RSS
Container Icon

SUPERHERO

Siapa sic yang tidak suka menjadi Superhero? Menjadi pahlawan yang dipuja banyak orang seperti Spiderman, Superman, Batman, atau tokoh Superhero lainnya. Menjadi pahlawan kelihatannya menyenangkan dan penuh kebanggaan, tetapi apa rahasia di balik seorang pahlawan?

Seorang Penginjil terkenal bernama David Livingstone meninggalkan segalanya bagi Afrika, ladang tandus yang diberikan Tuannya untuk dia kerjakan, dan dia pergi dengan taat. Dengan melepaskan segala ikatan yang ada, dia hidup seorang diri dalam perjalanannya sampai terjadi suatu lawatan Allah di bangsa itu. Dan setelah dia meninggal, kita menganggapnya pahlawan Allah, karena dia bekerja bagi Allah. Dibalik kisah hidupnya, mungkin dia tak pernah berpikir akan menjadi pahlawan yang dikenang dari zaman ke zaman, yang dia tahu waktu itu adalah ketaatan dan kasihnya kepada Tuhan melebihi segala sesuatu, dan dia melakukan segalanya demi Yang mengutusnya. Dia menderita, diterkam binatang buas, hampir mati, ditinggalkan orang-orang yang dicintainya. Bukankah ini penderitaan yang sangat bagi hidupnya? Tak pernah ada yang menyambutnya dengan baik, atau upah yang sangat melimpah karena dia dianggap seorang pahlawan, yang ada hanyalah cercaan bahkan dari kalangan rohaniawan sendiri.

Seorang pahlawan ternyata bukanlah dilihat dari bagaimana sorak sorai kemenangan yang tampak, tidak pula dilihat dari berapa banyak uang dan tepuk tangan yang diperolehnya. Kebanyakan yang terjadi adalah, setelah dia meninggal dan menyelesaikan tugasnya, dia barulah akan dianggap seorang pahlawan. Inilah yang terjadi. Banyak manusia tidak bisa menghargai kepahlawanan seseorang selagi dia hidup karena semua sedang menyaksikan hasil akhir dan kesetiaannya sampai akhir dalam menyelesaikan tugasnya.
PAHLAWAN DAUD
Daud adalah seorang pahlawan Allah. Sejak mudanya, dengan gagah berani atas nama Allah sudah berani menantang musuh besar bangsa Israel yang mengejek nama Allah Yahwehnya. Dia pembela kehormatan Allah. Daud ternyata memiliki juga para pahlawan yang tanpa mereka, saya percaya Daudpun tidak dapat menyelesaikan tugas-tugasnya di zamannya. Diantara ratusan pahlawan Daud yang gagah perkasa, tersebutlah Triwira Daud, yaitu 3 orang pahlawan yang telah merebut hati Daud dan menunjukkan kepahlawanan di bandingkan yang lainnya.

Isybaal
Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud: Isybaal, orang Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran.. 2 Samuel 23:8
Seorang pahlawan Allah adalah orang yang memiliki semangat juang di dalam hidupnya. Tidak mudah untuk mengalahkannya atau membuat semangatnya patah dan putus asa. Seorang pahlawan Allah memiliki kekuatan untuk melawan musuh-musuhnya

Eleazar
Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, anak seorang Ahohi; ia termasuk ketiga pahlawan itu. Ia ada bersama-sama Daud, ketika mereka mengolok-olok orang Filistin, yang telah berkumpul di sana untuk berperang, padahal orang-orang Israel telah mengundurkan diri.  Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya. TUHAN memberikan pada hari itu kemenangan yang besar. Rakyat datang kembali mengikuti dia, hanya untuk merampas. 2 Samuel 23:9-10
Seorang pahlawan Allah adalah seorang yang tidak mudah untuk menyerah. Walau keadaan tidak mendukung, bahkan semua rakyat mundur, tetapi dia tetaplah maju dengan gagah berani dan tidak gentar sedikitpun. Seorang pahlawan adalah seorang pemimpin. Sehingga orang-orang yang telah letih lesu semangatnya dapat merasakan dan melihatnya, akan mengikutinya, walaupun hanya untuk menikmati hasil rampasannya/jarahannya/tuaiannya. Seringkali banyak orang Kristen yang paling suka menjadi seperti bangsa Israel, yang mundur paling cepat dan setelah menang dan ada hasilnya, maju paling cepat untuk mendapatkannya. Ini mental yang dibenci Tuhan. tentunya jika kita mau menuai, maka kita haruslah menabur. Tuhan menghendaki kita menjadi pemimpin, bukan pengikut.

Sama
Sesudah dia, Sama, anak Age, orang Harari. Ketika orang Filistin berkumpul di Lehi--di sana ada sebidang tanah ladang penuh kacang merah--dan tentara telah melarikan diri dari hadapan orang Filistin,  maka berdirilah ia di tengah-tengah ladang itu, ia dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar.
 2 Samuel 23:11-12


Didalam kehidupan ini, ada hal-hal berharga yang perlu kita pertahankan mati-matian. Menggenggamnya dan tidak boleh melepaskannya begitu saja. Itu bisa berupa keselamatan jiwa anda, orang yang anda kasihi, keutuhan keluarga, dan nilai-nilai rohani yang tak ternilai dengan uang. Saat mempertahankannya mungkin banyak orang yang telah mundur dan menyerah, tetapi tidak dengan seorang pahlawan. Dia akan berdiri di tengah-tengah ladang dimana dimana itu menjadi haknya dan dia akan memerangi musuh-musuh yang berusaha mencuri bagiannnya. Apakah anda sudah mempertahankan apa yang patut anda pertahankan? Sesuatu yang memang itu menjadi hak anda. Anda. Kita haruslah berdiri tegap dan berusaha untuk mempertahankannya.


SYARAT-SYARAT
Jika kita lihat secara garis besar tentang Triwira ini, semua memiliki kesamaan yaitu suatu keberanian dan kekuatan, serta semangat pantang menyerah. Selain itu, ada hal-hal lain yang perlu dimiliki seorang pahlawan Allah.
Juga dari orang Gad ada yang memisahkan diri dan pergi kepada Daud ke kubu di padang gurun, yakni pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai menggunakan perisai dan tombak, dan rupa mereka seperti singa dan cepatnya seperti kijang di atas pegunungan. 1 taw 12:8

1.    Sanggup berperang
Merupakan keharusan bagi setiap anak Tuhan untuk mengerti hukum peperangan. Sebab hidup ini adalah sebuah peperangan. Tiap hari, kita bisa memilih untuk marah dan berbuat dosa, dapat memilih untuk melakukan dosa kekotoran, atau memilih untuk berbohong, atau memilih untuk berperang dan menang. Bapa di Sorga telah memberikan kepada kita perlengkapan senjata-Nya dan kita harus mengenakannya dengan cara melakukannya, bukan cuma diucapkan.

2.    Pandai menggunakan senjata
Punya senjata? Boleh juga, tetapi untuk menggunakannya dengan baik? Belum tentu. Anda bisa memiliki pedang asli dan tajam di ruang tamu anda, tetapi hanya berfungsi sebagai pajangan rumah! Tidak semua yang sudah diberikan senjata dapat memakainya! Oleh karena itu, kita butuh yang namanya latihan berperang. Tanpa latihan, tidak mungkin ada kemenangan. Kita perlu dilatih dengan masalah-masalah yang anda temui setiap hari. Bagaimana menyikapinya, bagaimana cara mendoakannya, dan bagaimana memenangkannya. Dengan demikian, masalah seberat apapun boleh datang, tetapi bagi yang sudah terlatih, dia akan dapat menyelesaikannya dengan mudah dan tepat. Jadi, sikapilah dengan baik setiap masalah anda, dan carilah dalam kebenaran Firman Tuhan, bagaimana menggunakan senjata anda!

3.    Rupa seperti singa
Singa melambangkan keperkasaan dan kekuatan. Dari wajah dan pancaran mata seseorang, kita dapat melihat bagaimana keadaan roh orang tersebut. Jika anda sedang bahagia, wajah dan pancaran mata anda akan menampakkan kebahagiaan itu. Jika anda sedang kalah dan jatuh, maka wajah dan pancaran di mata anda adalah seorang yang letih dan lesu. Rupa seperti singa menggambarkan wajah dari seorang pahlwan yang penuh kekuatan dan kegagahan. Wajah ini menampilkan suatu keyakinan akan kemenangan yang Tuhan berikan kepadanya, iman dan pengharapan yang tidak mudah luntur oleh keadaan sehingga di pancaran matanya selalu ada kekuatan.

4.    Cepat seperti Kijang
Kijang memiliki indra penciuman yang cukup tajam. Dari jauh dia dapat mencium kesegaran mata air dan dia dapat berlari dengan sangat cepat. Kaki Kijang adalah kaki yang kuat sehingga dia dapat berjejak di bukit-bukit dan gunung-gunung batu. Kecepatan itu penting, tetapi ketergesaan itu berbahaya. Yang penting disini bagi para pahlawan Allah, adalah memiliki ketepatan, dan bukan hanya cepat. Ada saatnya kita harus mengambil keputusan itu dengan cepat, karena jika tidak, anda sedang melewatkan berkat dan kehendak Allah begitu saja. Kadang ada saatnya anda harus melambat dalam mengambil keputusan. Tetapi Kijang disini, dimaksudkan adalah berlaari dengan cepat untuk memperoleh sasarannya/tujuannya. Demikian juga kita seharusnya tidak berlambat-lambat berlari dalam panggilan Allah.

Mereka itulah yang menyeberangi sungai Yordan di bulan pertama, sekalipun sungai itu meluap sepanjang tepinya dan merekalah yang menghalau seluruh penduduk lembah ke sebelah timur dan ke sebelah barat.  1 Taw 12:15

5.    Menyebrangi Sungai Yordan
Seorang pahlawan Allah tidak akan takut untuk menyebrang. Ada waktunya untuk menyebrang dalam hidup kita dan mengambil suatu keputusan yang berarti dan sangat penting.  Sungai Yordan itu meluap, tetapi para pahlawan melewati dengan berani. Saat ada masalah dan badai dalam hidup kita, tetaplah berani untuk melangkah. Mungkin di tengah badai gelombang Sungai Yordan kita, sungai itu tidak tersibak dan tidak ada mujizat seperti pada saat Yosua memimpin bangsa Israel untuk menyebranginya, tetapi Allah ijinkan sungai itu tetap meluap! Apa yang akan kita lakukan? Jika Bapa yang memerintahkan, tetaplah melangkah, karena Dia yang melindungi kita dari bahaya. Melangkah, melangkah, melangkah…tetapi banyak juga yang melakukan gerakan berulang dan berulang. Mereka bergerak, dan kelihatannya melangkah tetapi sesungguhnya tidak melakukan penyebrangan dalam hidupnya. Penyebrangan yang Bapa inginkan adalah suatu langkah yang nyata, dan konkrit sehingga kita, dan semua orang dapat melihat suatu perubahan posisi anda yang baru setelah menyebrang.

6.    Menghalau penduduk
Saat pahlawan Allah berani menyebrang, dia harus melakukan tugas selanjutnya, yaitu menghalau penduduk. Ini bicara tentang penyelesaikan suatu tugas yang penting untuk mendapatkan tanah-tanah perjanjian kita. Kita tidak boleh kompromi dengan dosa, tetapi menghalau semua yang diperintahkan-Nya untuk dihalau dan tidak merasa sayang akan apa yang ada di balik sebrang sungai Yordan itu, karena tidak semua yang ada di penyebrangan kita itu pasti akan aman-aman saja. Kita tetap harus berjaga-jaga dalam segala keadaan dan melakukan tugas kita dengan baik

Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka. 1 Taw 12:32

7.    Pengertian saat-saat baik
Kita perlu memiliki roh pengertian akan waktu dan saat-saat yang baik.Ini bukan bicara tentang paranormal dan cenayang yang dapat meramal tentang waktu dan keberuntungan kita. Ini bicara tentang hikmat Allah. Seorang yang mau menjadi pahlawan Allah haruslah belajar mengerti akan waktu. Panglima perang atau pemimpin peperangan yang tidak tahu akan waktu untuk menyerang, maka dia kan terus mengalami kekalahan. Kita harus belajar mengerti kapan waktu untuk berhenti, dan kapan waktu untuk menyerang.

Dari Zebulon orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai berperang dengan berbagai-bagai senjata: lima puluh ribu orang, yang siap memberi bantuan dengan tidak bercabang hati. 1 Taw 2:33

8.    Tidak bercabang hati
Melayani dan berkorban dengan tulus dan penuh kemurnian tampaknya menjadi dasar untuk setiap pahlawan Allah. Tidak bercabang hati. Segenap hatinya ditujukan untuk kepentingan Kerajaan, bukan untuk kepentingan pribadi. Dalam mengerjakan kepentingan Kerajaan Allah, akan ada banyak godaan yang datang lewat keinginan-keinginan dunia, tetapi hati yang bulat untuk mengikuti kehendak-Nya akan dapat melawan keinginan duniawi, sehingga kita dapat berfokus dalam mengerjakan tugas kita di bumi ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS