Desember 2006
Ketika kita mencoba mengikuti hati-Nya, jejak-jejak kaki-Nya..ada kalanya kita merasa Dia berlari terlalu cepat..kita berusaha mengejar-Nya dan menggapai-Nya tetapi kaki dan tangan kita terlalu lelah…Saat itu kembali lagi hatiku merasa sesak, aku merasa hanya dapat mengecewakan-Nya, tak layak menjadi kekasih-Nya..semua karena dera jiwaku..iblis berusaha menaburkan terus benih-benih semak duri di hati kecilku yang sudah kucoba untuk menjagainya dengan hati-hati..tetapi seolah pertahananku jebol dan aku menjadi kalah dengan perasaanku sendiri..hanya ada satu cara agar aku dapat mengikuti-Nya dan tidak ketinggalan…”Paksa aku ya Tuhan..seret aku..walaupun aku menangis, menjerit dan kesakitan…tetap bawa aku ke tempat yang Kau mau…paksa dagingku untuk tunduk dan mengikuti-Mu kemanapun Kau mau…”
Yesusku..janganlah berdiri di balik gunung itu..
Dimana aku tak dapat melihat-Mu..
Jangan juga berlari terlalu cepat..
Sehingga aku tak dapat meraih-Mu..
Gunung itu berat sekali untuk kulalui..
Aku tahu Kau harus berlari dan terbang..
Paksa aku ikut bersama-Mu..
Gendong aku dan bawalah aku dalam naungan sayap-Mu..
Asal jangan Kau tinggalkan aku..
Yesusku, kekuatanku..
Saat kekuatanku lenyap, pengharapanku redup ..
Hanya Kau kekuatanku..sukacitaku…saat semua sukacitaku hancur..
Hanya Kau kemenanganku..
Saat aku tak mampu memenangkan satupun dari pertarungan hidupku..
Hanya Kau..dengan-Mu..
O..jangan biarkan hatiku keras...
Hanya ini yang kumiliki…
Hanya ini..aku tak punya harta, kepandaian…
Aku hanya punya hati ini..
Jangan biarkan..
Ijinkan aku mati, terbang dan bangkit dengan-Mu ke langit biru..
Di atas janji-janji-Mu..bersukacita dalam kemenangan-Mu..
Ajari aku mengikuti-Mu..menyayangi-Mu..
Kau cukup bagiku..
0 komentar:
Posting Komentar