RSS
Container Icon

Menjadi Berguna

Kisah dari seseorang yang jarang kita perhatikan, seorang laki-laki bernama ONESIMUS. Dia hanyalah seorang budak yang kurang berarti bagi tuannya, Filemon. Seorang budak berarti tidak memiliki kebebasan akan dirinya dan hidupnya adalah milik tuannya. Lebih parahnya lagi, Onesimus melakukan kesalahan yang fatal dalam hidupnya, nampaknya dia bukan budak yang baik, dia mencuri dari tuannya dan melarikan diri. Karena Filemon sudah percaya kepada Firman Tuhan oleh pemberitaan Paulus, nampaknya dia juga memiliki komunitas jemaat di dalam rumahnya, maka dia tidak terlalu memperpanjang masalah Onesimus ini padahal seorang budak yang mencuri dari tuannya bisa mendapat hukuman yang sangat berat, bahkan kematian.

Disaat pelariannya ke Roma, Onesimus bertemu dengan Paulus yang sedang ada dalam penjara. Sebuah Destiny dari Bapa mempertemukan kedua pria ini dan oleh pemberitaan Paulus juga, Onesimus menjadi bertobat. Onesimus (yunani) yang berarti “profitable, Useful” telah menjadi berguna untuk Kerajaan Tuhan. Dia bahkan menjadi salah satu orang yang beruntung karena menjadi murid Paulus dan Paulus sangat mengasihi dia juga, Onesimuspun telah banyak membantunya didalam Penjara Roma.

Mari kita belajar dari kisah ini..dengan membuka Kitab Filemon

PAULUS
-Sebagai ayah rohani dan pemimpin, Paulus telah menunjukkan sikap teladan yang baik dalam meminta kepada anak rohaninya Filemon agar mau dapat menerima kembali Onesimus
-Dia bahkan mau menjamin Onesimus dan bersedia mengganti rugi apa yang telah dicuri oleh anaknya Onesimus (Buah hatinya)
-Sebagai pemimpin dan ayah yang baik, dia menengahi masalah yang terjadi antara Filemon dan Onesimus (budak pelarian yang menjadi pencuri). Paulus tidak bersikap tidak adil tetapi dengan netral dan bijaksana dia menengahi masalah dan membawa damai, bukan malah memperkeruh masalah yang sudah terjadi.
-Jika kita telah pernah melakukan kesalahan, setelah bertobat bukan berarti kesalahan kita lenyap begitu saja, namun kita harus belajar bertanggung jawab atas akibat dari dosa yang telah kita lakukan itu. Banyak orang Kristen memakai alasan sudah bertobat tetapi tidak bertanggung jawab atas perbuatannya.


FILEMON
-Sebagai anak rohani, dia belajar taat kepada pemimpinnya, Paulus. Banyak anak rohani yang merasa dikekang, tidak suka dinasehati, diatur oleh pembimbingnya. Tiap anak ingin bebas, tetapi mari kita belajar menghormati, menghargai keinginan dan taat kepada pemimpin kita. Dahulu seorang anak mengeluh pada saya dan berkata dia merasa tidak nyaman, tidak bebas dan seolah punya “satpam”. Saya berkata padanya dengan bercanda “bersyukur karena masih punya satpam yang mengasihi dan mengingatkan dia terus, daripada dibiarkan begitu saja!”
-Memiliki ayah ibu rohani, pembimbing rohani adalah sangat indah. Memang tidak sempurna, tapi kita terus akan belajar disempurnakan serupa dengan Kristus. Jika kita sudah kehilangan didikan dan interaksi dengannya kelak, kita akan menderita penyesalan. Jadi belajarlah bersyukur atas pemimpin-pemimpin yang Tuhan berikan kepada kita.
-Filemon akhirnya bersedia menerima kembali Onesimus, budaknya, namun tidak lagi sebagai budak, namun sebagai saudara seiman yang dihormati (sesuai dengan permintaan Paulus)


ONESIMUS
- Setelah pertobatannya, dia menjadi sangat berguna untuk Paulus maupun untuk Kerajaan Tuhan. Apapun masa lalu kita, Tuhan bisa memakai hidup kita untuk menjadi BERGUNA. Ada banyak pekerjaan dan aktifitas manusia dibumi ini, namun tidak banyak yang benar-benar memberikan hidupnya untuk menjadi BERGUNA bagi Kerajaan Tuhan.

-Onesimus menunjukkan BUAH pertobatannya. Dia setia dengan perkara kecil sebelum dia mendapatkan perkara yang besar. Dia telah melayani kebutuhan Paulus sehari-hari dalam penjara dengan setia, tidak mengeluh. Bahkan di dalam sejarah tercatat, 50 tahun berikutnya, dia tercatat sebagai penatua di Efesus dan disebut sebagai martir Kristus, bahkan di kitab Kolose, dia disebut sebagai orang yang setia.

Bagaimana dengan diri kita? Entah kita bisa memposisikan diri kita sebagai Paulus, Filemon atau Onesimus, tapi mari kita belajar menjadi seperti mereka yang mau hidup sesuai kebenaran.
Mari jadilah orang yang berguna untuk memuliakan Tuhan kita, dan jangan biarkan tubuh, jiwa kita dipakai sebagai senjata dosa dan kelaliman.

Satu orang saja dapat berguna untuk panggilan-Nya. Ingatlah saudaraku, sebuah panggilan bukan berdasar besar atau kecilnya menurut penilaian kita, melainkan berdasarkan FUNGSI/KEGUNAAN. Semua berguna, semua berharga dan semua dapat dipakai-Nya.
Saya percaya 1 orang Musa yang rela dipakai Tuhan, akan lebih berguna daripada 1000 orang bangsa Israel yang hanya bisa mengeluh tentang hidupnya.
Satu orang dapat dipakai Tuhan mengubah sejarah, namun 1 orang yang seperti apa? Yaitu 1 orang yang mau menundukkan dirinya kepada kehendak Tuannya.

Kekasih-kekasih Tuhan, kita semua adalah tokoh utama dalam kisah kita. Tidak perlu kita membanding-bandingkan kisah kita dan panggilan kita dengan orang lain. Lakukan yang terbaik, dan tunjukkan buah dedikasi kita, buah pertobatan kita, dan buah jiwa kita. Menjadi saksi Kristus, memenangkan jiwa bagi Dia, beritakan Injil sebab kita tidak tahu bagaimana benih yang kita tabur, kelak akan berbuah-buah dan menjadi dampak yang sangat besar…

JANGAN BERHENTI BERKARYA UNTUK BAPA.. SELAMA MASIH ADA NAFAS..MASIH ADA KESEMPATAN..






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar