Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus:
"Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
Tetapi Yesus berkata kepadanya:
"Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"
Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya,
hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." Lukas 12:13-15
Seperti anak kecil yang mengadukan saudaranya kepada ayahnya, seseorang dalam Lukas 12 ini mengadukan saudaranya kepada Yesus masalah pembagian warisan. Tetapi Yesus mengetahui kedalaman hati orang ini sehingga Yesus menegurnya agar waspada terhadap segala ketamakan akan harta. Pernah anda mengadu kepada Tuhan? Ya, sering! Dan memang seharusnya kita lebih baik mengadu kepada Tuhan daripada kepada manusia.
Kita mengadu dan menceritakan semua masalah-masalah kita dan seringkali kita berharap bahwa kita akan DIBELA oleh Dia dalam perkara kita. Sekalipun Yesus memang mengasihi kita dan mau menjadi Sahabat karib kita dalam semua hal, Dia tidak tinggal diam apabila kita bersalah. Dia tidak akan membela setiap keinginan dan pengaduan kita yang tidak benar dihadapan-Nya. Tapi jangan takut! Yesus dengan senang hati akan mengajari kita dengan lemah lembut dan rendah hati.
Seringkali dalam masalah kita, kita merasa kitalah yang benar dan orang lain yang bersalah. Kita merasa ketidakadilan menimpa kita dan kita menangis dihadapan-N
ya. Seringkali kita jatuh dalam kebodohan-kebodohan kita sehingga Yesus harus mendidik kita dengan disiplin. Pernahkah anda menangis untuk hal-hal yang tidak penting? Setelah anda menangis mengadu kepada Tuhan, maka kita merasa lega dan tenang. Apakah berhenti sampai disitu? Jangan puas dengan mencurahkan isi hati dan pengaduan kita kepada Tuhan, namun dengarkan suara-Nya terlebih dahulu. Terkadang di tengah badai hati kita, kita perlu menenangkan diri dan membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa mendengar suara-Nya.
BERIKAN AKU KESEMPATAN!
“Berikan Aku kesempatan!” Kata Tuhan kepada kita. Berikan Dia kesempatan untuk menjadi Penolong, Pengajar, dan Penghibur dalam kesedihan kita. Kita cenderung ingin mencari jalan keluar pintas untuk masalah kita, kita cenderung mencari penghiburan dan pembelaan orang lain atas pembenaran diri kita. Mari kita belajar untuk memberikan Dia kesempatan untuk mengajari kita dalam kesalahan-kesalahan kita, memberikan penghiburan kepada jiwa kita yang sepi walaupun harus seorang diri bersama Dia. Ya, seringkali Dia ingin mengajak kita seorang diri bersama Dia, barulah Dia dapat mulai menjelaskan masalah kita dan peperangan kita lebih jelas dan tenang. Jika kita tidak tenang dan hanya mengadukan masalah kita tanpa menghiraukan Dia, sebenarnya kita tidak sedang menganggap Dia Tuhan kita, namun pendengar saja, tempat sampah dan curahan hati saja. Oh, jauhkanlah itu dari kita, sebab Dia memang adalah Sahabat setia namun Dia adalah Bapa, Raja, dan Tuhan kita yang sangat layak untuk kita dengarkan dan taati.
Terkadang memang ada hal buruk terjadi dalam hidup kita, dan kita harus belajar menghadapinya, namun Tuhan ingin kita belajar dipimpin Roh-Nya dan taat dalam hal yang paling kecil sekalipun agar kita terhindari dari masalah yang lebih teruk lagi. Misalnya Dia mau kita berdiam diri dan berdoa pada hari tertentu dimana masalah kita sedang menumpuk dan iblis sedang mengintai kita, namun kita memilih tidak taat, maka jangan heran, sepanjang hari itu akan terjadi hal-hal yang lebih buruk dan bisa menghancurkan pertahanan kita.
Ambillah komitmen untuk menjadikan Dia yang Pertama dalam seluruh curahan hati kita, tetapi ambillah komitmen juga untuk bersedia mendengarkan Dia dan mendidik kita dalam kebenaran-Nya. Amin.
Yesus Tidak Membelamu!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar