Kemudian ia melihat suatu bejana perak, ramping dan tinggi. Bejana Perak, Ramping dan Tinggi berkata: "Aku akan melayani engkau Tuanku, aku akan menuangkan anggurmu dan aku akan berada di mejamu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat nyata. Dan perakku akan selalu memujimu." Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana kaca.’ Bejana ini lebar mulutnya dan dipoles seperti kaca. "Bejana Kaca berkata; "Sini! Sini!" teriak bejana itu, "aku tahu aku akan terpilih. Taruhlah aku dimejamu, maka semua orang akan memandangku." Namun tuan itu hanya melewatinya dan melihat bejana kristal.
Bejana Kristal berkata: "Lihatlah aku!", panggil bejana kristal yang sangat jernih. Aku sangat transparan, menunjukkan betapa baiknya aku. Meskipun aku mudah pecah, aku akan melayani engkau dengan kebanggaanku. Dan aku yakin, aku akan bahagia dan senang tinggal dalam rumahmu." Tuan itu kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir indah, berdiri dengan teguh. Bejana Kayu berkata: "Engkau dapat memakai aku, tuanku, kata bejana kayu. Tapi aku lebih senang bila engkau memakaiku untuk buah-buahan, bukan untuk roti."
Kemudian tuan itu melihat ke bawah dan melihat bejana tanah liat. Kosong dan hancur, terbaring begitu saja. Tidak ada harapan untuk terpilih sebagai bejana tuan itu. Bejana Tanah Liat hanya diam. Tuan berkata: Ah! Inilah bejana yang aku cari-cari. Aku akan perbaiki dan kupakai, dan akan aku buat sebagai milikku seutuhnya. Aku tidak membutuhkan bejana yang mempunyai kebanggaan. Tidak juga bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang mempunyai mulut lebar dan dalam. Tidak juga yang memamerkan isinya dengan sombong.Tidak juga yang merasa dirinya selalu benar. Tetapi yang kucari adalah bejana yang sederhana yang akan kupenuhi dengan kuasa dan kehendakku. Kemudian ia mengangkat bejana tanah liat itu. Ia memperbaiki dan membersihkannya dan memenuhinya, ia berbicara dengan lembut kepadanya, "Ada tugas yang perlu engkau kerjakan, jadilah berkat buat orang lain, seperti apa yang telah kuperbuat bagimu."
Sobat, renungkanlah..
Seperti apa bejana yang kita miliki?
🔸Apakah penuh keangkuhan dan kesombongan?
🔸Apakah bejana yang egois?
🔸Apakah bejana yang seakan mau dan rela, namun menetapkan banyak syarat?
🔸Apakah bejana yang penuh pembenaran diri?
Ataukah kita mau menjadi bejana tanah liat. Sadar akan semua dosa dan kelemahan, ketidakberdayaan kita. Tuhan memilih bejana yang paling kotor, tidak berharga dan buruk.. Untuk diubahNya menjadi bejana kemuliaan. Supaya apa?? Supaya jika kita berubah, dipulihkan, dimuliakan, maka kita dan semua orang yang melihat akan menyadari, bahwa semua ini bukan dari kita, namun karena kuasa dan kasih Tuhan Yesus yang besar!
2 Korintus 4:7 (TB) Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
Sobat, jangan merasa rendah atau tak berharga dan tak berdaya. Serahkan hidupmu pada Bapa dan lihat lah bagaimana Dia mengubah dan membentukmu menjadi Bejana kemuliaanNya!
Kita hidup untuk menyatakan kemuliaanNya atas dunia. Maukah kau menjadi bejana kemuliaanNya?
Salam Kebangunan!
Healing From Heaven
08777.167.2009 /0822.7777.4882
0 komentar:
Posting Komentar