Nantikanlah Tuhan! Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan!
Mazmur 27:14
Mazmur 27:14
TUNGGU SEBENTAR
Pernahkah kita mengalami peristiwa dimana jika kita mau menunggu sebentar lagi, amka kita akan mendapat giliran? Seperti saat anda mengantri di kasir, atau menunggu bus kota yang lama, dan kita memutuskan naik taxi, padalah beberapa detik setelahnya bus kota datang menjemput kita? Atau lebih gawatnya lagi saat Tuhan ingin memberikan pasangan yang terbaik buat kita sebentar lagi, eh malah kita memilih jadian dengan orang lain tanpa kita berdoa terlebih dulu.
Selalu jika orang ditanya ”Pekerjaan apa yang paling membosankan?” jawabannya adalah ”menunggu”. Menunggu memang tidak enak. Saat saya harus menunggu giliran saya ditangani di Salon, kadang menunggu berpuluh-puluh menit, atau saat saya menunggu di antrian dokter untuk mengantar kakak. Yang saya lakukan adalah mencoba mengisi waktu itu dengan bermain HP, melihat sekitar dan mencari cemilan, dan lain sebagainya. Jika duduk diam menunggu, ah rasanya akan sangat membosankan. Manusia memang sellau ingin bergerak cepat, dan segera selesai. Tetapi tidak semua bergerak itu berguna, dan tidak semua tindakan diam itu tidak berguna dan membosankan.
Menunggu berarti sabar dan membiarkan pihak lain yang bekerja. Menunggu dikasir berarti menunggu kasir itu menyelesaikan tugasnya dengan orang-orang yang antri di depan kita, menunggu teman kita, artinya menantikan dengan tenang sambil membiarkan teman kita yang sedang berkendaraa menuju ke tempat kita. Menunggu Allah berarti kita juga tenang dan sabar untuk membiarkan Tuhan melakukan pekerjaan dan bagian-Nya. Menunggu tidak akan membosankan jika kita ada di posisi yang memang tepat. Seperti saat anda diam untuk membiarkan dokter mengoperasi gigi bungsu anda yang tumbuh tidak normal. Anda pasti akan diam dan menunggu dokter itu bukan?
WAKTU MENUNGGU DALAM KEHENINGAN
Menunggu Allah bekerja. Menunggu Dia dalam keheningan doa kita. Tampaknya tak berguna, kita berkata ”Harusnya saya lakukan sesuatu..harusnya saya cari pacar, kan umur saya sudah 30 tahun lebih..harusnya saya cari pekerjaan dengan gaji yang tinggi..harusnya begini, harusnya begitu...” Yah, manusia selalu merasa lebih tahu dari Tuhan. Saudaraku, jika kita sedang mengalami saat-saat dimana keadaan belum jelas, masa depan tidak menentu atau jawaban doa belum datang, menunggulah.
Anda mungkin berkata ”Masa saya tidak boleh berbuat sesuatu? Saya harus kerjakan bagian saya!” Ya, saya sangat setuju. Tetapi ijinkan Tuhan bekerja terlebih dahulu sampai Dia menunjukkan jalan-Nya, memberikan iman dan kekuatan bagi kita untuk mengambil keputusan. Jangan tergesa-gesa apalagi jika itu menyangkut dengan masalah panggilan hidup, pekerjaan, pasangan, dan tentang TUHAN.
Musa menunggu berpuluh-puluh tahun untuk visi dan kerinduannya tergenapi sambil belajar menggembalakan domba milik mertuanya...
Daud menunggu sambil melakukan yang terbaik bagi Tuhan, untuk menantikan janji Tuhan dalam hidupnya, penggenapan peneguhan pengurapan Samuel yang menjadikannya Raja atas bangsa pilihan Allah...
Yusuf menunggu beetahun-tahun di penjara dalam keheningan dan seolah tidak melakukan apapun! Seolah waktunya terbuang sia-sia dan hidupnya tak berguna...lalu dia menjadi penguasa Mesir...janji dan mimpi Tuhan digenapi dalam hidupnya..
Ester menanti dan mempersiapkan dirinya selama hampir 1 tahun untuk dapat dipilih oleh Raja, walaupun belum tentu dia yang terpilih..
Paulus menunggu dalam kebutaannya selama 3 hari pada awal panggilannya dalam keheningan dan kesunyian bersama Allah..
Yesus menunggu 30 tahun untuk mempersiapkan dirinya masuk dalam pelayanan yang hanya 3 tahun di bumi! Kelihatannya sia-sia, tetapi 30 tahun untuk 3 tahun adalah cara Bapa mempersiapkan dirinya, untuk mengangkat Dia, untuk memantapkan Dia agar dalam 3 tahun, pelayanan itu bertumbuh dengan ajaib.
Saudaraku, apa yang cepat belum tentu menghasilkan hal yang berkenan kepada Tuhan..
Hal yang kelihatannya lambat, belum tentu hasilnya sedikit..
Mari berserah penuh dalam tangan Tuhan...
Habakuk 2:3 Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh.
0 komentar:
Posting Komentar