RSS
Container Icon

Kebahagiaan Terbesar

Apa yang membuat anda paling bahagia? Hari pernikahan? Saat cinta anda diterima oleh yang anda kasihi? Saat memiliki anak? Rumah? Mobil? Atau?
Ada begitu banyak hal di dunia ini yang dapat memberikan kita kebahagiaan dan tawa, itulah bagian yang ditentukan bagi kita manusia yang hidup di bumi, sebagai bagian yang menyukakan hatinya.

Pengkotbah 2:22-26  Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Inipun sia-sia.
Tak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada makan dan minum dan bersenang-senang dalam jerih payahnya. Aku menyadari bahwa inipun dari tangan Allah.
Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Dia?  Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.


Kelihatannya penulis Kitab Pengkotbah ini, sangat memahami apa itu kesia-siaan dari kehidupan manusia. Hidup ini bagai uap, yang sekarang ada, esok tak ada. Hidup ini seperti rumput yang sekarang berbunga, esok layu dan kering. Betapa hampa dan fana kehidupan manusia ini. Tetapi apakah kita akan hidup dalam kesia-siaan? Semua yang terjadi di bawah matahari ini adalah sebuah kejadian yang terus berulang dan berulang, tidak ada yang baru. Kebahagiaan manusia itu fana. Hari ini kita bisa sangat bahagia memperolah kekasih, tetapi esok segera melupakan dan menjadi biasa. Hari ini kita bisa bahagia memperoleh rumah, tetapi esoknya menjadi murung dan tidak mengucap syukur lagi. Inilah rahasia hati manusia yang penuh dengan misteri. Tidak pernah ada kepuasan di bumi ini. Jika kita tidak belajar mencukupkan diri, maka kita tanpa sadar sudah menjadi sahabat dunia dan memiliki ikatan yang kuat dengan dunia ini.

Lalu apa yang menjadi ketidaksia-siaan dalam hidup kita yang sia-sia?
Allah menjadikan kita bukan untuk hal sia-sia. Dia menaruh kita di bumi agar dapat menikmati kebahagiaan yang Dia berikan, baik kebahagiaan universal maupun kebahagiaan sejati.

Mengapa saya sebutkan ada dua kebahagiaan?
Kebahagiaan universal adalah kebahagiaan standar yang dapat dimiliki semua orang. Tuhan tentu mau kita bahagia di bumi, inipun datangnya dari Tuhan buat kita. Tuhan menginginkan kita mendapat jaminan hidup, tentunya dapat makan, minum dan tempat tinggal yang layak. Dia mau kita bahagia dengan diberikannya seorang pendamping dan penolong hidup, Dia juga mau kita bahagia ketika Dia memberkati kita, dan benar, Dia Bapa yang suka memberkati dan memberi pada anak-anak-Nya. Dengan semua pemberian Bapa kita, kita harusnya dapat bersuka cita dan mengucap syukur atas semua kesia-siaan hidup itu. Inilah kebahagiaan Universal. Semua orang akan mengalami masa-masa dalam hidupnya dan tiap masa ada kebahagiaannya masing-masing. Jadi, nikmatilah kebahagiaan ini.

Yang kedua, adalah kebahagiaan yang sebenarnya tidak banyak orang dapat memahaminya. Bagaimana seorang berkata dia sangat bahagia walaupun kekasih, sahabat, hartanya diambil? Bagaimana seorang berkata dia sangat bahagia saat tak memiliki rumah dan hidup sebatang kara? Bagaimana seseorang dapat berkata bahagia saat dia tidak terkenal, tidak bersuami, tidak dihargai? Inilah kebahagiaan yang tidak mudah dipahami oleh pikiran manusia. Orang selalu berpikir bahagia itu jika hidup mapan, hidup lengkap dengan memiliki pekerjaan, suami atau istri, memiliki anak, dan rumah yang bagus, serta kehidupan yang layak. Tetapi tidak dengan kebahagiaan jenis ini.

Mengapa orang-orang tersebut berbahagia? Karena mereka telah memahami rahasia kehidupan ini. Bagi mereka kebahagiaan bukanlah seperti yang dikatakan bahagia secara universal, walaupun merekapun dapat menikmatinya dan bahagia, tetapi mereka mengambil jalan yang tidak banyak dilewati orang, jalan rahasia kebahagiaan yang disembunyikan oleh dunia ini. Mereka bahagia saat dapat melayani Pencipta mereka dengan seluruh keberadaan mereka. Kebahagiaan menurut dunia ini tidak layak bagi mereka, para martir dan pahlawan-pahlawan-Nya, anak-anak kesayangan-Nya yang bersinar….Mereka mendapatkan bagian yang jauh lebih baik daripada yang ada di dunia ini.

Saya terus belajar arti kebahagiaan yang penuh misteri ini. Kebahagiaan sejati adalah saat manusia dapat dilayakkan Pencipta-Nya untuk melayani Dia dan mencintai-Nya dengan seluruh keberadaan dirinya. Seorang anak pasti rindu menyenangkan Ayahnya..Kitapun pasti rindu menyenangkan Bapa roh kita. Kebahagiaan sejati bukanlah lahir dari sekedar kebahagiaan fisik, tetapi kebahagiaan jiwa dan roh. Jika kita dapat menemukan rahasia kebahagiaan jiwa dan roh kita di dalam Tuhan, saya percaya kita tidak akan menggerutu dalam hidup kita, kita akan dapat menikmati panggilan-Nya tanpa curiga bahwa jalan-jalan-Nya adalah jalan penderitaan buat kita. Memang Yesus tidak menjanjikan kesenangan tetapi jalan-jalan penderitaan itu sudah dikatakan-Nya berulang-ulang agar kita mau mengikuti jalan-Nya itu. Kelihatannya sengsara, tetapi itu dimata manusia. Pada akhirnya ada kebahagiaan, kemuliaan, dan hormat Tuhan bagi orang-orang yang mau memahami rahasia kebahagiaan di dalam Dia, bukan dunia ini.

Kita boleh bahagia memiliki kekasih, tetapi tak akan pernah ada kebahagiaan roh dan jiwa jika kita tidak memahami rahasia kebahagiaan dengan pasangan kita, yaitu rahasia rencana kemuliaan-Nya dalam hidup berkeluarga. Kita bisa saja bahagia memiliki kekayaan, tapi kita tidak akan merasakan kebahagiaan sejati bila kita tidak memahami hati Tuhan tentang arti kekayaan yang sesungguhnya.

Mari masuk dalam tingkatan kebahagiaan yang lebih dalam, kebahagiaan sejati yang dirahasiakan dunia, karena dunia ini tak dapat memahaminya. Melayani Raja adalah hal yang terbaik, menderita dan berkorban bagi-Nya adalah kehormatan dan kebahagiaan yang sejati.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar