Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza,
juita seperti Yerusalem,
dasyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya
Kidung Agung 6:4
juita seperti Yerusalem,
dasyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya
Kidung Agung 6:4
Saya belum pernah menikah, tetapi saya yakin setiap wanita memiliki satu impian dalam hidupnya untuk menjadi pengantin wanita yang tercantik dari seluruh penampilannya selama dia hidup.
Hari Pernikahan. Di hari paling berbahagia itu, saat bersanding dengan orang yang dicintainya, menjadi yang terbaik adalah hal yang paling menyenangkan dan membanggakan, untuk mempelainya dan untuk semua orang yang melihatnya.
Pernahkah kita datang ke sebuah pesta pernikahan dan menjadi kecewa karena mempelai wanitanya tidak mempercantik dirinya dengan baik mempelai prianya juga tidak berpakaian rapi dan mempesona? Menyedihkan jika demikian. Setiap wanita bermimpi memiliki hari pernikahan yang indah, dengan bunga-bunga yang cantik, putih seputih cintanya dengan kekasihnya, hari dimana ikatan janji itu dinyatakan didepan manusia terlebih di hadapan Sorga.
Pernahkah kita menyadari, kita adalah mempelai perempuan buat Kristus?
Banyak sekali yang menjadikan kisah Bapa-anak, Persahabatan dengan Tuhan menjadi kisah favorit mereka, mereka merasa canggung untuk membahas masalah yang satu ini, masalah PERCINTAAN dengan Tuhan. ”Ah, tidak sopan membahas itu..kita akan anak yang dicintai, Dia adalah Bapa kita, Dia Sahabat kita..” Ya, itu memang benar. Tetapi tahukah kita bahwa Dia terlalu mencintai kita dan menginginkan kita untuk menjadi seseorang yang dewasa, spesial, cantik untuk dijadikan KEKASIH?
KEKASIH KRISTUS
Dahulu saya tidak pernah membayangkan kata-kata ini secara mendalam. Saya selalu merasa seperti seorang gadis kecil yang manja dihadapan Bapa (sekarangpun masih demikian :) ) Saya sering tidak mengerti dan selalu curiga kepada Dia,”Ah, Tuhan pilih kasih, Dia lebih sayang dia daripada aku..ah jalan orang itu lebih baik dari saya..mengapa Tuhan tidak adil padaku..Tuhan tidak benar-benar mengasihi aku...” Itulah yang selalu di pikiran saya saat saya merasa pergumulan datang mendera saya. Tetapi seiring waktu, saya mulai memahami arti kasih setia Tuhan dalam hidup saya secara pribadi.
DIA MENCINTAI saya secara PRIBADI!. Inilah yang dulu saya tidak mengerti. Maksud saya, saya mengerti Dia itu baik, Dia adalah Sahabat, Bapa saya..tetapi saya tidak benar-benar percaya akan kasih-Nya. Ternyata Dia sedang mengawasi dan menunggu gadis kecilnya yang manja dan cengeng itu beranjak dewasa. Ya, saya merasakannya, Dia menunggu saya layak disandingkan sebagai Kekasih Kristus. Menjadi kekasih sangat menyenangkan! Berdua saja rasanya sudah sangat puas, tanpa berkata-kata yang sangat banyak..kadang dalam keheningan, kesunyian menantikan kelembutan cinta-Nya mengalir begitu saja menyentuh roh dan jiwa kita.
Ada banyak yang salah prinsip, kita berpikir berpasangan itu pasti indah. Saya berkata belum tentu! Mengapa? Hanya orang yang mencintai Tuhan yang dapat mencintai kita dengan baik, hanya orang yang dapat bekerja sebagai rekan sekerja Allah yang dapat menjadi patner terbaik seumur hidup kita dan hanya orang yang telah mengerti arti cinta sejati dari Tuhan, yang dapat memberikan cinta yang sejati...
PERSIAPKAN DIRI
Pernah mendengar berita, seorang gadis kecil dinikahkan? Ya, saya pernah mendengar kabar itu dan itu sama sekali tidak manusiawi. Seorang anak kecil, gadis kecil, walaupun dia perempuan, belum layak untuk menikah. Bagaimana dia akan mengurus suami, anak-anaknya, rumah tangganya jika dia sendiri masih belum dapat mengurus dirinya sendiri? Kita harus bertumbuh dewasa untuk menjadi mempelai Kristus yang layak saat Dia datang untuk menjemput kita.
Saudaraku, menjadi mempelai yang cantik dan sempurna untuk Kekasih jiwa kita, butuh perjuangan yang keras seperti pengantin wanita yang mempersiapkan pernikahannya, membersihkan badannya, ada yang bekerja keras menurunkan berat badan agar ideal, merapikan rambut, mengikuti terapi kecantikan maupun mental, dan lain sebagainya. Kerja keras memang membutuhkan energi, pikiran yang besar dan tidak menyenangkan. Persiapan apa yang sudah anda lakukan, saudara? Ada yang mau menikah, dengan berat badan yang sangat berlebihan, dengan tanpa persiapan jauh-jauh hari.
Saya percaya pada waktu menjelang pernikahannya, dia akan menjadi mempelai yang paling sibuk dan tegang, ”Oh aku masih terlalu gendut, aku tidak mengerti apa-apa tentang pernikahan, atau aku masih suka egois dengan pasanganku...dll” ada banyak daftar ketidaksiapan calon mempelai itu. Tetapi beda dengan calon mempelai yang memang seumur hidupnya menjaga kesehatannya, dirinya, menjaga mentalnya dengan baik, kerohanian dan jiwanya, dia tanpa persiapan yang ”tegang dan banyak” itu, diapun tetap akan menjadi mempelai yang paling baik dan tercantik! Artinya, jika kita mau melakukan persiapan? Janganlah seperti mempelai pertama yang saya ceritakan tadi. Begitu tegang, mendadak dan semua dalam sekejap...mungkin bahkan waktunya tidak cukup dan kita akan kehabisan minyak (seperti kisah 5 gadis bodoh). Lakukan persiapan mulai sekarang dengan menjaga roh, jiwa, tubuh dengan penuh kesucian dan ketulusan di hadapan Allah.
Mari kita punya komiten yang tekad yang kuat untuk mempersiapkan diri menjadi mempelai Kristus yang sempurna, cantik secara roh, dan jiwa kita. Kristus tidak melihat rupa jasmani kita tetapi Dia melihat Kecantikan Roh kita yang mempesona hati-Nya.
Wahyu 21:9 ”...Marilah kesini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba”
0 komentar:
Posting Komentar