mereka dalam kehendak Bapa, melepaskan dengan iman bahwa Bapa berdaulat atas orang-orang yang sangat kita kasihi tersebut. Tanpa ikatan kasih, maka dibumi akan terasa hampa dan kosong. Dia mau kita mencintai, mengasihi dengan benar. Dia juga mau kita mempercayakan setiap kasih dan hubungan kita itu kepada Dia yang sanggup melakukan segalanya.

Ada orang yang begitu terikat dengan yang namanya “Keluarga”. Keluarga adalah anugrah Tuhan dan kita patutlah menghormati orang tua dan mengasihi mereka. Namun keterikatan yang berlebihan ini, membuat banyak anak-anak Bapa bahkan bisa memilih keluarga mereka daripada rencana dan isi hati Bapa sendiri. Kita menginginkan “Hadiah” dari-Nya melebihi Pribadi-Nya sendiri. Banyak yang gagal menggenapi rencana Bapa yang semula dikarenakan ikatan-ikatan dibumi mereka terlalu kuat sehingga mereka tidak lagi berjalan dalam ikatan kekal dengan Pencipta mereka. Ada yang terikat kuat dengan yang namanya Kekayaan, juga Sahabat, Kekasih, Anak, Teman..

APA YANG DILEPAS DIBUMI, TERLEPAS DISURGA
APA YANG DIIKAT DIBUMI, AKAN TERIKAT DI SURGA..


Jika kita mau belajar melepaskan, mempercayakan kepada Bapa..karena Dia yang paling tahu yang terbaik bagi kita, maka Bapa akan melepaskan itu juga untuk kita di Surga…Jangan takut kehilangan yang terbaik menurut kita, sebab Dia memberikan yang terbaik menurut Standar Kekekalan!
Jika kita terus mengikat dan terus mengikat, menggenggam terlalu kuat..maka semua itu sesungguhnya juga masih terikat di Surga, belum dilepaskan bagi kita. Untuk mendapat, maka seringkali kita juga harus mau melepas.

Kita sering menjadi kuatir akan orang-orang yang kita kasihi, kita takut kehilangan mereka, kita takut tidak dikasihi, takut ditinggalkan, takut diabaikan, takut dilupakan, kuatir akan kehidupan masa tua orang tua kita, takut anak kita menderita dan sakit, takut kekasih kita pergi, takut kita miskin dan pekerjaan kita tidak sukses, dan lain sebagainya. …Semua ikatan dibumi yang belum diserahkan akan mendatangkan semakin kuat ketakutan dan ikatan-ikatan yang lainnya. Ini tidak akan berguna bagi kita..

Ketika kita masih anak kecil, kita belajar melepaskan dengan berbagi mainan kita, menjadi tidak egois hanya untuk kesenangan kita..kita diajari untuk meminta maaf dan member maaf dengan cepat dan tulus. Ketika kita mulai remaja, kita dididik Bapa lewat banyak peristiwa dalam hidup juga..Dia ingin kita melepas ketakutan kita akan Hasil Nilai Semester kita, Dia mau kita melepaskan dengan mengajar kita mempercayai Dia dan mengenal Dia sebagai Pribadi Tuhan dan Juru Selamat, Sahabat yang setia. Dia mau kita tidak bergantung penuh kepada teman-teman sebaya kita namun menjadikan Dia Sahabat Karib sejak masa muda kita. Dia melatih kita melepas saat kita mulai menyukai seseorang dan merasakan apa itu menyukai seseorang. Kita bisa menjadi marah apabila orang tersebut tidak membalas perasaan kita, Dia melatih kita kembali untuk melepas dan menyerahkan semua perasaan kita kepada Dia..Dia mengajar kita apa arti melepas dan penyerahan dari waktu ke waktu dalam hidup kita..akan semakin mendewasakan kita. Mungkin saat kita beranjak dewasa, kita mulai kenal banyak kekuatiran hidup, masa depan, keluarga, pasangan, pekerjaan, pelayanan..Dia juga mau kita menyerahkan semuanya kepada Dia.

Tidak jarang Dia akan akan menegur dan mengingatkan kita lewat pemimpin-pemimpin yang Dia berikan kepada kita, lewat sahabat, keluarga atau siapapun..Dia bisa ingatkan kita..maukah kita mendengarkan peringatan-peringatan-Nya? Jikalau kerinduan kita akan Dia dan keinginan kita untuk mengenal dan menyenangkan-Nya begitu dangkal…maka pastilah ikatan lainnya akan sangat mudah menggantikan kedudukan-Nya di hati kita dan kita sedang kehilangan bagian terbaik kita. Dia mau kita menerima yang terbaik. Maukah kita?

Jika kita terlalu terikat dan tidak bergantung penuh kepada Bapa, melainkan kepada orang-orang yang kita kasihi, dan memegang, mengikat mereka terlalu kuat, maka Firman Tuhan juga katakan bahwa kita tidak layak menjadi murid-Nya. Tuhan mau kita belajar memikul Salib yang artinya menyangkal diri. Menyangkal keinginan daging dan menuruti keinginan Roh-Nya..Apa yang Dia ingin kita lepaskan, adalah berkaitan juga dengan kedagingan dan keinginan kita sendiri yang kelak dapat membahayakan hubungan kita dengan Bapa. Saat hati Abraham bertambah-bertambah mencintai Ishak..Tuhan melepaskan hati Abraham itu dari Ishak dengan cara memerintahkan Abraham mempersembahkan, membunuh anaknya sendiri sebagai cara Tuhan menguji hati Abraham..apakah hati Abraham telah begitu terikat dengan anak yang diberikan-Nya atau tetap mau taat dan mengasihi Dia yang telah memberikan?

Abraham taat. Dia membuktikan bahwa dia lebih mengasihi Tuhannya.. dan Ishakpun selamat. Dia seringkali juga ingin menguji dan mengetes seperti apa hati kita kepada Dia. Bukan untuk bermain-main dengan hati kita! Seperti halnya latihan fisik yang kita lakukan, seperti pengetesan emas yang murni..terus menerus akan dilatih dan dimurnikan dalam dapur api agar kita semakin indah dan murni dihadapan Bapa. Tetapi hati-hati juga! Jangan ekstrim kiri atau kanan! Akibat kita tahu Dia suka menguji kita, maka banyak orang juga terjebak dalam kecurigaan dan ketidakpercayaan kepada Dia. Kita berpikir bahwa pasti Dia menguji kita lagi dan Dia tidak akan memberikan apa yang kita sedang inginkan..
Apa yang Dia inginkan memang tidak selalu apa yang kita inginkan..
Tetapi juga..apa yang kita inginkan, belum tentu juga itu adahal hal yang tidak Dia inginkan..
Dia adalah HIKMAT. Sungguh indah apabila kita mengenal dan memahami Dia..

"Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
Hosea 6:1-3

Mari kita terus mendengarkan Dia dan terus belajar menerima dan melepas. Berani menerima apa yang Dia sudah sediakan..itu yang terbaik…juga berani melepas, mempercayakan apa yang Dia inginkan untuk kita berikan…Dia sanggup mengubah segala sesuatu. Terpujilah Tuhan!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar