RSS
Container Icon

Kebun Rahasia Jiwa

Saya berjalan di belakang pintu,tangan saya menggenggam karangan bunga iris yang mempesona ,dengan banyak untaian tanaman rambat berwarna unggu..
Walaupun tidak di anugrahi bakat istimewa untuk berkebun, saya bangga dengan apa yang saya capai .Saya memanggil Michael, ”Sayang,aku berkebun! Lihat apa yang baru kudapat.”Tampang yang paling tidak percaya memancar di wajah suami saya,matanya terbuka lebar ,hampir selebar mulutnya.”Lynni,ini bukan berkebun! Temani aku sesekali pada saat aku menyiangi rumput, mencangkul,menanam bibit,dan menyiram. Ada tukang kebun dan orang yang berkumpul di kebun. Kau bukan   tukang kebun!”



Sahabat saya Emilie Barnes mengatakan :
Saya yakin bahwa kebun adalah untuk tukang kebun dan juga untuk yang bukan tukang kebun .Kebun adalah sumber dua pengalaman terpisah, dua kepuasaan berbeda. Ada kegiatan berkebun ,dan ada kegiatan berkebun, ada kehadiran di kebun….. Inilah pengalaman berada di kebun, menikmati kebun, dengan penuh syukur mengumpulkan anugrah yang di berikan kebun itu-inilah pengalaman kebun yang dapat di rasakan oleh siapa saja.

Saya adalah seorang pemerhati kebun. Saya senang berada di kebun , di kitari pelangi  warna-warni, mengumpulkan karunia kesendirian, kesunyian, dan keharuman. Secara misterius saya menemukan ketenangan manis yang memabukkan di kebun. Dan orang yang senang pergi ke kebun seperti saya mempunyai rahasia yang sama: Siapa pun dapat menjadi kebun rohani.

Kebun adalah suatu retret sorgawi ,tempat berlindung bagi pertumbuhan dan pembaharuan rohani.Seperti yang di ketahui oleh penyair Inggris, Dorothy Frances Gurney, Seseorang lebih dekat dengan hati Allah di sebuah kebun daripada di tempat lain di bumi.”Di sorga yang tenang ini-mezbah rahasia yang di ciptakan oleh tangan-Nya sendiri-kita dapat berjalan dan berbicara dengan pembuat kita dan menemukan rahasia-Nya untuk hidup dan mengasihi. Dalam kesunyian kebun, kita dengan intim dapat berdoa kepada Allah, yang mengasihi kita- yang berada “di tempat rahasia”.

Itulah tempat termanis, yang tampak paling misterius dalam bayangan siapa pun….Dan, kebun rahasia bermekaran dan bermekaran dan setiap pagi menyingkapkan mujizat-mijizat baru. FRANCES HODGSON BURNETT.

Saya senang menganggap buku harian saya secara metafora, sebagai kebun rahasia kebun pemulihan kebun pemulihan kebun rahasia jiwa saya, suatu kiasan untuk buku anak-anak Kebun Rahasia. Ketika seorang gadis kaya yang manja dan sepupunya yang lumpuh mendapat pelajaran yang sulit saat mereka mengubah suatu “ kebun rahasia” yang sekarat menjadi Taman Eden yang penuh bunga, kepribadian gadis itu dan kesehatan sepupunya membaik. Keduanya di pulihkan.Voltaire berkata ,” kita harus merawat kebun kita.” Saat saya bersekutu dengan Allah di kebun rahasia – buku harian saya- hati saya di rawat. Allah menyirami dan memberi makan roh saya, menanam benih kasih dan kebenaran, dan mencabut rumput liar dosa yang mengancam pertumbuhan saya. Dia memulihkan jiwa saya.

Kidung yang indah ,”Di dalam Kebun “oleh  C.Austin Miles, menguraikan kebun pemulihan rahasia, di mana Maria Magdalena yang sedang berkabung bertemu Yesus di makam sebelum fajar pada hari kebangkitan-Nya. Saya hanya dapat membayangkan sukacitanya yang tak terucapkan ketika Tuhan – Dia yang di kasihinya begitu dalam, Dia yang begitu dalam mengasihi dirinya, Dia yang di kiranya sudah mati – mendekatinya di dalam kebun. Saya hanya dapat membayangkan keintiman dalam percakapan mereka. Betapa sering saya membiarkan syair lagu ini membentuk pertemuan di kebun rahasia saya dengan Kekasih jiwa saya.

    Aku datang ke kebun sendirian .

Saya mengingginkan kesunyian dan kesendirian untuk betemu Allah.Yesus sendiri sering berdoa kepada Bapa- Nya di “ tempat sunyi .”Apa lagi saya, yang mudah terganggu dengan tekanan dan ketegangan dunia , saya perlu sendirian bersama Allah. Gordon MacDonald menjelaskan :

Sedikit orang yang dapat sepenuhnya menghargai persekongkolan kegaduhan yang parah,yang ada di sekitar kita, kegaduhan yang menolak kesunyian dan kesendirian yang kita butuhkan untuk merawat kebun batiniah kita….Harus ada waktu mundur secara berirama. Harus ada momen-momen ketika kita berhenti dari rutinitas, dari hubungan dengan orang lain, dari tuntutan dunia luar, untuk bertemu dengan Dia di kebun.

Saya biasa bertemu Allah di ruang kerja saya, di mana kami tidak akan terganggu. Tetapi, buku harian saya adalah kesukaan yang dapat di bawa ke mana-mana. Saya juga  menikmati variasi dan kadang-kadang membumbui kencan saya dengan Allah.Saya menulis kepada-Nya saat saya duduk sendirian di sebuah museum, di lobi hotel, restoran, atau taman, di bawah pohon yang berdaun lebar dan putih. Dalam kencan ini saya menyambut suara-suara yang teredam di latar belakang, seperti dentingan alat-alat makan dan suara sehalus beludru yang tidak mengganggu pikiran saya.

Saya senang sekali bertemu dengan Allah sendirian di kafe trotoar atau kedai teh pada sore hari. Begitu pelayuan menuangkan teh, saya mencurahkan jiwa saya kepada Allah. Kadang- kadang orang yang lewat ingin tahu apa yang sedang saya tulis dalam “buku itu”. Karena tahu bahwa Tuhan senang dengan interupsi ini, saya tersenyum dan berkata ,” Saya sedang menulis surat cinta untuk Allah.” Pelan- pelan  mereka mundur atau, saya berharap, bertanya tentang Dia yang berkorespondensi dengan saya.

Ketika embun masih ada pada bunga mawar.

Semasa saya menjadi pemimpin paduan suara di Universitas ,saya menyanyikaan lagu Perancis yang bagus berjudul “L’Heure Exquise”, Saat yang Indah Sekali”. Alkitab memanggil kita untuk berdoa kapan saja dan setiap waktu, namun bagi saya ada sesuatu yang sangat indah di pagi hari, saat warna fajar seperti muntiara menerangi langit. Saya berdoa ketika hari masih segar dengan embun, untuk memperoleh kekuatan Allah bagi kesulitan hari ini dan mengumpulkan perspektif-Nya untuk pertanyaan esok hari.Namun ketika putri saya, Sheridan, masih bayi, ia juga menganggap bahwa pagi itu menyenangkan dan ia bangun ketika fajar baru merekah. Seperti kebiasaan orang Inggris, saya memindahkan pertemuan ini ke pukul empat sore dan menikmati teh bersama Yesus. Sheridan sedang tidur siang dan Michael bekerja, jadi Tuhan dan saya berbagi secangkir teh dan kembang gula dalam buku harian saya.

Dan suara yang saya dengar di telingga saya,Putra Allah terlihat.Dia berbicara,dan suara-Nya begitu manis , sehingga burung-burung berhenti berkicau, Dan, melodi yang Dia berikan kepada saya bergema dalam hati saya.

Semakin banyak waktu yang saya habiskan hanya bersama Allah-dalam kebun buku harian saya-semakin saya mengenal suara-Nya yang begitu manis. Dengan meminta Allah bicara, saya mendengarkan sambil berdoa,dan Roh Kudus sering membukakan pesan-Nya kepada saya selagi saya menulis. 
Gordon MacDonaldn menegaskan,” Nilai utama sebuah buku harian adalah alat untuk mendengarkan suara tenang yang datang dari kebun dunia pribadi. Menulis buku harian berfungsi sebagai alat yang indah untuk mundur dan bersekutu dengan Bapa. Ketika saya menulis, seakan-akan saya bercakap-cakap langsung dengan Dia.”

Saat saya berdoa di kebun, dalam buku harian saya, saya ingin mendengar suara-Nya yang tenang dan halus . Saya mendengarkan sampai melodi yang Dia berikan kepada saya bergema begitu dalam di hati saya sehingga mendiamkan suara-suara dunia ini-sehingga bahkan mendiamkan nyanyian burung.

Dan Dia berjalan bersamaku, dan Dia berbicara denganku, dan Dia mengatakan bahwa aku adalah milik-Nya ;Dan sukacita yang kami rasakan saat kami berada di sana , tak seorang pun yang tahu. 

Berjalan dan bercakap-cakap memerlukan waktu, dan begitu pula menulis. Setiap kali saya ada,diam, menunda, saya menunggu sambil mengharapkan Allah. Quaker Thomas R. Kelly percaya,” Kita punya petunjuk bahwa ada jalan hidup yang jauh lebih kaya dan dalam daripada semua keberadaan yang tergesa-gesa ini, suatu kehidupan tentram yang tidak terburu-buru,damai, dan berkuasa.” Tinggal di kebun saya membuka jalan  bagi kayanya hubungan saya dengan Allah, kedalaman pandangan terhadap jalan-jalan-Nya , dan perubahan yang kuat oleh Roh-Nya. Tinggal di sana membuka jalan agar saya mengalami sukacita dalam Tuhan.

Seperti yang saya temukan, ”Kita jauh lebih miskin jika tidak meluangkan waktu bersama Allah di dalam kebun, meminta Dia menterjemahkan karunia yang kuncup dan siap mekar dalam setiap peristiwa hidup kita.”Bersekutu  di kebun menjadi begitu berharga bagi saya sehingga saya tidak menyesali waktu itu; saya menyediakan ruang untuk itu. Itulah terang hari saya, dari sanalah seluruh hidup saya di terjemahkan-darisanalah seluruh karunia kehidupan saya bermekaran.

Dan, kasih adalah karunia terbesar : ”Kasih adalah bunga terindah di kebun Allah.” Ketika saya meluangkan waktu untuk berjalan dan bercakap-cakap dengan Allah di kebun rahasia jiwa saya – buku harian saya – mukjizat terbesar, rahasia kehidupan terdalam , di singkapkan. Dia mengatakan bahwa saya adalah milik-Nya . Milik-Nya ! Allah mengasihi saya karena saya adalah milik-Nya ! Saya perlu ragu bahwa “Saya adalah milik kekasih saya dan kekasih saya adalah milik saya”. Saya tidak perlu ragu bahwa Dia akan selalu begitu.

Inilah sukacita yang hanya di ketahui oleh mereka yang telah menghabiskan waktu sendirian bersama Allah di kebun.

Kekasihku telah turun ke kebunnya, ke bendeng rempah-rempah untuk menggembalakan domba dalam kebun dan memetik bunga bakung. Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaan kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah –tengah bunga bakung.
KIDUNG AGUNG 6 :2-3

(Diambil dari Buku Surat Untuk Tuhan)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar