RSS
Container Icon

Mawar Yang Sempurna


Kidung Agung 2:1-2  Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah….Seperti bunga bakung di antara duri-duri, demikianlah manisku di antara gadis-gadis.

Siapa yang menyukai mawar? Saya salah satu pecinta bunga mawar, apalagi yang warnanya putih dan bersih, sungguh manis dan elok dipandang. Mawar selalu muncul dalam pesta-pesta pernikahan. Mawar melambangkan bunga cinta.

Sappho, seorang penyair Romawi menggelarkan bunga mawar sebagai “Ratu segala jenis bunga” karena mawar dianggap sebagai lambang kesucian dan keimanan. Shakespeare seorang pujangga Inggris memuja bunga mawar yang dianggap melambangkan keperkasaan. Kuntuman mawar dengan daun dan tangkai batangnya yang berduri melambangkan kegagahan yang menyatu dengan keindahan dan keharuman.
Bunga pun bisa menjadi alat komunikasi, ya bahasa bunga atau disebut juga floriography. Berkomunikasi dengan berbagai jenis bunga untuk mengungkapkan perasaan atau menyampaikan pesan secara rahasia.
Bunga Simbol Kasih Sayang
Ada banyak arti di balik setangkai mawar, mulai rasa tulus, sukacita, kasih sayang bahkan dukacita. Namun di balik semua itu, ada makna cinta yang tersirat di dalam mawar.
Keanekaragaman warna bunga mawar seringkali mengungkapkan banyak arti. Agar tak terjadi salah pengertian, sebelum memberi kenali arti warna dibalik keelokan bunga mawar.

Merah: cinta, keberanian, penghargaan
Kuning: kegembiraan, kebahagiaan, kebebasan
Pink/peach: terima kasih, syukur, kekaguman, penghargaan dan simpati
Putih: penghormatan, kesucian hati, kerahasiaan, pertunangan
Merah & Putih: kebersamaan


Bagaimana jika mawar digunakan untuk hari penyambutan Sang Mempelai?
Kita adalah tunangan Sang Raja, Yesus Kristus.
Tuhan merindukan suatu penyambutan yang meriah, spesial dan berkesan. Bayangkan saja andai di rumah anda atau perusahaan anda, akan bertamu bapak pejabat atau bapak presiden. Kita akan mulai menata ruangan berkali-kali, menyediakan hidangan yang terbaik, menyiapkan dokumentasi (jangan lupa foto bersama, momen penting!), juga mengenakan pakaian termahal dan terbaik yang kita punyai.
Bukankah demikian?
Banyak yang salah sangka dengan kedatangan Tuhan kedua kalinya. Apalagi dengan maraknya film kiamat dengan berbagai versi di dunia perfilman, mengundang rasa ketakutan. Firman Tuhan katakan, saat-saat akhir itu memang penuh kegelapan, tetapi itu saatnya terang kita bersinar terang sebagai mempelai wanita yang cantik, siap disatukan dengan Sang Pujaan Hati. Apa hubungannya dengan mawar? Mari kita analogikan sama-sama.

Kristus datang sebagai Raja dan Dia mau kita menyiapkan jalan bagi Dia. Biasanya dalam sebuah pernikahan adat kuno, Sang mempelai atau sang Tuan, Sang Pejabat, Orang yang sangat penting akan memasuki ruangan dengan karpet merah sebagai jalannya, dan bukan hanya itu, jangan lupa bunga-bunga indah ditaburi di sepanjang jalannya. Saya teringat kisah Yesus yang di elu-elukan di Yerusalem sebagai raja, walau dengan keledai kecil, Yesus disambut dengan meriah, sambil bunga-bunga, dedaunan ditaburkan di sepanjang jalan-Nya, juga tak lupa daun palem yang berkibar-kibar kesana kemari sambil menyambut Yesus. Lalu bagaimana kita mempersiapkan jalan bagi Dia?

Jadilah bunga-bunga yang sempurna, yang siap dipakai untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Raja kita. Bunga mawar yang tak bercacat. Bunga yang harum, membawa keharuman Kristus di tengah dunia gelap ini. Hanya orang-orang yang dipandang layak, yang dapat mempersiapkan jalan bagi Dia. Tidak sembarang orang boleh melakukannya. Tuhan menghendaki kesucian, penghormatan mutlak, kasih yang murni, ketulusan, kegembiraan, sukacita, keberanian, kehangatan, syukur, pokoknya semua yang tergambar dalam bunga mawar dan nilai-nilai kebenaran Firman Tuhan.

Mengapa Tuhan suka bunga Mawar?
Dia bahkan menyebutkan dirinya sebagai Mawar dari Sharon. Kidung Agung 2 juga menggambarkan kita sebagai kekasih-Nya, yang juga adalah bunga mawar dari sharon dan bunga bakung diantara duri-duri.

Mari mempersiapkan diri.

MAWAR YANG BERDURI
Mawar memang berduri. Tetapi dalam penyambutan akan Sang Raja, Sang Raja menginginkan mawar yang sudah bersih dari duri-durinya, agar tak menyakiti saaat Dia berjalan, tak menjadi batu sandungan dan hambatan bagi Dia berjalan dan bergerak. Apakah anda masih berduri? Duri bicara tentang sesuatu dalam diri kita yang dapat menyakiti orang lain juga Tuhan. Mungkin perkataan kita pedas, pahit, hati kita kotor, pikiran yang jahat, hati bercabang dan senang melukai orang lain. Semua duri ini mungkin saja berasal dari hati yang tak benar, hati yang terluka di masa lalu kita. Bagaimana cara membersihkan durinya? Tak ada cara lain selain mengijinkan “pengurus” Taman kita yang mencabutnya dari kita. Harus ada pengorbanan dari hati kita, kerelaan dan ketulusan. Mawar melambangkan kegagahannya dengan duri-durinya, tetapi dimata Bapa, kegagahan kita haruslah ditundukkan dibawah tangan-Nya yang kuat. Duri juga bicara tentang pemberontakan kita. Kita perlu dihancurkan dan diremukkan “keakuan” kita agar dapat menjadi mawar yang dibersihkan dari duri-duri itu.

MAWAR YANG BERHAMA
Hama adalah pengganggu tanaman sehingga tanaman tersebut tidak dapat berumbuh dengan baik. Jika duri berbicara tentang halangan dan hambatan diri sendiri, maka adalah tantangan dari luar. Dalam hidup ini kita hidup dalam dunia yang penuh kegelapan, pergaulan dan cara pandang dunia yang dapat menjadi racun bagi hidup kita. Hama harus diwaspadai! Karena kebanyakan hama akan mamakan zat-zat yang baik dalam tanaman itu, dia akan lambat laun membuat daunnya dan bagian-bagian tanaman itu rusak. Banyak saya temui juga anak-anak Tuhan yang pada mulanya baik dan “mencintai” Tuhan. Tetapi pada satu titik hidupnya, dimana kecintaan dan komitmennya diuji, dia tidak bertahan dan memilih mengikuti dunia dan “hama-hama”, hidupnya telah termakan habis oleh hama-hama ini. Yang dulunya sudah diubahkan, menjadi mawar yang manis dan cantik bagi Raja, eh…hama-hama tidak segera dibersihkan dari hidupnya dan membuat dia rusak. Saudaraku, berhati-hatilah dalam menjaga hatimu. Hama harus dibasmi, bukan dipelihara. Jagalah pergaulan dan hubungan kita. Apakah kita sudah mulai meninggalkan kassih yang sejati dan berpaling untuk mencintai dunia dan segala keinginannya? Bunuhlah hama-hama anda sendiri selagi anda dapat membunuhnya.

MAWAR YANG SEMPURNA
Firman Tuhan mengatakan sambil kita menantikan kedatangan-Nya, kita harus menyiapkan diri kita agar sempurna dan tak bercacat. Kita masuk dalam proses penyucian, disempurnakan dan akhirnya dipermuliakan menjadi mempelai-Nya yang layak dalam Kerajaan Allah. Siapkah anda menjadi mawar-mawar yang dipersembahkan untuk menyambut Kekasih kita? Dia menghendaki kesempurnaan. Standar kita sebagai anak-anak Tuhan tidak boleh kita turunkan begitu saja karena keadaan, karena kepepet, karena tergoda dengan dunia, atau paksaan apapun. Pertahankan kesucian hati kita. Tubuh anda milik Bapa, sebagai bait kudus-Nya, jangan biarkan anda, atau siapapun mencemarinya begitu saja. Jagalah kekudusan anda. Jiwa dan roh adalah sumber jati diri anda, seluruh keberadaan anda ada disana. Jagalah hati, pikiran, perasaan, dan ijinkan Roh-Nya mendidik roh kita untuk semakin dewasa di dalam Tuhan. Saat kita lahir baru, roh kita dilahirkan kembali, tetapi sayang, jiwa tidak dapat berubah begitu saja, perlu pembaharuan pikiran, perlu penundukan dan penyerahan kehendak. Setiap hari adalah proses peperangan kita dan kita harus memenangkan tubuh, jiwa dan roh kita bagi kemuliaan-Nya.

Kedatangan-Nya sudah sangat dekat, sudah siapkah anda? Menjadi penonton atau pemain dalam kebangunan rohani? Menjadi mawar sempurna untuk menyambut-Nya atau menjadi mawar yang dibuang? Menjadi para pahlwan Allah atau pecundang dan pengecut? Itu semua adalah pilihan anda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar