RSS
Container Icon

God's Way vs My Way

"Menjadi manusia itu sulit” pernah mendengar slogan ini? Benarkah menjadi manusia itu sulit? Mungkin lebih tepatnya kita sebutkan “Hati manusia itu rumit”, nah mungkin yang itu benar. Hati memang rumit dan penuh misteri yang tak terselami. Tetapi saya tidak bisa menyangkal bahwa hidup di bumi ini sulit juga. Contohnya sejak lahir kita sudah diperanakkan dalam dosa, hidup mengenal dosa dan teracuni oleh begitu banyak pemikiran dan prinsip dunia. Hidup itu sulit saat kita harus belajar hidup dengan baik, menghadapi masalah-masalah yang tidak pernah selesai, menghadapi rumitnya kisah cinta manusia, mengalami harus bekerja keras, mengalami kesusahan demi kesusahan badani. Itulah hidup…dan saya, anda masih hidup di bumi, maka tetap harus menghadapi kesulitan kehidupan ini (Berbeda sekali dengan kehidupan di Kerajaan Seribu Tahun yang sangat indah dan bahagiaJ kapan-kapan akan saya ceritakan!)

Memahami kehidupan di sekitar kita saja sudah sulit, termasuk sulitnya memahami hati dan pikiran orang yang terdekat dengan kita sekalipun. Lalu bagaimana manusia bisa memahami dan mengerti jalan-jalan Tuhan? bukankah ini mustahil??

Saya selalu banyak bergumul tentang pikiran dan jalan hidup saya di masa lalu. Selalu dan selalu bermasalah dia area pikiran dan hati membuat peperangan demi peperangan yang tiada habis dan sangat melelahkan. Seluruh energi dan air mata tercurah bagi diri sendiri, dan bukannya untuk melayani Tuhan dan sesama (anda pasti setuju, bagi yang sudah mengalaminyaJ). Siapakah manusia sehingga dia mengerti pikiran dan jalan Tuhan? Beberapa waktu lalu saya mengalami pergumulan pikiran dan hati kembali. Akhirnya saya sadar bahwa saya harus segera menuntaskan peperangan ini, dan berdamai dengan diri dan jalan-jalan hidup saya. Susah untuk mengakuinya, tetapi itulah yang harus saya akui di hadapan Tuhan dan sekarang, di hadapan anda yang membaca tulisan ini.


Saat itu, saya begitu lelah dalam roh dan jiwa saya. Saya terus mengoreksi diri, apa yang salah dengan diri saya? Celah apa yang saya sengaja atau tidak sengaja buka sehingga banyak serangan yang bertubi-tubi di hati dan pikiran ini. Saat saya mengambil waktu untuk berdiam, Tuhan membukakannya kepada saya. Inilah gunanya berdiam. Seperti seorang yang kehilangan arlojinya yang mahal di antara tumpukan jerami, sibuk mencarinya kesana kemari, dan nihil, tiada hasil. Sampai akhirnya pemilik arloji itu mau berdiam diri dan hening beberapa saat, barulah dia dapat mendengat suara detak jam yang pelan itu, kemudian menemukannya dengan cepat. Berdiam sangatlah perlu untuk mendapatkan kekuatan baru (Yes 30:15)

Saya merenungkan ayat-ayat yang merhema di hati saya waktu itu dan muncullah ayat-ayat yang indah ini, yaitu dalam Mazmur 25, suatu pasal favorit saya dimana letak perjanjian saya dengan Tuhan secara pribadi terlah terjadi beberapa tahun yang lalu.

Mazmur 25:1-2. Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, kuangkat jiwaku, Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku.

Daud adalah seorang Raja Israel yang hebat, dan kitapun mengakui hal itu. Tetapi saya juga percaya dia mengalami begitu banyak juga ketidakmengertian akan jalan-jalan Tuhan dalam hidupnya. Beban-beban yang begitu banyak, kesedihan, kesesakan, dan perjuangan mengiringi langkah Daud selama menjadi Raja yang besar. Bagaimana reaksi Daud saat dia menghadapi masalah? Ya, dia membawanya kepada Bapa dan mengangkat jiwanya.

JIWA, adalah pusat kehidupan manusia juga selain roh. Dalam jiwa ada pikiran, perasaan, dan kehendak kita sebagai manusia. JIWA memiliki kekuatannya sendiri yang dapat mempengaruhi diri dan orang lain. Jiwa ini sangat mudah lemah dan tergoncang, jiwa manusia sangatlah rapuh dan mudah terseret oleh daging. Oleh karena itu angkatlah jiwa kita kepada Tuhan dan mempercayai Tuhan dalam segala keadaan.

Mazmur 25:4-5 Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.

Pernahkah kita tidak dapat mengerti akan jalan-jalan Tuhan? maksud saya adalah jika anda benar-benar ada dalam jalan Tuhan, tetapi anda tidak mengerti mengapakah itu terjadi dalam hidup kita? Pernahkah? Ya! Bahkan mungkin sering kita alami. Memang ada hal-hal yang terjadi dalam hidup kita ini karena seijin dan kehendak Tuhan, tetapi ada juga penderitaan dan kesesakan yang kita dapat karena kita sebenarnya sedang menempuh jalan kita sendiri. Ada penderitaan yang tidak perlu dan tidak usah kita pikul jika kita mengambil jalan Tuhan., tetapi ada kerikil tajam, duri, batu-batu, yang harus dilewati juga saat mengambil jalan Tuhan.

BELAJAR. BELAJAR. BELAJAR
Maukah kita belajar mengenal jalan-jalan Tuhan? saat ini kita akan belajar. Berdoalah seperti Daud, mintalah Bapa di Sorga yang baik dan sempurna untuk memberitahukan dan mengajarkan jalan-jalan-Nya kepada kita. Ternyata jalan Tuhan itu bukan sekedar untuk dilalui, tetapi kita juga harus diajar tentang jalan-jalan Tuhan itu. Dalam kehidupan yang serba cepat ini, manusia terlalu sibuk untuk bisa diam dan belajar, apalagi merenung. Banyak yang tidak mau belajar setahap semi setahap, tetapi jika bisa instan dan langsung mengerti semuanya. Daam Tuhan, kita tidak mungkin demikian! Sekalipun anda ingin cepat-cepat memahaminya, jika belum waktunya dibukakan untuk anda, maka itu tidak akan menambah kebaikan buat kita, mungkin malah ketidakpercayaan dan depresi, sebab otak yang sekecil ini, bagaimanakah menampung semua pikiran Allah? BELAJAR. BELAJAR. BELAJAR….
Belajarlah dari pengalaman masa lalu kita. Saat kita tahu kelemahan kita di area tertentu, janganlah mencobai diri kearah sana. Ada orang yang tida bisa melihat Film kisah cinta yang romantis (yan saya maksud bukan percintaan sex, tetapi kisah cinta), karena setelah itu, pikirannya akan melayang tak karuan dan bisa jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan dan pikiran kotor. Jika ita tahu demikian, lebih baik jangan menonton! Saya tidak sedang berkata kita tidak boleh menonton Film, tetapi andalah yang harus dapat menilai kekuatan dan kelemahan anda sendiri.

TUHAN TETAP BAIK DAN BENAR
Mazmur 25:8. TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.

“Apapun yang terjadi, Tuhan tetap baik…” Moto ini saya tanamkan sejak beberapa tahun lalu dalam jiwa dan roh saya. Saya berusaha mengajarkan kepada jiwa saya bahwa Dia benar, Dia baik dan sayalah yang harus membenahi pengenalan saya akan Dia. Ayat 8 ini menegaskan kepada kita semua tentang Pribadi Allah sendiri. BAIK dan BENAR. Pernahkah anda merasa Tuhan itu tidak baik kepada anda? Merasa Dia tidak adil, tidak sayang, tidak memperhatikan anda? Jika anda selalu bertanya kepada Tuhan “mengapa?!” maka mungkin sebetulnya anda belum berdamai dengan jalan hidup anda dan panggilan anda. Dia selalu baik, tidak pernah tidak baik. Dia selalu baik dan memberikan yang terbaik untuk anak-anak-Nya. Dia benar, tidak pernah salah. Dia mengenal kita dan mengetahui jalan-jalan kita yang mendatangkan kebahagiaan.

Sayangnya..banyak orang yang sesat jalannya tetapi tidak menyadarinya….
Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.  Amsal 16:25

Saat saya dan teman-teman bermain di Taman Labirin, kami tidak menemukan jalan keluar. Seringkali kami berputar-putar di tempat yang sama dan kembali lagi ke tempat awal kami masuk. Hal ini memalukan, dengan tertawa kami terus mengulang dan mencoba, akhirnya kami membuat ide untuk memberikan tanda jalan yang telah kami lewati agar tidak salah melangkah lagi.

Saudara, dalam mengikuti jalan-jalan Tuhan yang tidak mudah dipahami ini, ada beberapa reaksi manusia yang saya renungkan seperti pengalaman saya di Taman Labirin itu;
1.    Menerobos jalan
Dalam permainan yang kami lakukan itu, kami tergoda untuk melirik jalan-jalan di sebelah dinding taman itu, saya mencoba berkali-kali mengintip dan membuka dinding dari tanaman itu untuk melihat kalau-kalau kami dapat menerobos saja ke jalan yang lain dan menyelesaikan permainan secepat mungkin. Ada orang-orang yang tidak suka mengikuti jalan-jalan yang seharusnya dia tempuh didalam Tuhan karena bagi mereka, jalan Tuhan itu “mbulet” alias rumit. Kenapa susah-susah? Langsung saja dengan cara cepat. Nah, kelihatannya kita akan menemukan jalan Tuhan dengan mudah dan cepat, mendapatkan janji Tuhan dengan cepat, dan lain sebagainya. Tetapi jika kita menerobosi jalan Tuhan seperti cara dan mau kita, akan ada banyak resiko dan masalah baru yang sebenarnya tidak perlu kita hadapi. Orang yang tidak mau mengikuti jalan Tuhan, adalah orang yang sombong.

2.    Membuat tanda
Seperti yang kami lakukan di Labirin tersebut, yaitu dengan menandai jalan-jalan kami dnegan potongan-potongan kertas. Memang ada beberapa kali kami melewati kembali jalan yang sudah ditandai itu, tetapi minimal kami tahu jalan itu pernah kami lalui dan itu membawa kami kepada lingkaran jalan yang tak habis-habisnya. Kita juga perlu menandai jalan kita  untuk belajar. Seperti saya ungkapkan di atas tentang belajar akan jalan-jalan Tuhan, berarti kita harus juga mengenali diri sendiri, mempelajari diri sendiri dan mempelajari jawabannya di dalam Firman Tuhan. Tandai jalan-jalan kita dengan cermat agar kita tidak mengulang kesalahan dan kegagalan, atau bahkan dosa kita lagi.

3.    Mengikuti orang lain
Yang paling lucu adalah kejadian dimana kami mencoba mencari jalan keluar di Labirin itu, beberapa orang mengikuti di belakang kami dengan berharap kami mengetahui jalan keluarnya..dan akibatnya? Mereka malu dan kecewa J karena kamipun tidak mengetahui jalannya dan berbalik arah, saya dapat lihat di wajah mereka yang juga malu kepada kami. Janganlah menjadi pengikut jalan orang lain, karena belum tentu jalannya itu benar dan patut di contoh.

Berada dalam Taman Labirin cukup lama membuat orang frustasi. Benar, cobalah sendiri jika anda tidak percaya. Saya cukup mengalami frustasi di Taman itu karena terus-terusan tidak menemukan jalan keluar, apalagi jika Labirin itu merupakan Labirin yang gelap, tiada cahaya seperti Labirin di perkemahan Youth Camp kami, Spirit Of Warrior yang diadakan 2008 yang lalu. Sungguh menakutkan Labirin seperti ini. Saya mencobanya dengan beberapa teman, dan jujur saya takut dalam kegelapan, dan tidak bisa membayangkan jika seorang diri. Berjalan terus menerus tanpa menemukan rencana dan jalan-jalan Tuhan dalam hidup kita akan membuat kita akan merasa sangat lelah dan bosan. Mungkin kita sedang berada dalam jalan Tuhan, tetapi tanpa mengerti jalan-jalan Tuhan itu, akan membuat anda pahit dan sakit juga.

JALAN KASIH SETIA DAN KEBENARAN
Mazmur 25:10 Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.

Mau tahu bagaimana jalan Tuhan itu? Mengapa kita harus mengikutinya? Ayat ini kuncinya. Sobatku, segala….segala jalan Tuhan adalah kasih setia dan kebenaran. Di dalam jalan-Nya ada cinta yang hangat, kasih yang memulihkan dan memuaskan hasrat kita, dalam kasih-Nya ada kesetiaan kepada kita. Orang yang siap menerima hadirat Allah setiap hari, akan mengalami Tuhan dan berkobar sepanjang waktu. Tidak usah menunggu KKR besar dan anda di tumpangtangani, tidak usah menunggu anda didoakan ketua RECOM atau Komsel anda. Api anda akan berkobar saat anda mengenal Pribadi-Nya, mengenal kasih setia-Nya. Saat saya bangun pagi hari dengan keadaan hati yang siap menerima kassih dan jalan-jalan-Nya, saya mungkin hanya mendengar lagu rohani yang sederhana, tetapi sungguh, saya sangat bersukacita dan menari dalam hadirat Allah pagi itu, berbeda saat saya tidak hidup di dalam hadirat-Nya karena beban-beban yang saya belum letakkan, atau ketika saya sedang “bermusuhan” dengan jalan Tuhan, maka saya tidakn akan mengalami hadirat dan kobaran api itu. Firman Tuhan menjamin, barangsiapa berpegang pada Perjanjian dan peringatan-Nya, maka dia akan mengalami jalan Tuhan yang penuh kasih setia dan kebenaran. Amin?

Bicara tentang Perjanjian Tuhan, saya begitu senang membahas mengenai Covenant ini. Dalam bahasa aslinya “birith” artinya memotong dan mengikatkan dalam waktu yang bersamaan. Artinya jika kita mau memiliki “covenant” dengan Tuhan, maka pasti ada bagian hidup anda yang harus dipotong dan anda akan diikatkan dengan Tuhan. Perjanjian sangatlah penting. Orang yang berdoa berdasarkan Perjanjian, memiliki kekuatan dasar yang lebih kuat daripada orang yang tidak mengerti dan tidak memiliki perjanjian ini. Perjanjian dengan Tuhan, bukanlah dimaksudkan seperti ini”Aku buat perjanjian ama Tuhan, kalau Dia beri aku pasangan, maka aku akan mengikuti Tuhan!” Ini bukan perjanjian, ini pengancaman kepada Tuhan! Perjanjian haruslah didasarkan kepada yang tertulis dalam Firman, merhema dalam loh hati kita dan merupakan kesaksian roh kita bersama Roh Kudus didalam Perjanjian itu.


BEBERAPA SYARAT
Bagaimana agar kita dapat mengerti jalan-jalan Tuhan? ada beberapa syaratnya;

1.    Rendah hati

Lawan kata dari rendah hati adalah sombong. Tuhan membenci orang sombong, yaitu orang yang mengandalkan kekuatan dan caranya sendiri dalam menentukan jalan kehidupannya. Kenyataan Firman Tuhan ini menegaskan kepada kita bahwa Dia hanya dapat membimbing orang yang memang mau dibimbing-Nya, artinya rendah hati. Beberapa kali saya tegaskan kepada beberapa orang yang konseling kepada saya, jika memang mau diubahkan oleh Tuhan, mereka haruslah cukup rendah hati untuk dibimbing dan diarahkan dengan baik. Tanpa kerendahan hati, tidak seorangpun dapat menolong anda, karena andalah tuan atas diri anda sendiri. Sudahkah anda cukup rendah hati untuk dibimbing dan dituntun oleh Bapa?

Mazmur 25:9 Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.

2.    Takut akan Tuhan
Takut akan Tuhan. Apa gambaran dalam pikiran anda mengenai ini? Takut akan Tuhan  bukanlah ketakutan, tetapi saya bantu bahasakan dengan taat, hormat, dan tunduk kepada Tuhan. Dengan memiliki roh yang takut akan Tuhan, anda dapat di tunjukkan jalan kebahagian dari Tuhan. Lihatlah janji Tuhan, bahwa kita akan menetap dalam kebahagiaan, bukankah ini yang paling dicari oleh manusia? Bahkan keturunannya akan mewarisi bumi. Selain kebahagiaan, ada bonus PLUS, yang menurut saya adlah yang terpenting dari semuanya. Apakah itu? Ya, Tuhan akan bergaul karib dengan kita.

Saya percaya manusia biasa seperti kita tidaklah bisa mendekati dan bergaul karib dengan-Nya, tetapi jika Dia sendiri yang datang dan mau bergaul karib dengan kita? Wow, ini yang dasyat, bukan? Bukankah keintiman, pengenalan akan Tuhan lebih penting dari apapun? Dalam sesi Pembapaan (Fathering) yang gereja kami lakukan beberapa waktu lalu, gembala kami mengkotbahkan bahwa pengenalan akan Tuhan lebih penting daripada “Holly Land” atau Tanah Perjanjian kita! Dan ini memang benar. Apa gunanya mendapat Janji, Tanah Perjanjian, tetapi tiada Tuhan di dalamnya? Apa indahnya hidup tanpa bergaul karib dengan Kristus? Bahkan ayat 14 dikatakan lagi, Perjanjian-Nya akan diberitahukan-Nya kepada mereka yang takut akan Tuhan. Sudahkah anda memiliki roh yang takut akan Dia??

Mazmur 25:12-14  Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

Dalam Hosea 6:1-3, terdapat ayat yang sungguh indah. Dia terkadang memang harus menghajar dan mendidik kita dengan keras saat kita tidak taat, agar kita diajari jalan-jalan-Nya. Tetapi sadarkah kita, bahwa Dia teramat baik? Dia menghajar untuk kebaikan kita dan Dia juga yang akan menyembuhkan dan membalut luka-luka kita. Ayat 3 menegaskan berulang-ulang kepada kita agar kita berusaha sungguh-sungguh untuk mengenal TUHAN. Dia akan muncul seperti Fajar yang menghangatkan hati yang dingin, dan seperti hujan yang membasahi tiap hati kita yang gersang, sehingga akan ada semangat yang selalu baru didalam jalan-jalan-Nya…

Sobatku, ingatlah…TUHAN itu BAIK dan BENAR….Jalan TUHAN adalah KASIH SETIA dan KEBENARAN…. May God Lead You forever….

Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.  Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."  Hosea 6:1-3

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS