berteriak, "Saya memohon Tuhan agar menolong saya. Tapi hai pengkhotbah, mengapa Dia tidak menjawab saya?"
Si pengkhotbah tua itu pergi ke ruang lain dan duduk di sana. Lalu dia berbicara sesuatu dan menanti jawaban si pemuda. Tentu saja si pemuda itu tidak mendengarkan dengan
jelas, sehingga dia ikut-ikutan pindah ruangan.
"Apa sih katamu?" tanya si pemuda penasaran. Si pengkhotbah itu mengulangi kata-katanya dengan perlahan sekali, seperti sedang bergumam sendiri. Tetapi si pemuda
belum menangkap bisikan si pengkhotbah. Dia terus mendekati si pengkhotbah tua ini dan duduk di bangku sebelahnya.
Si pemuda itu lagi-lagi bertanya, "Apa katamu? maaf, saya tadi belum mendengarnya."
Dengan lembut, si pengkhotbah memegang pundak si pemuda, "Saudaraku, Allah kadang-kadang berbisik, jadi kita perlu lebih dekat menghampiriNya, agar dapat mendengar Dia
dengan lebih jelas lagi." Si pemuda itu tertegun dan akhirnya dia mengerti.
Kita seringkali menginginkan jawaban
Tuhan bak petir yang menggelegar di udara dan sekaligus meneriakkan
jawaban dariNya. Tetapi Allah sering diam, kadang Dia bicara dengan
lembut, bahkan berbisik. Hanya dengan satu alasan: agar Anda mau
menghampiri takhta kemuliaanNya dan lebih dekat kepadaNya. Setelah
Anda berada di dekatNya, Anda baru bisa mendengar jawaban Tuhan
dengan jelas.
Mendekatlah pada Tuhan, maka Ia akan mendekat kepadamu!
Saudara, tentu saja sebagai orang percaya anda sudah sangat sering mendengar Firman Tuhan. Namun apakah Firman yang kita dengar sudah hidup di dalam diri kita? Firman Tuhan itu PELITA bagi kita. Firman Tuhan akan bertumbuh jika kita menyimpannya dalam hati kita, bukan masuk dan keluar begitu saja dari telinga kita.
Mari kita membaca ayat ini terlebih dahulu:
Amsal 2:1-5 (TB) Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,
sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,
ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,
jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,
maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.
Hidup kita akan alami kemenangan jika kita mendengar tuntunan Tuhan. Kita juga akan mengenal Dia dengan benar dan memiliki pengenalan akan Tuhan apabila kita hidup bergaul dengan Tuhan. Carilah Sumber Hikmat itu. Mendekatlah kepadaNya maka kita akan mendengar suaraNya.
Bagaimana kita bisa mendengarkan suara Tuhan jika kita tidak membaca Firman Tuhan? Jangan jemu2 membaca Firman, karena kita tidak tahu kapan saatnya Firman itu berbuah dalam hidup kita disaat kita menghadapi semua pergumulan hidup kita.
FIRMAN DAN IMAN
Ibrani 4:2 (TB) Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.
Firman akan hidup dan berbuah mengerjakan karya2 Tuhan dalam hidup kita jika Firman itu bertumbuh berbarengan dengan iman. Jika iman kita tidak bertumbuh maka benih Firman yang kita dengan menjadi sia2.
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Mari ijinkan Tuhan mendidik kita dengan FirmanNya. Terimalah Firman itu dengan hati yang lemah lembut maka hidup kita akna berubah. Sudahkah kita mengasihi FirmanNya? Sudahkah kita haus akan firmanNya dan hidup bergaul dengan Tuhan setiap hari?
0 komentar:
Posting Komentar