Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." Tetapi Ia berkata:
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.
Lukas 11:27-28
Membicarakan mengenai status agaknya memang kurang nyaman, karena status seringkali dipakai untuk melabeli seseorang. Ada status menikah, status lajang, status janda, status sebagai ayah, ibu, anak, kakek, nenek, ada juga status pekerjaan, status pelajar, status sebagai orang kaya dan terkenal juga status orang miskin, dan lain sebagainya. namun apa kata Tuhan mengenai status?
Dalam kisah di Lukas 11 tersebut, Yesus memberikan tanggapan yang agak janggal kepada kerumunan orang yang sedang membicarakan mengenai statu
snya dan status ibunya yang berbahagia karena ibunya mengandung dan membesarkan Yesus. Tentu saja hal ini wajar, sungguh bahagia menjadi ibu Yesus, Sang JuruSelamat, namun Yesus tidak membenarkan perkataan mereka dan seolah memberikan penjelasan buat mereka, “ Yang lebih bahagia lagi adalah mereka yang mendengar dan melakukan Firman-Ku”.
Ada banyak orang yang mengejar kebanggaan dari status mereka, mereka bangga apabila sudah menikah, memiliki anak, seolah menjadi keluarga yang paling bahagia, mereka bangga dengan status sebagai orang kaya, sebagai boss atau status sebagai pemimpin dalam pelayanan sekalipun. Namun ada status yang dimata Tuhan jauh lebih penting dari semuanya itu, yaitu status dan pengakuan sorgawi dari Bapa sorgawi kita. Itulah yang jauh lebih penting. Banyak orang juga menjadi terluka karena mereka belum mencapai status tertentu dibumi ini, ada banyak juga yang merasa menderita karena iri dengan status orang lain. Apakah artinya status?
Ketika Yesus masih berbicara dengan orang banyak itu, ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya berdiri di luar dan berusaha menemui Dia. Maka seorang berkata kepada-Nya: "Lihatlah, ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan berusaha menemui Engkau." Tetapi jawab Yesus kepada orang yang menyampaikan berita itu kepada-Nya: "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?"
Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-murid-Nya: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Matius 12;46-50
Pada suatu kali, keluarga Yesus resah dan ingin berjumpa dengan Yesus karena Yesus telah banyak menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat, mereka hendak bicara pada-Nya. Ketika disampaikan berita bahwa keluarganya mencari-Nya, Dia menjawab "Siapa ibu-Ku? Dan siapa saudara-saudara-Ku?"
Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." Sungguh jawaban yang mencengangkan.
Yesus tidak mengajarkan kita tidak menghargai status kita dibumi ini, statusnya sebagai anak dan keluarganya tetap akan ada dibumi ini, namun Dia hendak mengatakan sekali lagi kepada kita bahwa kejarlah status sorgawi yang kekal itu! Dengan cara apa? Dengan cara melakukan kehendak-Nya, maka kita akan menjadi saudara-saudara-Nya. Begitu banyak keributan dibumi ini karena masalah status, kita menjadi kecewa karena kita tidak meraih status tertentu atau kita terlalu bangga dengan status kita. Yesus mengajarkan juga apabila kita mau jadi yang terkemuka dan pemimpin, haruslah kita menjadi pelayan bagi semua. Status kita sebagai pelayan Tuhan juga harus dapat kita pertanggungjawabkan dihadapan-Nya, bukan sekedar status dibumi yang indah, namun sungguh indah apabila kita mendapat pengakuan, penghormatan dari Dia. Kita adalah anak-Nya, kekasih, sahabat-Nya, rekan sekerja-Nya untuk menyelesaikan tugas panggilan kita dibumi ini. Kejarlah status rohanimu!
MENGEJAR STATUS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar