RSS
Container Icon

Tuhan Mendidik dan Menguji Hatimu! - Ps. Daniel Hadi Shane

Sebuah kisah mengenai Raja Hizkia yang jatuh sakit namun ia menjadi angkuh, dan kemudian dia sadar dan Tuhan meluputkan ia. 2 Taw 32:24-31. 

Hal ini menarik untuk kita cermati. 

Tuhan tidak suka keangkuhan, namun kerendahan hati. 

Ia ditimpa murka, seperti "kutuk". Sebuah "kutuk" yang mengerikan apabila hidup terpisah dari Tuhan, langit menjadi tembaga. Kutuk terbesar adalah saat kita tidak bisa merasakan hadiratNya, kasihanya lagi. Sekalipun mungkin harta kita bertambah banyak dan sukses, tapi kehilangan hubungan pribadi dengan Tuhan. 

Seorang ayah yang mendidik anak2nya akan mendidik dengan kuat karena ia butuh generasi untuk melanjutkan estafetnya. Seorang ayah melatih anaknya. Kadang anak tidak mengerti pikiran ayahnya. Anak masih berpikir seperti anak2. Bapa kita bukan seperti "Majikan/bos" dibumi, tapi Ia mendidik anak2Nya supaya anak2Nya naik level menjadi orang2 yang luar biasa di masa yang akan datang!

2 Tawarikh 32:31 (TB)  Demikianlah juga ketika utusan-utusan raja-raja Babel datang kepadanya untuk menanyakan tentang tanda ajaib yang telah terjadi di negeri, ketika itu Allah meninggalkan dia untuk mencobainya, supaya diketahui segala isi hatinya. 

Ini sebuah pengujian. Saat semua tanda2 ajaib itu berhenti. Tuhan menguji hatinya. Saat Billy Graham suatu saat tidak mengalami hadirat Tuhan lagi, dia mendapat surat dari ibunya yang mengatakan untuk mencari dan memegang tangan, saat kegelapan terjadi belajar untuk tetap percaya dan memegang tangan Tuhan. 

Tuhan meninggalkan Hizkia keduakalinya untuk melihat hatinya apakah ia memilih Tuhan?

Tuhan juga menyelidiki hati kita, menguji kita. Saat keuangan kita di goncangkan, apa kita tetap berkata Tuhan tetap baik?
Ketika Tuhan kelihatannya meninggalkan kita, Ia tidak mau kita hancur tapi Ia tetap mengawasi dan menjaga kita.
Iman bukan karena melihat. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita! 

Ps. Daniel Hadi Shane

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar