RSS
Container Icon

Gandar Yang Tuhan Pasang


Tampak seorang pertani menarik kedua ekor sapinya yang sedang bekerja keras menarik kereta berisi penuh dengan hasil tuaian padi. Mereka beriringan berjalan menyusuri jalan-jalan kecil dari sawah, melewati jalan terjal penuh batu dan juga Lumpur basah. Sesekali si petani tua menarik tali yang menghubungkan kereta dengan gandar yang ada di atas lembu sapi tersebut, sehingga mau tidak mau keduanya berjalan sesuai dengan kemauan si petani, tanpa pemberontakan….


Nah!!! Setelah membaca cerita singkat di atas, kita memiliki gambaran mengenai hubunagn kita dengan Tuhan yang lebih serius lagi!!!
Banyak anak Tuhan tidak menyukai jika harus membahas hubungan yang serius karena mereka tidak suka hubungan yang serius, tidak menyukai suatu kedalaman hubungan, karena mereka takut untuk terikat dan tidak bebas!!! Tanpa hubungan yang serius dan dalam dengan sesorang, bagaimana kita bisa mengenal orang itu dan bagaimana kita bisa mencintainya dengan segenap hati?? Orang yang tak pernah mau serius dengan Tuan atau orang yang tak mau “terikat’ dengan-Nya, hanya menjadi orang yang biasa-biasa tanpa penyerahan total dan tanpa penundukan diri. Orang itu akan selalu mencintai dirinya sendiri dan takut untuk diatur oleh pribadi yang lain…

Saudaraku, memang secara kedagingan kita menjadi begitu takut dan tabu untuk ‘terikat’ dengan-Nya, tetapi hanya itulah satu-satunya cara agar kita dapat mengnal Dia secara utuh dan mengalami kemenangan-kemenangan dalam setiap peperangan kita.

Matius 11:28-30 memberikan suatu janji yang sangat indah buat kita, marilah datang pada-Nya dan serahkan semua beban kita, maka Dia akan memberikan kelegaan pada kita. Luar biasa!! Tetapi tidak cukup Firman Tuhan berbicara, Dia berkata,

Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamupun mendapat ketenangan, sebab kuk yang kupasang itu enak, dan beban-Kupun ringan…..”

Enak????!! Mungkin bagi kita agak janggal bahwa Tuhan menginginkan kita untuk memikul kuk? Apakah kuk itu dan kenapa jika kita memikulnya, beban Tuhan kita menjadi ringan dan dikatakan bahwa kuk itu enak. Setelah kita mampu menyerahkan semua beban-beban kita, seperti beban keluarga, ketakutan akan masa depan, beban-beban dosa yang begitu merintangi kita dengan Tuhan, maka Tuhan menginginkan suatu peningkatan hubungan dengan-Nya, bukan hanya mengenal Dia sebagai pelepas beban, atau “tong sampah” semua beban kita, tetapi Tuhan ingin kita mengenal-Nya lebih jauh dan mengikatkan diri kita kepada-Nya secara utuh, itulah kerinduan hati-Nya.

Saudara tahu, bahwa seperti kedua ekor sapi dalam ceita di atas selalu berjalan beriringan, seperti itulah Tuha ingin kita berjalan bersama-Nya. Saya pernah merenungi hal ini dan saya begitu mengagumi setiap pikiran Tuhan yang hebat itu, siapakah kita sehingga Dia ingin kita berjalan bersama-Nya, memasang kuk-Nya, beban-Nya, kerinduan-Nya, mimpi-Nya, kepada leher kita? Bukan untuk menyiksa kita tetapi agar kita menjadi kawan-Nya dan sahabat-Nya terkasih. Saat kuk atau gandar itu dipasangkan di leher kita, memang kita akan terlihat begitu terikat dan hanya bisa bergerak sesuai perintah, apalagi ternyata Tuhan sendirilah yang menjadi pasangan kita, di samping kita untuk mengarahkan hidup kita berjalan dengan-Nya. Ada saat berhenti, ada saat untuk berjalan, ada saat untuk berlari, ada saat untuk terbang, atau berdiam. Bukanlah suatu hal yang mudah, karena kita sebagai manusia yang hidup dalam tubuh fana akan berusahan menolah setiap gerakan yang “Pasangan” kita berikan, bahkan mungkin akan terkesan sedikit “memaksa”.

Saudaraku, mungkin pada awalnya kita belajar untuk berserah pada-Nya memang sangat sulit dan sakit bagi kedagingan kita, tetapi ingatlah bahwa semakin kita memberontak maka kita kan semakin sakit!! jadi, taatlah selalu pada keputusan-Nya dan jalan-jalan-Nya. Dia mengatakan bahwa kita harus belajar dari Dia, karena Dia lemah lembut dan rendah hati, jiwa kitapun akan diberi ketenangan. Itulah janji Tuhan untuk kita yang mau di berikan ‘KUK’ itu di leher kita, suatu gandar yang akan mengajari kita banyk hal, menghajar, dan bahkan harus terpaksa menyakiti kita untuk kebaikan kita. Dia Bapa yang baik, Dia berjanji akan memberi ketenangan bagi jiwa kita yang bergejolak karena setiap jalan-Nya ternyata berbeda dari keinginan kita.

Tapi ingatlah saudaraku, bahwa Tuhan hanya dapat memasang gandar dan kuk itu pada hidupmu jika kau bersedia untuk mengenal Dia lebih lagi, perlu adanya suatu komitmen dan perjanjian antara kita dengan-Nya bahwa kita mau dididik-Nya, kita mau dipakai-Nya, kita mau jadi budak-Nya, dan kita mau menjadi kawan sekerja-nya, sahabat-Nya yang selalu mengasihi-Nya. Ada slogan yang berkata, bahwa semakin kita belajar untuk tidak mencintai diri sendiri, maka semakin dalam cintamu pada Tuhan… 

Okey, di akhir sharing ini saya rindu untuk mengatakan kepada semua pembaca bahwa jangan pernah takut untuk memikul kuk yang Dia pasang, dan jangan pernah memberontak atas setiap jalan-jalan-Nya, belajarlah pada-Nya, kenali isi hatiNya yang mulia dan kita akan menjadi seperti Dia, diubahkan terus menerus…..menjadi pahlawan-pahlawan-Nya yang mampu mengasihi-Nya lebih dari apapun juga. amin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar