Mutiara Tuhan di Tengah Covid19
Apakah kamu Pencemooh?
Takkan Kehabisan Berkat di Lumbung
Pura-pura tuli?!
Untuk Apa Bijaksana?
Amsal 1:5-7 baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan —untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
"Rahasia Hati "Now in Podcast
Temukan Podcast " Rahasia Hati" di Anchor
berisi puisi2 rohani, kisah, renungan, dan lain sebagainya.
Download Aplikasi Anchor di Aplikasi
Search : Rahasia Hati - Evie Mehita
https://anchor.fm/rahasiahati
Virus Covid19 - Pesan yang salah?
Virus baru telah mewabah dan menjadi maut bagi banyak orang. Tercatat 600 ribu lebih orang terinfeksi dalam 200 lebih negara dindunia. Penyebarannya yang begitu cepat dan tidak disangka seperti roh maut yang sedang berjalan di mengintai seluruh umat manusia.
Bagi kita yang sedang mengalami wabah ini mungkin peristiwa pandemi global ini tidak akan dapat kita lupakan begitu saja. Orang kehilangan nyawa tiba-tiba, kehilangan keluarga, orang tuanya tanpa bisa mengiringi dalam pemakaman yang selayaknya, jemaat kehilangan ayah rohaninya.. Oh keadaan yang mengerikan telah terjadi. Seperti tulah sakit penyakit dan bencana yang tak tau kapan kesudahannya.
Kita tidak akan lupa hari-hari ini.
Bahkan umat Tuhqn tidak dpaat bersekutu karena penularan virus yang begitu ganas ini. Semua harus membatasi jarak dan berdiam di rumah.
Bahkan mungkin beberapa bulan lalu, kita tidak menyadari hal seperti ini bisa terjadi atas dunia. Kita merasa semua baik-baik saja. Tapi Hari Tuhan datang seperti pencuri! Kita sudah hidup dalam penggenapan akhir zaman!
Segalanya berubah dengan cepat. Dan hal yang lebih mengerikan bisa saja terjadi lebih dari yang sekarang.
Apa pesan yang harus kita bawa buat Generasi ini? Apakah kita akan terus berkata "semua aman! Semua aman! Malapetaka masih jauh!"
Saya teringat akan teguran Tuhan pada nabi-nabi palsu dalam Kitab Yeremia 14:13-14. Saat bangsa Israel hendak menghadapi penampian dan penghukuman, didikan Tuhan dalam pembuangan di Babel, nabi-nabi itu tidak percaya. Mereka menyerukan "Kamu tidak akan mengalami perang dan kelaparan! Damai sejahtera!"
Di Kitab Yehezkiel 13:10, nabi-nabi palsu juga berseru "Damai sejahtera! Damai!"
Sedang cawan amarah Tuhan sedang terjadi buat bangsa itu.
PESAN APA YANG HARUS GEREJA KATAKAN DITENGAH WABAH VIRUS?
Benae, kita harus mewartakan agar kita tidak panik dan kehilangan pengharapan. Tapi kita harus mewartakan kebenaran dan teguran Tuhan di akhir zaman. Serukan pertobatan! Serukan pemurnian! Serukan penghakiman Tuhan!
Waktunya sudah sangat singkat..
Kedatangan Tuhan tidak ditangguhkan lagi.
HARI TUHAN DATANG SEPERTI PENCURI!
Kita mendengar setiap hari angka kematian terus melonjak di dunia. Orang-orang negara Barat yang tetap bebal dan meremehkan hal ini menjadi sasaran empuk bagi tulah penyakit ini. Mereka tidak takut akan penghakiman Tuhan! Yang penting mereka tetap berpesta!
Lukas 21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Kita harus membatasi gerak tubuh kita dan berdiam, berdoa. Tapi bukan berarti gereja harus diam dan tidak bergerak. Jangan meremehkan virus ini. Mungkin saja ini adalah bagian dari Hari Tuhan yang lebih mengerikan.
Sudah siapkah kita?
Sebuah pesan Tuhan datang beberapa tahun lalu dari tahun ini (2020). Kami mendengar sepintas lalu dan melupakannya. Namun setelah semua kejadian ini, kami diingatkan bahwa Tuhan sudah memperingatkan kita. Dan semua pasti akan terjadi sesuai penggenapannya. Bukan berarti Tuhan tidak sayang kepada manusia. Saat Tuhan menghukum Mesir dengan tulah dan kematian, umat Tuhan disuruh berdiam di rumah dan mengoleskan darah korban di ambang pintu rumah mereka. Itu terjadi pada saat permulaan Paskah, dan ini juga yang akan kita peringati sebentar lagi walau di tengah wabah ini
Keluaran 12:1-13 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:
"Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.
Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.
Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya.
Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi; apa yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api.
Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.
Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.
Perjanjian lama yang sungguh ajaib! Tuhan menyuruh mereka melakukan ini dan itu. Ketaatan kuncinya! Darah melambangkan perlindungan darah Yesus. Melambangkan pengorbanan Yesus. Ketaatan mereka dan iman mereka malam itu telah meluputkan mereka dari maut. Bagaimana dengan kita?
Apa yang Tuhan suruh buat kita lakukan di tengah wabah? Kita tidak harus berdiam, sembunyi dan ketakutan. Kita harus taat, berdoa dan melakukan yang Tuhan perintahkan.
APA PESAN TUHAN BUAT KITA?
Serukan suara keselamatan, pertobatan dan kedatangan Tuhan! Mengerikan? Ya! Hari Tuhan memang sungguh dasyat.
2 Petrus 3:10-13 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup
yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Miracle Worship Album Chapter 2 "PEMENANG HATIKU" - Teaser
13 MARCH 2020, 13:11
Puji Tuhan!
Album Miracle Worship chapter 2 "PEMENANG HATIKU"
segera hadir di bulan April 2020
.
Harga 75 ribu /CD
Dibuka segera pembelian PRE ORDER (PO)
(Nama, Telp, Jumlah CD)
Janji Iman CD bisa membayar lebih dari 75 RB /CD untuk mendukung pelayanan Miracle Worship.
CD GOLD
Harga 250 rb (CD dan Kaos Rohani)
Semua penjualan CD ALBUM MIRACLE WORSHIP dipergunakan untuk melanjutkan pelayanan Album selanjutnya dari Miracle Worship.
CD ALBUM Chapter 1 "AKU MILIKMU"
Harga 50 rb
ORDER
Hubungi Gabby 0812-3373-3581
LINE @ miracleworship
IG @miracleworship
Youtube : Christ Mercy Center
Youtube : Miracle Worship (CMC Official)
Terima kasih atas partisipasi pembelian CD MIRACLE WORSHIP.
Semoga yang mendengarkan semakin mengalami hadirat Tuhan, kasih dan pemulihan Tuhan. amin
God Bless Us
AWAS ! API YANG ASING
Kerinduan memimpin tanpa mau dipimpin maka itu bisa menjadi api yang asing
Yeremia 7:30-31 (TB) Sungguh, orang Yehuda telah melakukan apa yang jahat di mata-Ku, demikianlah firman TUHAN, telah menempatkan dewa-dewa mereka yang menjijikkan di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini untuk menajiskannya.
Mereka telah mendirikan bukit pengorbanan yang bernama Tofet di Lembah Ben-Hinom untuk membakar anak-anaknya lelaki dan perempuan, suatu hal yang tidak pernah Kuperintahkan dan yang tidak pernah timbul dalam hati-Ku.
API ASING ITU SANGAT BAHAYA!
Api asing bisa muncul dari perasaan manusia.
Mereka mempersembahkan anak mereka pada Baal, keliatannya heroik, luar biasa tapi ternyata ini berasal dari pikiran dan perasaan mereka sendiri.
Beberapa waktu lalu terjadi terjadi gempa di Lombok, kemudian di Sulawesi, Palu.
Bangunan-bangunan yang besarpun bisa roboh.
Saya percaya Tuhan rindu mengumpulkan jemaat yang berkemenangan.
Tuhan mau kita tidak berdiam diri. Tapi berdiam diri dalam hadirat Tuhan dan melakukan tindakan yang terbaik.
Mengapa kita tidak berkemenangan?
1. Suara siapa yang anda dengarkan?
Coba cek, apakah yang kita lakukan adalah suara Tuhan atau suara pikiran perasaan kita sendiri.
Jika kita sudah melakukan suara Tuhan dan masih gagal, maka percayalah, Tuhan meminta kita berdiam diri.
Berdiam diri bukan berarti tertidur tapi menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Saat Naaman disembuhkan, siapa yang paling berjasa? pegawainya. Tidak baik diam saja, bertindaklah!
2. Waktu Tuhan
Tuhan sedang kumpulkan air mata Tuhan dalam KirbatNya. Sebelum cawan itu penuh tidak akan terjadi sesuatu yang hebat dalam diri kita. Tapi saat cawan itu melimpah, maka apapun yang kamu lakukan akan berhasil.
Tunggu waktu Tuhan!
Dengan cara apa cawan itu bisa penuh dengan air mata. Artinya apa? Penyerahan demi penyerahan.
Saat keadaan tidak bersahabat dengan kita, Tuhan mau kita berdiam. Tuhan mau cawan kita penuh. Dan saat penuh, percayalah ada mujizat Tuhan buat kita.
Banyak orang gagal mengisi Cawan ini.
Tidak sabar lalu mencurahkan ke Cawan itu api yang asing, yang muncul dari pemikiran sendiri.
Untuk mengeluarkan air mata memenuhi cawan itu kita mungkin mengalami "Pendahuluan" dari Tuhan
Kita mendapat pujian, jalan yang enak
kemudian kita akan mengalami proses yang tidak mengenakkan.
Proses mendatangkan air mata dan minyak yang kudus.
Banyak orang mundur sebelum Cawan itu penuh. Kita butuh kesetiaan, kita butuh kesabaran.
Bahaya sekali kalau kita berkata " Tuhan tidak sayang pada saya"
Kalau kita tidak pernah memenuhi Cawan itu seumur hidup kita, kita ini tidak akan mengerti akan arti kemenangan.