RSS
Container Icon

Mengerjakan Soal Dari Tuhan


Bulan Oktober 2007, saya bermimpi entah itu bunga tidur atau sebuah mimpi yang bermakna, saya tidak tahu. Tetapi yang pasti itu cukup membekas di pikiran saya karena berhubungan juga dengan keadaan yang sedang saya alami waktu itu.

“Saya sedang mengerjakan soal-soal dengan beberapa orang, tetapi hasil ujian saya hilang, karena ada hujan lebat dan menghayutkan kertas-kertas ujian itu. Saya merasa takut, bingung dalam mimpi itu. Hati saya bertanya-tanya, apakah ujian saya akan diulang?”
Mimpi singkat itu membuat saya cukup geli mengingatnya. Pada waktu itu saya sedang diajari Tuhan bagaimana mengerjakan soal-soal dalam kehidupan ini. Seolah Tuhan menghadapkan saya pada suatu keadaan dimana saya harus menyikapi suatu masalah, menjagai keadaan hati saya, dan pada akhirnya Tuhanlah yang akan menilai hasil sikap saya. Saya begitu galau dengan peperangan pikiran dan hati yang tak kunjung selesai. Sudah sekian lama saya terus menjerit kepada Tuhan untuk mengambil duri-duri dalam hati saya, tetapi itu belum dijawabnya. Saya terus bergumul dan berdoa, saya tahu saya tidak dapat menyimpan semua pikiran dan luka-luka saya yang membuat saya tidak dapat melayani-Nya dengan penuh sukacita. Kedagingan demi kedagingan untuk mengerjakan rencana besar dari Tuhan agaknya mustahil dan terlalu berat bagi daging saya. Tetapi saya tahu, saya ini milik-Nya, saya milik-Nya dan hanya kepada Dia, saya telah berjanji memberikan seluruh hidup saya selamanya. Dia Tuan, saya hamba, jadilah seperti yang Dia mau, hanya ini yang selalu menjadi doa-doa saya.

Pernah beberapa kali saya gagal ujian kehidupan.
Saya bangun pagi dengan semangat baru dan berkata pada diri saya sendiri “Hari ini, jagalah hatimu..”. tetapi pada sore hari saya pulang dengan kegagalan dan saya menangis kepada Tuhan “ Tuanku, Bapaku..maafkan aku..aku gagal lagi…”. Seolah ada gambaran nilai 40 yang terbayang dipikiran saya. Saya menyesal, tetapi saya sudah berusaha, dan saya harus bangkit kembali esok.

Saya terus berjuang melawan “raksasa-raksasa” dalam diri saya. Pada waktu saya memulai kembali perjuangan saya setelah terluka dan gagal, pagi itu Roh Kudus yang lembut berbisik pelan dalam roh saya “ Hari ini ujianmu akan diulang..”, dan benar, hari itu sepanjang hari saya terus menjagai hati saya dan sorenya saya pulang dengan sukacita. Dengan bangga saya tersenyum dan Roh Kudus tersenyum kepada roh saya.

UJIAN KEHIDUPAN
Seumur hidup kita, kita akan selalu diperhadapkan dengan ujian dan soa-soal yang datang dari Tuhan, seperti saat kita masih duduk di bangku sekolah atau kuliah. Ada mata pelajaran tingkat dasar dan pengenalan, ada juga pelajaran yang terus diulang-ulang tetapi ditambahkan kedalaman dan tingkat kesulitannya, seperti Matematika, akan terus ada perhitungannya, perkalian, pembagian, tetapi makin lama pelajaran itu akan berubah menjadi tingkatan lanjutan. Pelajaran dalam hidup ini, Tuhan maksudkan agar kita dapat menjadi anak-anak yang pandai dalam kebenaran, agar di Kerajaan Sorgapun kita menjadi penguasa-penguasa yang duduk bersama Dia untuk memerintah. Bukankah Tuhan suka dengan orang pintar?

Bisa saja kita pandai dalam hal berdagang, dalam mencari kekayaan, pandai berkata, pandai dalam ilmu pengetahuan tetapi tidak akan pernah pandai menurut ukuran-Nya jika kita tidak menyelesaikan soal-soal dari Tuhan.
Contohnya hari ini Tuhan sedang mengijinkan satu soal kepada anda tentang ketaatan. Mungkin kita sudah tahu jawaban dari soal tersebut, tetapi secara teori. Masalah besarnya adalah soal dari Tuhan tidak pernah bisa dijawab secara teori! Tetapi ada kunci untuk menjawabnya dan mendapatkan nilai terbaik, yaitu dengan melakukannya!

Berapa banyak orang selalu gagal dan tidak pernah naik tingkat dalam hidupnya, tidak berbuah, tidak menjadi bijaksana dan tidak berpengertian alias bodoh secara rohani? Itu dikarenakan mereka selalu menjawab dengan ilmu teologianya, dengan ayat demi ayat yang banyak tetapi tidak satupun dapat dilakukan dengan benar!

Ketika Tuhan mengajarkan ini kepada saya, saya begitu terpesona oleh didikan Tuhan. Cara Dia mendidik dan mengajar tiap anak-anak-Nya sungguh privat dan spesial. Dia memperlakukan tiap puteri dan pangeran-Nya berbeda, tetapi adil. Inilah keajaiban pikiran Tuhan. Praktekkan Firman itu dengan tepat, dengan demikian kita sedang menjawab ujian dari Tuhan dengan baik dan saya percaya jika kita mendapat nilai yang cukup untuk naik tingkat, kita akan semakin dewasa didalam roh.

Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.
Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. Mazmur 19:7-11


Janganlah hanya menimba ilmu di bumi
Janganlah hanya mengumpulkan kekayaan di bumi
Jangankah hanya meencari cinta di bumi
Tetapi carilah kekayaan, permata, dan emas yang sesungguhnya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar