Sebagai domba Tuhan, apakah kita sudah mendengarkan suara dari Gembala kita? Tuhan Yesus yang memanggil kita, Dia yang memilih kita dan memililihkan jalan kehidupan kita.
Jika domba dipanggil oleh gembalanya, dia akan datang pada gembalanya sekalipun mungkin ada orang yang yang lebih tampan atau cantik, menarik datang dan memanggil dia, maka domba itu tidak akan mentaatinya, dia hanya akan datang pada Sang Gembala.
SEBUAH PERJANJIAN dengan Tuhan dimulai dari kesadaran bahwa Dialah yang telah memilih kita, Dia adalah Gembala kita yang memimpin kita. Saya mendapatkan gambaran ikatan Perjanjian ini seperti DAUD dan YONATHAN.
Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya.
1 Samuel 18:3-4 Yonathan menanggalkan jubah nya dan memberikannya pada Daud.
APAKAH JUBAH ITU?
Jubah dalam sebuah perjanjian ini melambangkan juga keegoannya, perlindungannya, haknya. Terikat dengan Tuhan juga berarti kita harus melakukan yang sama. Tuhan Yesus sudah melepaskan segalanya buat menebus dosa kita. Dia melepaskan ego sebagai manusia, perlindungan-Nya, keakuan, inilah jubahnya dan digantikan dengan kehendak Bapa. Yesus juga menanggalkan ikat pinggangnya, Dia hanya mengikatkan diri-Nya dengan Bapa.
Hari-hari ini banyak anak Tuhan tidak tahu apa arti Perjanjian dengan Tuhan. Apakah anda hidup dalam Perjanjian dengan Tuhan? Maka harusnya pemikiran Tuhan menjadi pemikiran kita. Kerinduan-Nya, sukacita-Nya menjadi sukacita-Nya menjadi sukacita kita.
Perjanjian itu musnah jika salah satunya meninggal. Perjanjian itu bersifat kekal. Sudahkah kita menanggalkan jubah anda? Keegoan, perlindungan dari harta, dari kenyamanan kita.
Rasul-rasul menginjil ke seluruh dunia, mereka berkata bahwa emas perak tidak aku miliki, tetapi mereka mengandalkan perlindungan dari Tuhan. Apa yang mengkuatirkan hidupmu?
Ketika Jubah Kristus ada dalam hidupmu, maka hidup kita bukan diri kita lagi namun kristus yang hidup dalam kita. Dahulu saya sangat perhitungan dalam hal keuangan, namun setelah saya mengenakan Jubah Kristus, saya berubah. Saya mulai berpikir bagaimana saya menjadi berkat buat orang lain, bagaimana Injil Kerajaan Tuhan dapat dikembangkan dari semua yang saya miliki?
Masih ingat, apa yang Yesus katakan pada Petrus? “ Enyahlah iblis! Engkau memikirkan apa yang bukan dipikirkan Tuhan!” Petrus masih belum menanggalkan jubahnya. Pikiran Kristus belum menjadi pikirannya. Namun setelah murid-murid masuk dalam Perjanjian Darah dengan Yesus, hidup mereka berubah. Mereka mati disalib, disiksa demi Injil, dikuliti, dibunuh demi Kristus. Mereka sudah menangalkan semua keakuan dan kesombongan mereka.
Tuhan tidak menjanjikan kita bebas dari kesengsaraan tapi Dia berjanji memegang hidup kita. Yesus sudah memenangkan doanya di atas bukti Golgota. Sudahkah anda berdoa terlebih dahulu dalam segala perencanaan kita? Doa janganlah digunakan untuk memaksa Tuhan.
Tuhan Yesus menjamin kita dengan Perjanjian Darah-Nya. Yang percaya, akan menerima perlindungan sampai akhir garis hidup kita.
Untuk menerima PERJANJIAN BERKAT, maka ikuti hukum dan aturannya. Serahkan mimpi anda kepada Tuhan, bekerjalah! Banyak orang Kristen masih berjuang masuk dalam Kerajaan Surga. Poin kita sebenarnya bukan lagi masuk dalam Kerajaan Surga, karena barangsiapa percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, maka ia akan menerima anugrah keselamatan dan surga itu. Namun poinnya adalah bagaimana kita hidup dan menghasilkan BUAH.
Jangan sia-siakan waktumu! Kita tidak hanya menunggu Dia di kamar kita sampai Dia memanggil kita ke surga. Hidup kita terlalu berharga untuk tidak melakukan apapun.
Mari, tanggalkan jubahmu, kenakan jubah Kristus, maka hidupmu akan berdampak. Hidup kita tidak lagi bersumber pada aku, aku..dan aku.. tapi bagaimana kita bisa menjadi berkat bagi Tuhan dan bagi Kerajaan-Nya di muka bumi ini.
Ps. Daniel Hadi Shane
PERJANJIAN DENGAN TUHAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar