Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat.
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada."
Lukas 12:33-34
Mengapa Tuhan Yesus sering mengajarkan tentang melepaskan harta kita? Apakah Dia tidak suka apabila kita mengumpulkan kekayaan dibumi? Dalam kisah anak muda yang berlari-lari kepada Yesus (Markus 10:17-22) dan bertanya apakah yang harus dia lakukan untuk memperoleh hidup kekal sedangkan semua perintah hukum Taurat sudah dia lakukan, Tetapi jawaban Yesus sungguh diluar dugaannya..
Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Yesus mengetahui apa yang paling susah dilepaskan oleh anak muda ini, yaitu kekayaannya. Ada banyak orang ingin mengikuti Yesus, namun tidak banyak orang pada jaman itu yang mendapat undangan langsung dari Yesus untuk mengikut Dia. Para murid dipanggi secara khusus untuk mengikuti Dia, sedangkan banyak orang bahkan dilarang mengikuti Dia untuk tetap tinggal di kota mereka dan menceritakan tentang perbuatan-perbuatan-Nya yang besar (Luk 8:39). Betapa agungnya panggilan Yesus ini, namun anak muda menolak panggilan Tuhan dan pergi dengan sedih dan kecewa sebab banyak hartanya.
Yesus tidak membenci orang kaya dan tidak melarang kita mengumpulkan kekayaan, tentu kita harus bekerja jika kita mau makan. Hidup kita dibumi harus menghasilkan karya dan buah yang memuliakan nama-Nya, namun masalah UANG adalah masalah yang sensitive dan serius. Jika bukan masalah yang besar, tentu Tuhan tidak akan membandingkan dirinya dengan MAMON, dengan roh kecintaan akan uang yang sangat mudah menyaingi Dia dalam hidup anak-anak-Nya.
APAKAH ANDA TERIKAT DENGAN UANG?
Bagaimana ciri orang yang tidak terikat lagi dengan uang? Apakah harus berfoya-foya dan membuang uang? Bukan! Melainkan orang yang sudah dengan sadar bahwa hartanya adalah milik Tuhan dan mempersilahkan Tuhan berkuasa atas kekayaannya. Sejak masa muda kita, kita harus pandai mengelola keuangan kita walaupun mungkin itu bukan hasil kerja keras kita sendiri namun pemberian orang tua. Apakah kita bisa dipercaya oleh Tuhan dalam hal keuangan kita?
Gunakan uang kita dengan bijak, namun bukan berarti pelit. Sudahkah anda membiasakan diri dalam memberi perpuluhan yang merupakan perintah Tuhan agar uang kita dapat dipakai dalam pelebaran misi Kerajaan Tuhan dibumi ini? Seseorang tidak akan belajar melepaskan tanpa memberi kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan. Ketika kita sedang membangun misi Kerajaan Tuhan dalam lingkup gereja local yang Tuhan percayakan, apakah kita rindu terlibat didalamnya? Memang uang bukan hal yang paling penting dalam berperan dalam Misi-Nya, namun dengan melepaskan keuangan kita untuk menabur dalam Kerajaan-Nya akan membuat kita tidak terikat dengan Mamon dan kita juga sedang mengumpulkan harta di Sorga.
Mungkin kita bertanya-tanya, apa yang dapat saya berikan sedang uang saya begitu sedikit?
Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
Markus 12:41-44
Bukan besarnya pemberian kita, namun ketulusan hati kitalah yang dinilai-Nya. Visi dan Misi kita memang membutuhkan dana yang tidak sedikit, namun ketulusan dan pengorbananlah yang akan membuat persembahan kita itu menjadi harum dihadapan Tuhan. Sudahkah anda peduli akan Rumah Tuhan? Berapa banyak uang yang dengan tidak bijak kita belanjakan? Mari kita belajar mengelola keuangan kita, melepaskannya untuk kepentingan Kerajaan-Nya dan mari kumpulkan harta di Sorga yang kekal. Selamat Menabur!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar