Bilangan 17:1-5 TUHAN berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada orang Israel dan suruhlah mereka memberikan kepadamu satu tongkat untuk setiap suku. Semua pemimpin mereka harus memberikannya, suku demi suku, seluruhnya dua belas tongkat. Lalu tuliskanlah nama setiap pemimpin pada tongkatnya. Pada tongkat Lewi harus kautuliskan nama Harun. Bagi setiap kepala suku harus ada satu tongkat.
Kemudian haruslah kauletakkan semuanya itu di dalam Kemah Pertemuan di hadapan tabut hukum, tempat Aku biasa bertemu dengan kamu.
Dan orang yang Kupilih, tongkat orang itulah akan bertunas; demikianlah Aku hendak meredakan sungut-sungut yang diucapkan mereka kepada kamu, sehingga tidak usah Kudengar lagi."
Saat saya menyiapkan Firman Tuhan, saya tertuju pada kata “TONGKAT”
Kita sering salah mengerti tentang arti kedewasaan. "Berapa tahun kamu di gereja? jika kamu sudah sekian tahun, maka kamu pasti sudah dewasa dan bisa melakukan ini itu yang Tuhan mau”
Tongkat ini melambangkan otoritas dan pertumbuhan. Jika tongkat yang tidak berbunga maka tidak bisa dipilih oleh Tuhan.
2 Raja-raja 19:3 Berkatalah mereka kepadanya: "Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
Hizkia mengalami kesesakan yang luar biasa, dia berkata bahwa sudah datang waktunya melahirkan anak, tapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya! Mengapa? Karena kekuatannya sudah lenyap, sudah begitu letihnya..
2 Raj 19: 14-19 Hizkia menerima surat itu dari tangan para utusan, lalu membacanya; kemudian pergilah ia ke rumah TUHAN dan membentangkan surat itu di hadapan TUHAN. Hizkia berdoa di hadapan TUHAN dengan berkata: "Ya TUHAN, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim!
Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, dan dengarlah; bukalah mata-Mu, ya TUHAN, dan lihatlah; dengarlah perkataan Sanherib yang telah dikirimnya untuk mengaibkan Allah yang hidup. Ya TUHAN, memang raja-raja Asyur telah memusnahkan bangsa-bangsa dan negeri-negeri mereka
dan menaruh para allah mereka ke dalam api, sebab mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu; sebab itu dapat dibinasakan orang.
Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kiranya kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah Allah, ya TUHAN."
Raja Hizkia berperkara dengan Tuhan dalam keadaanya yang sangat terdesak.
Saudaraku, percayalah bahwa Tuhan itu setia. Mengapa Bangsa Israel tetap dipilih oleh Tuhan bahkan sampai sekarang? Mereka memiliki Perjanjian dengan Tuhan. Mereka senang berperkara dengan Tuhan, mengingatkan Tuhan akan janji-Nya.
Suatu saat anak saya yang pertama dan kedua sering berebut Handphone yang sebenarnya adalah milik anak saya yang pertama, Kezia. Namun adiknya selalu ingin merebut Handphone itu dan bermain dengannya. Karena anak saya yang pertama ini cukup pendiam, dia diam saja kepada adiknya, walau marah, jengkel, dia menahannya. Satu saat, dia datang pada saya, “Pa, sebenarnya itu handphonenya siapa Pa?”
Pertanyaannya membuat saya kembali sadar, bahwa Handphone itu saya belikan untuk anak saya yang pertama. Saya akhirnya berkata pada anak saya yang kedua untuk berhenti memakai Handphone kakaknya terus dan dia akan memiliki Handphone sendiri miliknya nanti.
Apakah saya lupa bahwa saya membelikan Handphone itu buat Kezia? Tidak, saya ingat saya membelikannya buat dia, tapi Kezia berperkara dengan saya, dia datang pada saya sebagai anak saya dan mengingatkan otoritasnya kembali atas miliknya.
Inilah contoh sederhana dari berperkara dengan Tuhan. Kalau kita mau mengajukan segala hal kepad Tuhan, meminta Dia menyertai dan menolong kita, saya percaya Dia akan berperkara juga dengan kita. Apa perjanjian Tuhan dalam hidupmu?
Mungkin anda sedang lemah, maka berperkaralah dengan Tuhan! “ Tuhan, lihatlah! Ada orang-orang yang mengancam dan memfitnah kami, ingatkah Engkau akan Perjanjian-Mu?”
Ketika anda punya masalah, sudahkah kita berperkara dengan Tuhan? Ataukah kita mencari pembelaan dan pertolongan manusia?
ANDA PUNYA TONGKAT!
Seperti Tongkat Harun dari Suku Lewi bertunas, berdoalah agar tongkat anda akan bertunas dan berbunga Badam. Bawa tongkatmu sekarang kepada Tuhan! Masa lalumu tidak mempengaruhi Tongkat itu bertunas atau tidak. Kristulah yang membuatnya karena perkenanan-Nya. Berperkaralah dengan Tuhan!
Anda tahu Bunga dan Buah Badam? Kita menyebutnya sebagai Almond. Ya, kulitnya memang keras tapi dia berisi.
Bapa kita di Surga tidak akan marah apabila kita mengetuk pintu-Nya berkali-kali. Pintu doa untuk masa depanmu, untuk keluarga, maupun pasangan dan segala hal. Tuhan tidak akan marah apabila kita mendoakannya.
Ibadah-ibadah dan doa kita perlu kehausan akan Tuhan. Lihat orang-orang di China yang tidak perlu dikomando menyembah dan datang ke gereja, tanpa semua aksesoris, mereka semua haus akan Tuhan, memuji dan mendengar Firman berjam-jam. Sedangkan budaya di Barat, mereka tidak tahan ke gereja lebih dari 2 jam.
Jemaat yang dikasihi Tuhan, mari kita menjadi haus akan Tuhan, minta Api-Nya membakar kita kembali..
Salam kebangunan!
Ps.Daniel Hadi Shane
TONGKATMU AKAN BERTUNAS!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar