RSS
Container Icon

Kasih Yang Kekal

Saya akan mengawali dengan satu pertanyaan.

Apakah anda pernah merindukan kasih yang tidak akan berubah? 
Semua hal di bumi ini akan berlalu. Cinta manusia akan berlalu, kekayaan akan berlalu, penderitaan dan badai kehidupan pun akan berlalu. Tetapi hanya ada satu hal yang tidak akan pernah berubah, yaitu Tuhan kita. Segala hal yang berkaitan dengan Tuhan tidak akan pernah berubah. Kasih-Nya, pengharapan di dalam-Nya, janji-janji-Nya. Bahkan Tuhan berkata Dia akan tetap setia saat kita tidak setia.

Begitu besar kasih-Nya pada kita! Sebegitu besarnya kasih Tuhan pada kita, Tuhan mengaruniakan putra-Nya yang tunggal Yesus Kristus untuk menebus dosa kita di kayu salib. Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh keselamatan. Dan darah Yesus yang tercurah ini tidak mungkin dapat digantikan dengan perbuatan baik kita! Bagaimana mungkin darah Yesus yang mulia digantikan dengan perbuatan kita, yang seringkali kita berbuat dosa daripada berbuat baik! Seperti dikatakan dalam Injil Yohanes 14:6, Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku. Selain beroleh keselamatan, Tuhan juga berjanji bagi kita yang percaya kepada-Nya bahwa kita akan beroleh hidup yang kekal! 1 Yohanes 5:11-13, Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.

Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.


Sungguh besar kasih Tuhan pada kita! Betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Tuhan pada kita (Efesus 3:18). Ketika Tuhan mengasihi kita, maka Dia akan mengasihi kita sampai pada akhirnya. Namun kehidupan bersama Tuhan tidak akan pernah berakhir. Berarti kasih Tuhan bagi kita adalah untuk selama-lamanya. Kasih Tuhan adalah kasih yang kekal! Kasih-Nya tidak pernah berubah. Dan yang paling dirindukan Tuhan adalah supaya kita taat kepada-Nya. Hukum-Nya yang terutama yaitu, kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Markus 12:30-31). Seringkali kita sebagai orang percaya hanya puas dalam taraf status “orang baik”. Tetapi perlu diperhatikan bahwa kehidupan yang baik menurut kita tidak sama dengan baik menurut Tuhan. Belum tentu Tuhan disenangkan oleh kehidupan kita. Maka terlebih lagi adalah jangan kita hanya berhenti menjadi orang baik, melainkan marilah kita bersama-sama mengejar hal yang lebih tinggi lagi yaitu kekudusan.

Bukan hanya baik tetapi kudus! Menjadi cukup baik tidaklah cukup. Kita harus menjadi kudus, sempurna, dan tidak bercacat cela. Bagaimana hal ini mungkin? Bagi manusia hal ini tidaklah mungkin, namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Setiap orang percaya telah dikuduskan oleh pengorbanan Kristus di Kalvari, supaya dengan demikian kita sebagai jemaat-Nya dapat berdiri di hadapan-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya kita kudus dan tidak bercela (Efesus 5:25-27). Ibrani 10:10 berkata, Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Marilah kita melupakan apa yang di belakang kita dan mengarahkan diri kita kepada apa yang di depan kita, dan berlari-lari kepada tujuan yang mulia!

Chintya Santoso
Kelas Misi Menorah Mision Center (MMC)
Kelompok Apolos

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar