RSS
Container Icon

Cinta Yang Menghanguskan

Kidung Agung 8:6-7
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, 

seperti nyala api TUHAN!
Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.



Mengikuti kemanapun Raja dan Kekasih kita pergi adalah suatu hal yang paling membahagiakan dalam hidup ini! Dulu seringkali saya berpikir tentang menjadi budak/hamba-Nya yang pada awalnya begitu berat bagi kedagingan saya, tetapi saya besyukur karena Dia mengajari kita banyak hal dalam segala hal yang terjadi. Sudahkah kita menjadi hamba dan pelayan-Nya yang berkenan? Renungkanlah hati kita. Siapa yang sedang kita ikuti? Kita berkata pada kita adalah anak Allah, pelayan dan hamba-Nya, tetapi benarkah kita senang mengikuti kegerakan hati-Nya? Atau ternyata kita sedang mengikuti kegerakan dan keinginan hati kita sendiri. Bapa terlebih rindu kita mengenal-Nya sebagai Bapa yang baik dan mendidik, Sahabat yang setia, Penolong dan Penghibur yang sejati, dan satu lagi, Kekasih yang sempurna buat kita!
Saudaraku, kegerakan kebangunan rohani selalu diawali oleh cinta yang besar akan Tuhan! Kebangunan rohani tidak dimulai dari program yang tertata, sistem yang bagus dan mahal, atau oleh orang-orang yang cakap mengadakan “kebangunan rohani”, tetapi sekali lagi kebangunan rohani sejati diawali oleh cinta yang kuat akan Tuhan, kembali pada hati-Nya!!. Tanpa kecintaan yang mendalam, tak ada nyala api Tuhan dan tidak akan ada kebangkitan. Tanpa keintiman roh dengan Kekasih kita, maka tidak ada bayi-bayi kebangunan rohani! Perlu sekali bagi kita semua sobat, untuk bersama-sama kembali pada cinta kita yang semula bahkan lebih dari itu, kasih yang menghanguskan hati dan kedagingan kita sehingga kita hanya hidup bagi kemuliaan dan bagi kerinduan hati-Nya yang terdalam! Adakah engkau merasa kekosongan dalam hatimu? Saya percaya Tuhan mau mengajari kita menjadi kekasih-kekasih-Nya, mempelai-Nya yang sempurna. Kitab Kidung Agung ini menggambarkan suatu hubungan keintiman dan keindahan cinta secara roh.

Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu…suatu hubungan kita dengan Raja dan Kekasih kita yang luar biasa. Cinta yang kuat bersemi di hati kita masing-masing. Dia juga rindu kita menaruh Pribadi-Nya sebagai yang satu-satunya kita ingini, meterai adalah suatu pengesahan dan kelekatan yang tidak dapat digagalkan, sudah sah, sudah benar dan tidak dapat digugat atau dibatalkan!.
Ketika kita semakin jatuh cinta dengan Pribadi-Nya, maka kita akan senantiasa menyebut nama-Nya dalam hati dan pikiran kita, dalam pekerjaan tangan dan setiap langkah kita. Cinta Kristus sebagai Mempelai kita yang sempurna sangatlah kuat seperti maut. Jika kita mencintai Tuhan, maka seharusnya cinta kita akan mengalahkan ketakutan kita, kekuatiran kita akan masa depan, kesuaman kita, sehingga kita akan melakukan apa saja yang Dia mau. Mengerjakan visi yang diberikan pada kita, bukanlah lagi menjadi suatu beban dan keharusan tetapi suatu kebanggaan dan kecintaan kita yang indah!

Saudara, saya percaya perjalanan kebangunan rohani masih panjang. Indonesia harus banyak belajar kebangunan rohani bukan dari kisah-kisah yang terjadi di negara lain dan mengaplikasikannya secara mentah-mentah. Tuhan memiliki rencana-Nya sendiri atas kebangunan rohani untuk Indonesia yang kita kasihi. Saya merasakan kesedihan jika diantara anak-anak-Nya yang seharusnya hidup menuju tanah Perjanjian Tuhan yang permai tetapi berputar dipadang gurun dan menyangka bahwa tidak ada tanah perjanjian bagi dirinya, tidak menginginkan tanah permai itu!

Apakah anda menginginkan tanah perjanjian itu? Suatu kebangkitan, lawatan, pemulihan bagi kita, keluarga dan seluruh kehidupan yang ada. Dalam perjalanan ini, tentu tidak semudah itu, ada badai, ada gelombang, ada angin kering, angin basah, sungai-sungai yang deras dan peperangan melawan ribuan musuh-musuh! Nah, apakah anda punya cukup kekuatan dalam perjalanan ini? Ayat di atas menyatakan bahwa apapun tantangan itu, tidak dapat memadamkan nyala api cinta kita kepada Tuhan!! Itulah yang seharusnya terjadi! Marilah kita belajar mengasihi-Nya sebagai Mempelai, belajarlah menjadi mempelai Kristus yang disempurnakan!

Cinta tidak dapat dipaksakan, cinta tidak dibuat-buat! Tanpa cinta yang kuat, tidak ada kekuatan! Cinta itu bertumbuh dengan hubungan, cinta itu dipupuk dengan pengalaman dan kepercayaan yang kuat!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar