Ada sebuah ungkapan yang selalu diajarkan oleh Pembimbing saya “Sejarah akan berulang sampai ada yang masuk dalam sejarah itu dan memenangkannya”. Ungkapan ini diberikan kepada saya bukan pada keadaan saya baik-baik saja, namun saya tengah berperang dengan avon (dosa kecenderungan yang diwariskan nenek moang saya, dan avon itu dapat menjadi bagian dalam diri saya jika saya tidak memenangkannya!). Saya telah bergumul keras dan merasa sangat tidak berdaya melawan raksasa didalam diri saya sendiri, putus asa, mengasihani diri, menghakimi diri, kemarahan, kejengkelan, pemberontakan, dan semua pikiran jahat mengelilingi jiwa saya. Saat itulah dengan sebuah teguran yang sangat keras namun penuh kasih sayang, beliau menegur saya.
Tahun demi tahun saya merenungkan ajaran pembimbing saya, dan saya semakin memahami maksud perkataan itu. Yah, itu benar, terkadang ada kisah-kisah yang menjadi rahasia Tuhan yang tidak dapat kita temukan jawabannya dimuka bumi ini, namun kita dituntut untuk percaya, berjuang dan menang sesuai dengan kebenaran dan janji-janji-Nya yang tak mungkin gagal. Setiap kita punya sejarah keluarga, atau semacam kutuk keturunan, atau avon (dosa kecenderungan) yang terus diwariskan pada anak cucunya. Memang didalam Kristus, saat kita percaya kepada-Nya, maka hukum kutuk dan maut sudah dipatahkan, namun apabila kita masih mengikuti CARA HIDUP dari kutuk itu, maka kutuk itu masih memiliki celah untuk menghancurkan kita dan menempuh jalan yang sama seperti yang dibuatnya untuk nenek moyang kita. Tahukah anda peperangan rohani itu ada? Iblis dan Kerajaannya masih ada dan belum sepenuhnya dihancurkan, karena kelak Sang Raja yang akan datang yang akan menghancurkannya. Dibumi ini, selalu ada pilihan, selalu ada peperangan antara yang benar dan yang salah. Tahukah anda juga bahwa iblis juga merencanakan kejatuhan anak-anak Tuhan jauh-jauh sebelum kita benar-benar jatuh? Musuh kita sangat licik, dia adalah penipu ulung, penuh tipu daya dan rayuan, tujuannya hanya satu: Menentang Yang Maha Tinggi dengan jalan menipu semua yang mengikut Sang Raja segala raja itu, Yesus Kristus Tuhan kita yang hidup.
Dalam sebuah garis keturunanpun, iblis menempatkan roh pengintai untuk “menemani dan mempelajari” garis keturunan dan sejarah, roh-roh jahat ini memiliki andil dalam menghancurkan panggilan dan sejarah kemenangan yang harusnya diraih oleh anak-anak Tuhan maupun yang belum percaya akan Tuhan. SEJARAH HARUS DIUBAH! SEJARAH KEMENANGANLAH yang sudah Bapa lukiskan untuk kita, namun jika kita tidak berjaga, maka kita sendirilah yang MEMILIH untuk keluar dari kasih karunia Bapa. Berhati-hatilah.
Avon yang ditunggangi oleh iblis akan bisa menipu kita bahwa sesungguhnya diri kita sudah jatuh, sudah rusak, sudah tidak berdaya, sudah kalah, dan lain sebagainya. Kita merasa hancur, mengapa kita memiliki semua kejahatan itu? Coba pelajari sejarah nenek moyang kita. Apakah ada yang terus dihantui oleh kematian? Adakah yang sukar mengucap syukur dan tidak merasa bahagia? Adakah yang terikat dengan keuangan yang mengerikan? Adakah sifat-sifat buruk mereka yang ternyata kita temukan ada didalam diri kita? Hal ini sangat mengesalkan kita. Kita sudah belajar akan kebenaran dan rindu melakukannya, namun tampaknya dosa itu terus mengintai di depan pintu kita. Tiap orang punya dosa kecenderunan yang berbeda-beda. Kita harus belajar mengenali dan menguasainya. Saya percaya Bapa, Sang Pelatih kita tidak bosan-bosannya dan tidak pernah menyerah untuk melatih tubuh, jiwa dan roh kita agar kita dapat memenangkannya.
SEJARAH AKAN BERULANG..
Tidak heran jika anda melihat kisah yang hampir sama terulang pada anak atau cucu seseorang..
Atau bahkan tidak terbatas pada garis keturunan darah, namun sebagai garis keturunan Ilahipun ini dapat terjadi.
BAGAIMANA AGAR MENANG?
1. Melatih diri terus menerus dan terus berusaha melakukan kebenaran. Kebenaran adalah mutlak dan Dia berdaulat, Tuhan tidak pernah salah. Jika ada pemikiran dan keinginan dosa kita menentang kehendak-Nya, maka itu pasti salah, dan kitalah yang harus berusaha menundukkan diri kita kepada Dia. Latihlah jiwa kita, sebab yang paling sukar ditundukkan adalah jiwa (pikiran, perasaan, kehendak)
2. Tenggelam dalam doa dan Firman, agar kita tidak tenggelam dalam keegoisan (memikirkan masalah sendiri dan berperang dalam peperangan yang tidak efektif) Firman Tuhan memberi kekuatan, kedamaian dan itulah senjata pedang kita untuk mengalahkan panah2 api si jahat di masa-masa kesukaran kita.
3. Terus belajar mengucap syukur dengan semua yang Tuhan berikan maupun apa yang Bapa tidak berikan. Mengucap syukur adalah senjata perisai yang kuat didalam naungan Bapa.
4. Miliki pembimbing rohani dan keluarga rohani yang sehat. Memilih komunitas janganlah yang hanya menyenangkan jiwa kita. KOMUNITAS YANG BAIK, belum tentu adalah KOMUNITAS YANG BENAR. “Baik” menurut pemikiran kita, baik menurut daging dan keinginan kita sendiri. Komunitas dan keluarga rohani yang sehat adalah yang menerima, menegur dan menuntun kita pada kebenaran. Tanpa ada disiplin, maka kitapun akan hidup seenaknya dan keinginan daging kita akan memiliki peluang lebih besar untuk menguasai kita.
5. Jangan pernah menyerah. Jika kita menyerah pada peperangan kita sendiri, bagaimana orang lain bisa menguatkan kita? Jika kita tidak mau dipertahankan oleh Bapa, bagaimana Bapa bisa menolong dan mempertahankan diri kita? Hal yang paling bahaya dalam peperangan ini adalah anggapan kita tentang diri kita sendiri. Jika hati kita sudah mengeras dan pahit, maka segalanya akan berubah jadi pahit dan kita semakin jauh dari kebenaran. Jagalah hati kita agar tidak pahit dan mengeras..
Bapa sudah pasti sediakan janji-janji yang terbaik. Janganlah kita mengikuti cerita dari daging dan keinginan dari iblis untuk membuat cerita kita. Mungkin kisah dari dunia dan dari diri kita, atau bahkan dari iblis, di awalnya kelihatannya indah, namun tidak semua berakhir dengan kepuasan Bapa kita. Jika anda merasa sudah membuat sejarah yang salah, berdoalah sekarang dan bersama Bapa, kita sanggup berjalan kembali dalam kebenaran. Minta hikmat dari-Nya bagaimana kita menghadapi peperangan kita, Dia selalu setia, Dia tidak pernah tinggalkan kita yang berharap kepada-Nya. Buatlah kisah baru bersama Tuhan di tahun ini! Happy New Year all!
Mengubah Sejarah!
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 2 Kor 5:17
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar