Markus 14:3-9
Saudaraku, saya rindu mata hati kita dibukakan dan menjadi jujur kepada diri kita sendiri. Tuhan merindukan kesempurnaan kita dan kehendak-Nya yang sempurna dapat terjadi dalam hidup kita, tetapi Dia tidak memaksa kita untuk mengambil jalan kesempurnaan kita, Dia mau kita hanya terbuka, mau taat dan melakukannya agar kita makin disempurnakan.
Kita akan merenungkan kisah Maria, yang dikisahkan dalam Markus, ya dia adalah seorang wanita yang menyadari dirinya berdosa dan mengalami perjumpaan dengan Tuhan, hidupnya sangat berubah. Dia mencurahkan minyak untuk mengurapi Yesus? Bukan, tetapi dia memecahkan pualam yang berisi minyak wangi narwastu yang sangat mahal senilai 300 dinar lebih/upah dalam setahun/bisa dibuat makan untuk 5000 orang!! Bayangkan betapa banyaknya uang yang dihabiskan wanita ini.
KRITIKAN PEMBOROSAN!!
Apakah ini sebuah pemborosan? Mungkin kita berkata, “Oh Tidak, itu bukan pemborosan, itu pengabdian Maria..” tapi jika dalam jaman sekarang kita diperhadapkan dengan keadaan yang mirip, kita mungkin akan berkata “Oh, kenapa harus begitu? Bukankah “minyak” itu dapat diirit saja? Kan sisanya buat pelayanan dan memberkati banyak orang?” mari kita cek hati kita dengan kasus- kasus berikut:
Jika kita memiliki teman, yang sudah sangat sukses dalam pekerjaan, dengan gaji hampir 10 juta/bulan, dan tiba-tiba hidupnya berubah. Tak lama kemudian, dia memutuskan untuk menjadi “fulltime” Tuhan secara kusus menjadi hamba Tuhan sepenuh waktu.
Apa yang menjadi tanggapan kita?
1. Mengapa harus jadi fulltime? Lebih baik tetap bekerja dan melayani Tuhan, kan bisa partime?
2. Itu sangat baik, jika itu panggilan Tuhan, hidupmu akan dipakai lebih lagi dan Tuhan tidak akan
membiarkan kita, Dia tetap yang terutama
- Jika kita memiliki pasangan yang memiliki panggilan bekerja di ladang Tuhan, dia ingin memutuskan untuk berkerja di ladang Tuhan, apa yang menjadi reaksi kita?
1. Kenapa harus begitu? Bagaimana penghasilan kamu? Kamu pandai, lebih baik kamu bekerja di tempat
lain dan bisa tetap melayani dengan uangmu!
2. Bagus sayang, aku akan mendukung panggilanmu, bekerjalah untuk Bapa, aku bangga padamu..
- Jika nilai kita bagus, kita pandai, kita cerdas, penuh talenta, apa reaksi kita?
1. Sayang sekali jika aku sia-siakan talentaku..aku bisa dapatkan pekerjaan yang mapan, kaya, sukses dan
membahagiakan orang tuaku..
2. Aku akan memberikan semua talentaku kepada Tuhan dengan memberikan semua yang kubisa bagi pelebaran Kerajaan-Nya!
Sebenarnya kemana arah hidup kita?
Sebenarnya siapa yang kita cintai?
Sebenarnya seperti apa hati kita?
Bukankah indah jika semuanya bekerja di ladang Tuhan, dengan tiap profesi dan panggilan khusus pelayan sepenuh waktu? Mengapa banyak alasan kita dengan mengatakan kita bekerja untuk Tuhan, tapi….
Dalamnya hati siapa yang tahu? Ijinkan Tuhan melihat hati kita lebih dekat dan jelas..
PENILAIAN KITA
Pemborosan atau Pengabdian, tergantung dari penilaian kita masing-masing
Jika kita mengerti hukum dunia dan kekekalan, kita akan mengatakan Maria bukanlah pemborosan, tapi suatu pengabdian yang total. Sebenarnya mereka, Yudas mengkritik Maria, bukan karena mereka peduli dengan pelayanan dan jiwa-jiwa, apalagi hati Tuhan! Yang ada di hati mereka, ternyata adalah….CINTA DIRI SENDIRI! CINTA kepada UANG…..
MENGAPA KITA TIDAK MELAKUKANNYA SAJA?
Jika dunia atau sebagian kita menganggap melayani Tuhan, memberikan seluruh hidup kita, uang, harta kita bagi Kerajaan Allah, adalah suatu pemborosan, maka apa kata kita tentang para martir? Para murid dan Rasul? Para pendoa dan nabi? Mereka memang tidak layak bagi dunia ini yang berpikiran sempit seperti kita!
Mengapa kita tidak “memboroskan” hidup kita bagi Tuhan? Bukankah sebagai rasa syukur kita, kita seharusnya memberikan seluruh hidup kita pada kehendak-Nya yang sempurna..
Adakah engkau tukar kehendak-Nya, panggilan-Nya, cinta-Nya, perjanjian-Nya yang sempurna bagi kita dengan semangkok kacang merah yang hanya memberikan kepuasan sesaat, di bumi ini?
JANGAN MENJADI BODOH!
Allah memiliki rencana yang sempurna, jangan karena terpaksa, jangan karena banyak alasan yang “masuk akal”, kita tidak berjalan dalam kesempurnaan pengabdian Tuhan. Janganlah menjadi bodoh, tetapi mari kita belajar apa yang menjadi kehendak Allah yang sempurna buat kita. Banyak orang mengambil jalan ketidaksempurnaan demi dunia. Ada yang berkata ”Kan kita masih hidup di dunia, mana mungkin kita bisa mengerti mana yang sempurna..” Sobat, kesempurnaan tidak dapat kita sendiri yang mengusahakannya tetapi itu adalah proses alami dari Tuhan, yang menjadi bagian kita adalah TAAT dan PERCAYA SAJA.
sebuah kesempurnaan membutuhkan proses perjuangan..
emas murni memang mahal harganya...
0 komentar:
Posting Komentar