RSS
Container Icon

Api Kebangunan Rohani

Hagai 2: 10: “Masih adakah diantara kamu yang telah melihat rumah ini dalam kemegahan yang semula, dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukannya keadaannya dimata mu seperti tidak ada artinya?”

Saudara, firman ini seperti suatu sindiran keras bagi kita, seperti apa kita memandang sesuatu hal, maka demikianlah itu sangat mempengaruhi kehidupan kita. Jika kita menganggap perkara dunia lebih penting maka kita akan menjadi duniawi, atau bila kita menganggap perkara rohani lebih penting maka hidup kita akan rohani. Jika kita menganggap rumah Tuhan, kepentingan Tuhan, kerajaan Tuhan di mata kita sangat berarti, maka itu akan menentukan sikap kita…apakah kita akan menjadi orang radikal dan dipakai Tuhan dengan luar biasa atau menjadi orang yang biasa-biasa saja.

Mengapa ada orang-orang yang kelihatannya Kristen, tapi belum sungguh-sungguh sama Tuhan? Itu karena masih ada selubung yang menutup mata rohaninya sehingga ia belum bisa melihat mutiara dibalik kehidupan kekristenan yang sejati. Pada zaman dahulu ketika terjadi kebangunan rohani di suatu kota, para pengkhotbah begitu keras menyatakan firman, berbicara tentang penghakiman dan dosa akan tetapi gereja Tuhan sekarang sedang tertidur! Mengapa? karena kita lebih suka dengan cerita-cerita tentang kesuksesan, cinta, kebahagiaan dan kurang berbicara tentang dosa dan penghakiman. Inilah yang menyebabkan gereja Tuhan masih tertidur. Ketika terjadi kebangunan rohani sejati, kita semua akan bangun. Firman Tuhan dalam 2 Korintus 4:16 : “Sebab itu kami tidak tawar hati, meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari hari kesehari.. sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal…” Saudara jika ini menjadi cara pandang dalam kehidupan kita, yaitu kita memperhatikan yang tak kelihatan maka kita akan mengalami kebangunan-kebangunan rohani pribadi. Tokoh-tokoh kebangunan rohani pada zaman dahulu merupakan orang-orang sederhana tetapi bisa dipakai Tuhan luar biasa karena mereka punya hati yang lembut dan mudah untuk dibakar Tuhan.

Jika kita punya seseorang yang sangat kita kasihi, dan kemudian hubungan kita sedang tidak baik dengan orang tersebut, biasanya kita sangat ingin segera menyelesaikan masalah tersebut, tidak mungkin kita membiarkan hubungan kita jauh dan rusak berlama-lama. Begitu juga kita dengan Tuhan, saat hubungan kita dengan Tuhan dalam keadaan jauh atau rusak. Apa yang kita lakukan? Memperbaiki hubungan atau kita biarkan dan malah kita pergi ke tempat hiburan, nonton, makan, dan mengabaikan hubungan dengan Tuhan. Keadaan anak-anak Tuhan sekarang lebih menginginkan urapan daripada perubahan karakter, bahkan cinta sama Tuhan dengan emosi tanpa cinta yang dalam (dengan komitmen), bahkan ada anak-anak Tuhan yang mau melayani tanpa mau mengenal Panggilan Tuhan. Banyak orang yang mau melayani tanpa mau sungguh-sungguh mengerjakan panggilan Tuhan dalam hidup mereka. Lebih mudah menjadi Kristen tanpa salib daripada Kristen dengan salib, lebih mudah datang ke gereja sebagai penonton daripada menjadi penyembah (worshiper). Biarkan mata kita tersingkap agar dapat melihat yang tak kelihatan, sehingga rela untuk mati bagi Kristus.

Saudara, jika kita ingin menjadi orang-orang yang mencintai Tuhan, kita tidak bisa menjadi orang-orang yang pasif, tidak hanya menunggu Tuhan yang datang melawat, tapi kita harus sungguh-sungguh berusaha untuk aktif mencari Tuhan. Dalam Efesus 5:14 : “Itulah sebabnya dikatakan: Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu”. Jika kita lihat firman ini yang harusnya memiliki inisiatif untuk bangkit siapa? Tuhan atau kita? Jelas Tuhan berkata kepada kita semua, bangunlah, berarti kita yang harus berinisiatif untuk bangkit dari ketiduran. Saudara, seorang tokoh kebangunan rohani yang bernama Jim Elliot berdoa kepada Tuhan: “Tuhan, jadikanlah aku bahan bakarMU.” Doa ini luarbiasa! Apakah kita berani berdoa seperti itu? Saudara, ijinkan Tuhan menghakimi kita, memurnikan kita, supaya gereja Tuhan sungguh-sungguh melahirkan kebangunan rohani sejati. Amin.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar