Berjalan Dalam Komitmen

Saat melihat saudara kita masuk dalam pernikahan Kudus dan diberkati oleh bapak Gembala di gereja, ada banyak rasa haru dan bahagia. 2 orang sahabat kita menikah dan dipersatukan dalam kasih Tuhan. Acara pernikahan memang tampak indah, namun menjalani kehidupan pernikahan tidak seindah janji cinta di altar pernikahan. 

Cinta adalah Komitmen. Ada banyak anak2 muda tidak mau memiliki komitmen kepada Tuhan dan jemaat, akhirnya juga lemah dalam Komitmen terhadap pasangan dan keluarganya sendiri. 

Amos 3:3 (TB)  Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? 

BERJANJI. Hal ini juga bukan hanya diucapkan di altar pernikahan dan dilakukan dalam kehidupan berkeluarga, namun hal ini berlaku juga dalam hal rohani. Saya memiliki tekad dan kerinduan yang kuat untjk berkomitmen total pada Tuhan dan pada pelayanan yang Tuhan berikan pada saya sampai akhir. Ini adalah kerinduan saya. Janji dan komitmen kita harus lebih kuat lagi kepada Tuhan dan pada rencanaNya. 

❤️KOMITMEN PADA TUHAN KEPADA KEPALA. 

adalah Komitmen kita untuk menjadi murid sejatiNya, melakukan kehendakNya dan panggilanNya, apapun harganya, apapun resikonya, apapun yang terjadi. Komitmen untuk mengasihi Tuhan, dan setia kepadaNya sampai akhir. 

Dia adalah Kepala dari segalanya! Dialah kepada keluarga kita, rumah tangga kita, perusahaan kita, pelayanan kita, gereja kita.. Dialah Kepala dari segalanya! 

Saya heran dengan orang2 yang membiasakan diri tidak hadir ibadah dengan alasan2 remeh, saya heran dengan anak2 muda yang terus menghindar dari pemuridan namun menyebut dirinya murid Kristus. Saya heran dengan para pemimpin yang menyebut dirinya pemimpin namun tidak menjadi contoh dalam Kesetiaan. Mari kita belajar memiliki Komitmen sejati. 

❤️KOMITMEN PADA TUBUHNYA. 

Komitmen terhadap tubuhnya adalah Komitmen kepada pelayanan dan sesama kita dalam rencanaNya. Ada orang2 yang menganggap enteng pelayanan dan seenaknya masuk keluar dalam pelayanan tanpa sebab yang jelas. Mereka hadir jika mereka mendapatkan keuntungan, dan meninggalkan komunitas rohani atau tubuh Kristus, gerejaNya...jika merasa tidak senang atau tidak merasa nyaman lagi! Ini bukanlah komitmen yang Tuhan maksudkan! 

Anda harus punya Komitmen pada Sang Kepala dan pada TubuhNya juga. Belajar setia pada apa yang Tuhan percayakan, walau pun itu pelayanan yang terlihat kecil, itu sangat berharga. Lakukan dengan sukacita dan sungguh2. Semua akan berbuah dan kita dapat berjalan bersama2 menuju Kebangunan rohani yang sejati, dan tanah perjanjian kekal di depan kita. Kita akan berjalan bersama sampai akhir! 

RENUNGKAN KEMBALI! 

APAKAH ANDA SUDAH PUNYA KOMITMEN INI?? 

Salam Kebangunan!

AMIN.